Yoga tersenyum melihat pesan itu, kemudian dia duduk di samping Meta. Menarik selimut istrinya, tapi istrinya menahan selimut itu kuat-kuat.
"Jangan tarik, aku malu!" kata Meta mempertahankan kekuatannya sebisa mungkin.
"Pak Cipto dan Hardi tidak ada di sini, Tita. Bukalah, kita bisa melanjutkan yang tadi," goda suaminya. Meta tampak menggeleng di balik selimut yang berhasil membuat Yoga terkekeh dengan tingkah istrinya itu. "Apa kamu tidak mau membersihkan diri atau buang air kecil? Aku akan merawatmu dengan baik, percayalah."
"Enggak, aku mau perawat aja!" tolak Meta mentah-mentah.
"Ayolah, Sayang, aku bisa melakukan yang lebih baik dari perawat. Perawat tidak akan kuat menggendongmu masuk ke dalam kamar mandi."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com