webnovel

02

Enjoy

and

happy reading

guys

"Kau tau ancaman Gya itu tidak pernah main-main tau! Bisa bisa kita dibuatnya seperti -----." Ujar Xylri terpotong memperingati Krysti

"Ehm, seperti apa maksudnya Ylri?" Gya berdeham penuh penekanan sambil melanjutkan makannya

"E-eto..." Pikir Xylri pura pura tak tau "ah iya nanti sore jadi?." Sambungnya mengalihkan pembicaraan

"Jadi" sahut Gyanni dingin

•••••••☁️☁️☁️•••••••

Tringg....

Bel pulang sekolah pun berbunyi, Gyanni, Krysti, Cyntia ,dan Xylri pulang kerumahnya masing masing dengan mobil.

Gyanni POV

Aku pun sampai di rumah, pintu gerbang di buka dan aku segera memarkirkan mobilku. Setelah keluar dari mobil aku di sambut dengan senyuman para penjaga dan pelayan. Yah.. tapi hanya ku balas anggukan saja. Sampai di kamar aku merebahkan tubuh di kasur king sizeku. Kamar ku serba hitam putih tanpa banyak hiasan hanya beberapa panjangan foto keluarga. Aku bukanlah anak kandung di keluarga ini tapi keluarga ini selalu menyangiku apa adanya. Keluarga ini kurasa sangat sempurna untukku sehingga membuat ku tak tertarik sama sekali. Aku lebih tertarik dengan mimpi yang kadang muncul dan selalu membawa pesan berupa teka teki sulit.

"Ah iya aku belum selesai membaca novel itu" lirihku beranjak mengambil novel itu di meja samping tempat tidurku.

Tapi ada yang mengganjal disini apa ini? Amplop putih? Cap apa ini? Aku beranjak keluar untuk menanyakan siapa yang berani masuk ke kamar ku.

"Bi selly" panggil ku kepada salah satu pelayan yang lewat

"Iya nona ada apa?"

"Apa bibi melihat ada yang masuk ke kamar ku hari ini?" Tanyaku terkesan datar

"Tidak non, yang berani masuk kamar nona Gya kan hanya nyoya. Emangnya ada apa non?" Jawabnya dan kembali bertanya

"Ah tidak apa apa, kembali lanjutkan kerjamu. Dan terima kasih" ujar ku dingin sambil menutup pintu

'ibu tidak mungkin masuk ke kamar kan dia sekarang lagi ke luar negeri' pikirku

Aku pun membuka amplop tersebut dan di dalam nya terdapat sehelai kertas putih dan bertuliskan :

To Gyanni Kattheryn

kembali lah aku akan menjemput mu, bumi bukan tempatmu. kami disini menunggu mu, bersabarlah kamu akan tau fakta nya jika sudah sampai disini.

Aku mengernyit heran terhadap surat ini. Kenapa sama seperti di mimpi itu yang selalu meminta ku kembali. Kembali kemana? Aku bingung.

Tit Tit tit

Pikiran ku buyar seketika karena ada suara telfon masuk.

"Ya hallo?" Ujar ku setelah mengangkat telfon

"Gya, aku udah di depan rumah mu nih. Pelayan mu suruh masuk tapi aku malas.cepatan kesini" sahut sebuah suara perempuan yang kukenal itu yaitu Xylri.

Aku langsung mematikan handphone dan segera mengganti seragam ku dengan celana training + baju kaos serta sepatu catsku tak pula aku pun mengikat rambut coklat ku. Setelah semua nya siap aku langsung menyusul Xylri yang sedang menunggu.

Xylri POV

"E-eh... Telfon nya di matiin! Emang tu anak gak pernah berubah ya!." Gerutuku pelan sambil menunggu Gya keluar rumah

Aku sudah mulai sedikit bosan menunggu yang tak pasti kapan datangnya walaupun itu hanya sekitar 2 menit. Tiba tiba aku kepikiran dengan yang terjadi di rumah. Ah iya aku membawa nya di mobil. Aku pun beranjak ke mobil ku dan berniat nunggu disana.

"Emm.. walaupun ini cuma sebatas kertas tapi sangat menarik. Apa yang lainnya juga dapat ya? Apa kutanyakan saja ke gya?." Guman ku pelan berpikir keras "ah tidak tidak" lanjut ku menggelengkan kepala

Biarlah ini jadi rahasia ku sendiri. Toh mereka juga tidak pernah menceritakan apa pun tentang diri mereka. Yang kutahu kami berteman hanya karena satu sekolah terus dan karena kami sama sama memiliki kekuatan.

Author POV

Gya segera keluar dari rumahnya. Rumah? Menurutku itu versi kecil dari istana. Gya melihat Xylri ternyata sudah menunggu di mobilnya dan segera menghampiri nya.

Krekk

Gya membuka pintu mobil dan melihat Xylri sedang sibuk menyembunyikan sesuatu seperti kertas yang sama dengan kertas yang dia dapat.

'nih anak nyembunyiin apa yak?kok rasanya gak asing yah. Ah sudah bukan urusan ku, terlalu rajin aku memikirkannya' batin Gya ketika melihat gelagat xylri

"Hei! Bosen ya nunggu?" Tanya Gya yang sudah masuk kedalam mobil Xylri

'ya iyalah bosen, kau kira nunggu segampang itu apa? Pake nanya lagi tuh. Huh tapi untungnya Gya gak liat tuh kertas' gumam batin Xylri antara lega dan kesal

"Aa-ah tidak kok. Ayo kita kerumah Krysti lalu ke rumah Cyntia " ujarnya mulai menyetir dan melajukan mobil nya

"Ya"Gya mode cuek on

•••••••☁️☁️☁️•••••••

Di rumah Cyntia yang terkesan simple namun clasic. Gyanni,Xylri ,dan Krysti sudah masuk kedalam dan duduk di ruang tamu.

Cyntia POV

Tok tok tok

"Iya masuk" jawabku sambil menaruh secarik kertas yang membingungkan

"Maaf nona, kawan kawan anda sudah datang." Pelayan itu menyampaikan pesan nya dengan sopan santun

"Oke terima kasih" ucapku sambil berjalan untuk mengganti baju.

"Saya permisi dulu nona" undurnya sambil menutup pintu

"eh tunggu, apa kau liat ada yang masuk ke kamar ku?" Tanyaku penuh selidik melihat pintu yang belum menutup seluruh nya

"Tidak non" kata pelayan itu kembali menutup pintu rapat

'aneh! Siapa yang mengirim surat itu? Kenapa aku seperti tidak asing dengan kata katanya.' pikir ku melayang mencari cari alasan yang logis

Setelah aku siap ganti baju aku langsung menyusul mereka di ruang tamu. Tanpa basa basi aku langsung mengajak mereka ke tempat latihan. Karena giliran ku yang menyiapkan arena latihan. Tidak begitu sulit untukku menyiapkan arena. Toh aku anak dari konglomerat di negara ini. Termasuk Krysti ,Xylri dan tentunya Gyanni anak dari orang no 1 di negara ini.

Author POV

Setelah Tia datang mereka segera bergegas pergi ke arena latihan.

"Krys, gunakan kekuatan mu sekarang aku tidak mau membuang waktu." Perintah Gya memecahkan keheningan diantara mereka

"Baiklah, sekarang pegang tangan ku." Turut Krysti memasang muka datarnya

Srring..

Tiba tiba mereka menghilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Ya begitulah, kekuatan Krysti adalah teleportion tapi dia hanya bisa setidaknya berpindahkan ketempat yang pernah ia sentuh dan kalo jaraknya jauh dia hanya bisa menggunakan 1 kali dalam seminggu. Karena itu menghabiskan banyak axcel (atau mana tapi disini di sebut axcel)

Dalam beberapa detik mereka sudah sampai di arena latihan.

"Wah.. tempat nya lumayan luas" kagum Xylri memandang arena latihan

"Sudah kita mulai latihannya" sahut Gya membuat semua berdecak kesal kecuali Krysti

"Krysti kau kenapa? Sakit? Atau takut untuk latihan hari ini?" Gya menghampiri Krysti yang tampak muram "hei!" Gya memukul pundak Krysti

"Hm? Aku tidak takut! Tapi sejak kapan kau perhatian pada ku?!" kesal Krysti menaikan satu oktaf suaranya

"Hah, ya sudah lah" Gya mengabaikannya dan pergi masuk kedalam hutan "kalian latihan! Aku hanya ingin menghancurkan sesuatu" sambungnya dan yang lainnya sibuk melatih kekuatan mereka.

Cyntia melatih kemampuan stop time nya untuk menjangkau wilayah yang lebih luas. Xylri melatih kemampuan mengendalikan nya untuk bisa mengendalikan sesuatu yang besar dan lebih kuat. Karena semakin besar axcel yang berada pada orang itu semakin susah untuk Xylri mengendalikan nya. Sedangkan Krysti melatih kemampuan teleport nya agar tidak terlalu menggunakan banyak axcel. Mereka menyebutnya begitu

Krysti POV

Aku mencoba untuk mengalirkan axcel ku ke tangan untuk memindahkan batu besar di depan ku ini. Tapi pikiran ku kacau setelah aku sedikit meninggikan suara ku tadi pada Gya dan surat yang ku terima tadi . semoga saja dia tidak menghancurkan sesuatu agar tidak mengundang perhatian. Ya walaupun tempat latihan kami ini di lapangan tengah hutan yang jauh dari pemukiman.

'surat itu! Apa maksudnya? Aku tidak mengerti! Dan kenapa juga kami memiliki kekuatan seperti ini. Ketika kami marah maka akan berbahaya. Apa ada tempat lain selain bumi ini?' batin terus bertengkar dengan pikiran ku

Duarr...

Tiba tiba suara ledakan atau apalah itu mengagetkan ku. Apa itu Gya? Habis lah hutan ini kalau dia marah. Aku harus menyusul nya,eh tunggu dulu tapi Gya di hutan bagian mananya? Ah sudah lah aku lari saja masuk dalam hutan.

Aku pun lari masuk kedalam hutan. Ku lihat Cyntia dan Xylri sudah tidak ada lapangan malah sudah lebih dulu lari di banding ku.

Author POV

Krysti,Cyntia,dan Xylri berlari masuk kedalam hutan ketempat asal suara ledakan atau apalah pokoknya yang hancur gitu. Setelah masuk lebih dalam ternyata asal suara itu berasal dari Gya . Ketiga orang itu menggelengkan kepala nya melihat Gya dibalik dari hancur nya tempat itu.

"Gya! Apa yang kamu lakukan?! Ini hutan punya keluarga ku! Bagaimana nanti aku berbicara dengan orang tua ku." Protes Cyntia karena bingung akan berkata apa jika air terjun ini telah hancur.

Hanya ada air mengalir sedangkan di bawah sudah kacau balau. Gya yang masih berdiri di samping tempat itu hanya diam tak merespon.

"Ya sudah lah Tia, kau bilang saja ada kesalahan saat kita latihan. Lagi pula orang tuamu taukan kita punya kekuatan?" Coment Xyrli terkekeh melihat keadaan yang sudah tak bisa di ubah

"Okelah lupakan" pasrah Tia

"Nanti aku bilang ibuku untuk mengganti rugi" tiba tiba Gya yang dari tadi diam akhirnya bicara walaupun terkesan dingin

"Terus kenapa kau sampai bisa hancurin ini air terjun? Kau tidak lagi marah kan?" Tanya Ylri penasaran apa yang sahabatnya perbuat

"Oh itu, tadi .....

Flash back

Gyanni POV

Aku berjalan ke hutan tanpa arah semakin dalam semakin kedalam udaranya semakin sejuk . Setelah aku capek aku melihat ada sebuah air terjun.

"Istirahat dulu deh" lirihku kepada diriku sendiri

Aku duduk dibalik sebuah batu besar yang keras. Tak banyak hal yang kupikirkan tapi entah kenapa hanya karena sedikit hal saja mood ku berubah buruk.

'apa maksud surat itu? Dan kenapa dengan Krysti yang murung hari ini. Tambah lagi si Xyrli yang menyembunyikan sesuatu. Ahh.. pusing' pikirku mencari jawaban sambil melempar batu batu kecil

Aku pun berdiri memutuskan untuk kembali ke tempat mereka. Tapi terlintas di pikiran ku untuk latihan sebentar menghancurkan sesuatu.

'ah sepertinya batu ini cocok' gumam batin ku menatap batu yang ada di depanku

Mula mula aku tarik nafas panjang lalu aku kumpulkan axcel di bagian tanganku. Aku genggam tanganku dan Duarr.... Tak kusangka yang hancur bukan hanya batu itu saja tapi sebagian tempat ini hancur. Ternyata mood ku mempengaruhi besarnya kekuatan ku.

Flashback of

"Gitu ceritanya" ucap ku menceritakan kepada mereka tapi tidak semua ku ceritakan termasuk kenapa aku bad mood

Cyntia dan Xyrli hanya ber oh ria serta sedikit tertawa mendengar cerita ku.

"Jadi tempat ini hancur karena kamu bad mood doang?" Tanya sebuah suara yang sudah lama berdiam yang tak lain adalah Krysti "bukan karena marah soal tadikan?" Lanjut nya lagi membuatku sedikit tertawa kecil

"Tidak, gak penting mau marah segala" jawab ku santai " udah balik yuk, baju aku basah nih" sambungku yang di anggukki mereka

Srringg.....

Kami pun terleport ke rumah Tia. Aku ,Krysti dan Xyrli pulang dengan mobil milik Xyrli.

•••••••☁️☁️☁️•••••••

Sampai di rumah aku langsung membersihkan badan ku. Aku berendam di bak mandi selama 30 menit dan itu sangat menyegarkan. Setelah selesai aku memakai piyama dari closet ku. Aku merebahkan tubuhku di kasur empuk ku untuk sejenak melepas lelah.

"Tak di sangka hari ini hari yang melelahkan." Gumamku tanpa ku sadari aku pun aku tersenyum bahagia.

Mata ku mulai berat dan aku pun jatuh dalam dunia mimpiku.

•••••••☁️☁️☁️•••••••

Tepat tengah malam aku masih terlelap tidur dan bermimpi. Aku berada di ruangan tanpa ujung yang serba putih. Tiba tiba sekelebat cahaya nan silau datang menghampiriku aku pun menutup mataku. Tak di sangka seorang perempuan yang masih tampak muda berada di depanku.

"Gyanni, kembali lah" tatapannya mata ungu kebiruan ya menghangatkan ku seakan akan aku rindu dengan nya.

Dia menyentuh pipiku dengan lembutnya tetap dengan meminta ku untuk kembali

"Siapa kamu? Mengapa aku merasa rindu dengan mu?" Aku menatap matanya meminta jawaban

"Aku ibu mu anak ku, bangun lah nak" senyuman nya begitu indah lalu ia memeluk ku seketika aku bangun dari tidur ku.

"Hoam.." aku bangun dari mimpi ku sambil merenggangkan otot otot tangan ku.

Lalu aku meminum air yang sudah ada di meja samping tempat tidur ku. Aku pun beranjak dari kasur ku dan bergegas mandi.

Author POV

Gya bangun dari tidur nya dan bergegas mandi tanpa ia sadari itu bukan kamarnya. Setelah mandi dia pergi ke closet dan mengambil baju nya.

"Ehh.. apa ini? Ini bukan baju ku!" Kejutnya melihat isi closet nya yang berbeda lalu mengedarkan pandangan sekelilingnya.

"Eehhh.. kamar siapa ini? Kenapa cat berbeda? Aku dimana?" Teriak Gya yang baru sadar dari loading nya dan tidak percaya aku berada di tempat yang berbeda

Tanpa pikir panjang dia mengambil salah satu pakaian yang simple untuk ia pakai dengan rambut ku ikat pony tail . Dia pun segera pergi ke balkon untuk melihat sekitarnya. Dan ternyata halaman nya berbeda sangat berbeda seperti halaman sebuah istana kerajaan. Emosi nya mulai tidak terkendali kan.

'siapa?siapa yang berani membawaku ke tempat ini?' batinnya kesal

Gya pun pergi keluar kamar untuk mencari jawabannya. Dan dia pun melihat sebuah penjaga atau pengawal di kerajaan itu.

"Hei kau! Dimana ini?" Teriak nya pada salah satu pengawal yang berjaga hari itu

"Selamat pagi yang mulia tuan putri" sapa pengawal itu membungkukkan badan nya

"Aku tanya ini dimana?!" Kesal nya dan tanpa ia sadari dia telah memusatkan axcel pada tangannya dan memukul dinding yang ada di sebelahnya.

Tiba tiba bangunan itu sedikit bergoyang karena dinding yang di pukul Gya bukan dinding biasa melainkan dinding yang sudah di mantrai dengan sihir. Pengawal yang melihat itu bergidik ngeri melihat Gya marah.

"Cepat jawab! Sebelum bangunan ini hancur!" Marahnya dengan mata yang membara

"Iy-iya tu-tuan p-putri. Ini di kerajaan Emryla, Crysenss ." Jawab pengawal itu tergagap gagap

"What?!!!" Teriak Gya tak percaya kembali memukul kembali dinding itu

Dan tau apa yang terjadi? Yap bangunan itu bergoyang lebih kuat dari yang sebelumnya dan dinding yang sudah di mantrai sihir itu retak di mana mana. Pengawal yang menyadari segera datang berbondong bondong.

Salah satu pengawal yang sudah sampai terkejut melihat dinding yang kokoh itu retak. Baru kali ini ada yang bisa menghancurkan dinding ini kecuali raja Emryla .

"Ada apa ini?" Tanya sebuah suara yang terdengar berat namun tegas. Dilihat dari wajah nya ia masih muda dan tampan.

"Maaf panglima, tuan putri lah yang meretakkan dinding ini" jawab pengawal yang berada bersama putri dari tadi

Gya yang tak sadar bahwa ia telah membuat gempa seketika itu hanya terdiam mengetahui ia tak berada di rumah.

Tak jauh dari situ datang lah seorang perempuan dengan anggun mengenakan pakaian ala kerajaan berwarna putih.

"Ada apa ini panglima?" Suaranya menghembus lembut membuat semua pengawal menunduk tanda hormat kecuali Gya yang masih terdiam

"Maaf yang mulia ratu, katanya tuan putri marah dan membuatnya seperti ini" lapor panglima kerajaan dengan sopan

"ada yang terluka?" Tanya nya lagi

"Tidak ratu"

"Baiklah, kalian kembalilah bekerja. Biar saya yang mengurus ini" perintah ratu hangat dan semua pengawal kembali bekerja ketempat masing masing

Ratu mendekat ke arah Gya rindu dengan senyum terukir di wajah cantiknya.

"Gyanni" panggilnya lembut

Gyanni yang merasa tak asing dengan suara yang memanggilnya itu akhirnya tersadar dan menatap ke arah asal suara itu. Tatapan mereka bertemu antara mata ungu kebiruan ratu dan mata merah jambu milik Gya. Refleks Gya berlari dan memeluk ratu dengan rindunya. Ratu pun membalas pelukannya dan mengelus rambut Gya dengan hangat.

"Gya, ini ......

☁️

☁️

☁️

2500 word

Holla!! Ketemu lagi kita

Di part ini saya buat lebih panjang

Seru gak? Menarik gak?

Mohon coment dan sarannya bila ada salah salah kata

Buat yang ngevote aku cinta deh 🖤

Ikutin terus ya kelanjutannya

Mumpung otak author lagi encer makanya  di buat lebih panjang untuk part ini😂.

Bye bye para readers