webnovel

07 Re:

Pagi datang, hari ini adalah hari ketiga sejak aku terluka.

Beranjak dari tempat tidur aku pergi kedaput untuk membantu ibu menyiapkan sarapan, saat semua sudah pergi aku merawat perlengkapan berburuku, mengasah pisau, memastikan kondisi panah, memastikan tidak ada yang hilang dan lain sebagainya.

Selesai merawat perlengkapan aku merasa bosan dan kemudian memutuskan untuk berjalan jalan di kota, untuk menghilangkan rasa bosan aku memutuskan untuk pergi kewilayah utara, aku penasaran dengan wilayah utara yang di juluki wilayah para orang kaya.

Selama sepuluh tahun tinggal di sini aku belum pernah ke sana sebelumnya, aku pikir lagi, selama itu aku bahkan belum mengenal seluk beluk kota, banyak tempat yang belum pernah aku jelajahi, mungkin mengunjungi wilayah yang belum pernah aku kunjungi saat berlibur adalah rencanan yang hebat, bukankah aku seorang genius.

Ah!! berhenti berbicara seperti itu kau membuatku malu.

Hei apa masalahmu dengan mengatakan kalimat itu secara tiba tiba.

Apa kau tidak sadar kau mempermalukan dirimu sendiri dengan mengatakan kalimat bodoh seperti tadi.

Ya ya ya, aku mengerti, aku tidak akan melakukannya lagi jadi diamlah.

Gangungan sudah hilang karena itu mari kita kembali membahas wilayah utara, wilayah ini dekat dengan wilayah tempat tinggal para bangsawan, hal ini merupakan penyebab utama kenapa aku jarang bermain di wilayah ini, petama kali datang kewilayah itu para penduduk di sini akan langsung menjaga jarak dan menghindariku karena pakaian yang aku kenakan. Apa yang mereka lakukan menyebabkan hatiku mendapat kerusakan mental yang susah di sembuhkan.

Mengetahui semua itu dan kau tetap ingin pergi ke sana, dasar Maskonis akud.

Hei! aku masih normal, aku juga tidak suka saat orang orang menghindariku bukannya merasa senang, aku kesana bukan tanpa persiapan, bukankah kau tahu jika aku sekarang sedang berjalan menuju toko pakaian bekas.

Kau ingin berjalan jalan di wilayah elite menggunakan pakaian bekas?, kau sungguh aneh, kenapa kau tidak jujur jika kau itu memang Maskonis akud.

Kenapa kau suka sekali menghinaku?, hah... dengar!. Dengan sedikit selera fashion, fashion aku bilang!, pakaian bekas bisa menjadi pakaian trendi, dengan begitu pakaian bekas yang aku kenakan bisa berbaur dengan pakai yang dikenakan orang orang di wilayah itu.

Aku tidak tahu kenapa kau begitu yakin dengan selera fashionmu bisa membuat kau bisa berbaur dengan para orang elit itu, kau berasal dari jaman dan dunia yang berbeda, selera fashionmu tidak akan berpengaruh disini.

Aku tidak peduli lagi dengan apa yang kau katakan, aku tetap akan mejalankan rencana ini, aku akan mencari pakaian bagus yang tersesat di toko baju bekas dan membuktikan jika selera fashionku benar.

Masuk kedalam toko baju bekas seorang wanita cantik menyambutku, dia sangat profesional karena bersikap ramah dan tidak mengusirku karena aku seorang anak kecil. Namun apa yang terjadi selanjutnya tentu saja hujan seribu satu saran dan promosi untuk membeli pakaian mahal, aku bisa bebas dari jeratan wanita cantik itu setelah menolak dengan sopan berkali-kali, jujur saja hal ini lebih melelahkan dari pada berburu seekor Giant Bear.

Aku menghabiskan waktu sekitar setengah jam untuk menemukan beberapa pakaian yang aku inginkan, aku tekejut saat mengetahui beberapa pakaian bekas yang aku beli memiliki total harga tiga koin perak, itu cukup mahal.

Kau harus mengetahui ini kenapa aku mengatakan pakaian berharga tiga koin perak mahal, di dunia ini memiliki mata uang seperti ini, sepuluh koin tembaga sama dengan satu koin tembaga besar, sepuluh koin tembaga besar sama dengan satu koin perak, sepuluh koin perak sama dengan satu koin perak besar dan seterusnya sampai koin emas putih, siap siap terkejut. Satu koin perak di sini sama dengan sepuluh ribu kredit di dunia lamaku, bayangkan berapa banyak tiga koin perak jika di tukar dengan kredit, itu tiga juta kredit, bayangkan tiga juta kredit untuk beberapa pakaian, bukankah itu sangat gila.

Baiklah baiklah, jangan terlalu berlebihan, kau tahu kau bisa medapatkan tiga koin perak dengan berburu tiga Horn Rabbit, harga di dunia lama tidak ada hubungannya di dunia ini. Lalu apa yang kau beli dari toko baju bekas itu?.

.. Aku membeli topi rob*n hood putih, baju pendek putih , rompi berwarna hitam, celana panjang coklat dan sepasang sepatu coklat yang terlihat rapi, dengan tampilan seperti bos mafia ini aku mungkin bisa berbaur. Oh benar, aku juga membeli sebuah tas pinggang hitam besar yang cukup untuk menutupi seluruh pantatku untuk membawa baju lamaku.

Cukup mengejutkan kau terlihat rapi dengan baju itu.

Hehehe bukankah selera fashionku cukup bagus.

Aku masih tidak yakin namun aku tidak sabar ingin melihat wilayah utara, karena kau sudah bisa berbaur mulailah berjalan.

..Wilayah utara memang wilayah elite, wilayah ini merupakan tempat tinggal para pedaganng sukses, orang orang di sini mengenakan pakaian rapi, menarik dan moderen dengan berbagai jenis warna, pakaian yang mereka kenakan sangat berbeda dengan pakaian para rakyat biasa yang hampir seluruhnya didominasi warna abu abu atau putih dan dengan jenis baju yang monoton.

Kebanyakan bangunan di wilayah utara terbuat dari batu dan sebagian besar lantai tiga atau lebih, hal ini membuktikan jika wilayah utara lebih kaya dari wilayah lainya, selain bersih dari sampah seluruh jalan di wilayah ini juga di lapisi batu berwarna abu abu, di setiap plaza mereka memiliki air mancur yang dihiasi pahatan patung yang indah, aku juga melihat beberapa lambu sihir sebagai penerang jalan saat malam tiba, tidak lupa di tempat ini banyak prajurit kota yang berlalu lalang untuk berpatroli menjaga kedamaian, toko toko di tempat ini juga rapi dan menjual barang barang kelas atas, jajanan disini memiliki harga termurah sati koin tembaga besar, berjalan di wilayah utara membuatku merasa berada di dunia lain meski saat ini aku ada di dunia lain.

Setelah puas berjalan jalan cukup lama di wilayah utara aku beristirahat di tepi air mancur yang ada di tengah plaza, tempat ini sangat jauh berbeda dengan wilayah para rakyat biasa, ini begitu contrast.

Dari semua keindahan contrast dan mahal ini, hanya satu hal yang menarik perhatianku, hal itu adalah para musisi jalanan atau Minstrel.

Di dunia ini para Minstrel kebanyakan menggunakan alat musik yang mirip dengan Flute, Violin, Contrabass, Harp dan Mini Drum, ada beberapa Minstrel yang menggunakan alat musik jenis lain namun sayang aku tidak terlalu mengenal atau mengetahui nama alat musih unik itu.

Menurut pengamatan yang aku lakukan saat berjalan jalan di wilayah setalan, para Minstrel melakukan pertunjukan dengan membuat sebuah grup yang terdiri dari dua sampai tujuh orang. Dan untuk lagu mereka...

Untuk telinga orang modern, lagu mereka, yah... mungkin seperti membaca syair dengan nada?, aku sendiri tidak yakin.

~dengarlah kalian semua kisah tentang kesatria bernama reulen leighton~

~gagah berani melawan bencana~

~menyelatkan mereka yang terjebak kesusahan~

~reulen leighton kesatriaku~

Lirik lagu mereka seperti itu. Dan asal kalian tahu lirik lagi tadi merupakan lagu paling populer, aku menganggapnya begitu karena lirik ini kebanyakan dimainkan oleh beberapa para Minstrel di wilayah utara ini. Untuk lagu lainya, jujur aku pikir mereka tidak semenarik lirik lagu ini. Musik pengiring mereka juga sedikit di bawah normal.

Ada beberapa Minstrel yang menyanyikan lagu original mereka, namun mereka tidak menarik banyak penonton seperti para Minstrel yang menyanyikan lagu populer itu.

Setelah mendengar sepuluh kelompok Minstrell aku hanya menemukan dua kelompok Minstrel yang menurutku bermain dengan bagus, sebagai pecinta musik aku bisa memberi mereka nilai standar setara musik pop standar di era modern.

Sayang meski mereka bermain dengan baik mereka tidak banyak menarik banyak penonton, saat ini salah satu Minstrel tersebut cuma dapat menarik perhatian enam orang untuk menonton pertunjukan mereka, alasan kenapa mereka mendapat sedikit penonton mungkin karena mereka menyanyikan lagu orisinil mereka.

~jangan menyerah dan cahaya akan membimbingmu~

Clap! Clap! Clap!

Mereka bermain dengan bagus, karena itu tidak mungkin aku tidak memberikan tepuk tangan meriah pada mereka.

Puas dengan berjalan jalan di wilayah utara aku memutuskan untuk pulang kerumah.

Hal mengejutkan terjadi saat aku sampai kerumah, hampir seluruh anak-anak di blokku menyergap dan menangkapku, melihat mata mereka yang memancarkan cahaya terang diwarnai rasa tertarik ditambah tension mereka yang tinggi membuatku sedikit takut, mereka sangat bersemangat dan apa yang mereka inginkan dariku adalah cerita tentang apa yang aku lihat di wilayah utara.

Melihat mereka yang seperti itu aku mulai bercerita, mereka duduk mengitariku dan mendengarkan apa yang aku katakan dengan serius, bahkan Crestia juga duduk diantara anak anak itu untuk mendengar ceritaku.

Aku baru bebas dari jeratan mereka setelah bercerita dan melakukan sesi tanya jawab selama satu jam, hah... benar benar melelahkan, aku tidak tahu jika anak anak bisa sangat menakutkan seperti ini.

"estra ni kau sangat beruntung bisa berjalan jalan di wilayah utara"

Kata Crestia dengan mata yang masih bercahaya karena takjub, mendengar cerita ku dia ingin sekali pergi ke wilayah utara, namun dia mengatakan dia ragu untuk pergi ke wilayah utara karena dia tidak percaya diri dengan penampilannya.

"jika kau ingin pergi kesana, lain kali kita bisa pergi bersama"

"benarkah?, janji!"

"tentu, aku berjanji, namun crestia harus menabung uang karena jajanan disana cukup mahal"

"aku mengerti, aku akan mulai menabung dari sekarang agar bisa segera pergi kesana"

Kata Crestia mengepalkan kedua tangannya dengan mata yang masih bersinar untuk menunjukkan tekadnya yang kuat. Melihat tingkahnya yang seperti itu membuatku hanya bisa tersenyum, mentari sore juga terlihat semakin indah karena sikap yang dia buat.

I am so sooorry. I made lots of mistake.

Enjoy this chapter, see you next cap.

And last, have a nice day~.

Hakayoshicreators' thoughts
Next chapter