webnovel

Rasa

"Tadi pagi, Bi Jean memang bilang kalau isi kulkas sudah habis, Tuan. Makanan yang dimasak untuk sarapan, itu bahan makanan yang terakhir tersedia," timpal Andine.

Ben menghela napas panjang, pupus sudah harapannya untuk menikmati makanan buatan sang kekasih.

"Tapi, itu masih ada telur dan sisa bahan lainnya, Tuan. Bagaimana kalau saya buatkan omelet saja?" tawar Eve.

Andra tampak berpikir sejenak, sebenarnya ia tidak terlalu suka dengan telur. Namun, mau bagaimana lagi, sudah tidak ada bahan makanan yang lain.

"Ya sudah, omelet juga tidak terlalu buruk," jawab pria itu seraya tersenyum.

Aroma masakan menggelitik indra penciuman, Andra menyunggingkan senyuman melihat dua piring omelet, sudah tersaji di atas meja makan.

Andine baru saja selesai melepas apron, gadis itu melangkah mendekati sang kekasih yang sedang duduk di salah satu kursi.

"Saya ambilkan nasi ya, Tuan?" tawar Andine, "pakai nasi hangat sepertinya sangat enak," lanjut wanita itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com