webnovel

Mencocokkan Tanggal Lahir

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Kasim Feng sebenarnya juga ingin mencari seseorang yang bisa membuat tuannya merasa tidak kesepian lagi. Walaupun dia sedang berada di masa untuk harus fokus berdoa, tapi dia rasa tidak akan mudah untuk masternya itu jika harus fokus di saat seperti ini.

Tapi dia masih belum menemukan kesempatannya. Dia tidak tahu apakah tuannya akan menyalahkannya karena tidak bisa mengurus hal kecil dengan baik, karena itu setiap kali dia datang untuk membawa pergi buku dengan sampul tebal, raut wajahnya tidak terlalu baik.

"Dia adalah seorang janda, tidak bagus." Tapi Kasim Feng tetap mengungkapkan bahwa dia memandang rendah status Chu Yue.

"Setelah tuan bertemu dengannya, dia langsung setuju untuk membiarkan perempuan itu mengambil kayu bakar di sini." Kata Yingda.

Kasim Feng dengan kebingungan melihat ke arahnya dan berkata, "Tuan menyetujuinya untuk datang kemari?"

"Jika tidak mana mungkin aku akan bicara panjang lebar dengannya?" Balas Yingda.

"Sepertinya master tidak membenci perempuan itu." Kata Kasim Feng dengan sangat yakin, tapi kemudian dia mengerutkan alisnya, "Identitas master dan identitasnya jelas berbeda, bagaimana dia bisa cocok untuk master?"

"Walaupun janda, tapi juga karena dia janda dia pasti memiliki pemikiran yang lebih dewasa. Dia tidak mungkin sama dengan para nona-nona yang ada di luar sana, kelak dia tidak mungkin membuat masalah." Kata Yingda seolah penuh dengan pengalaman.

Kasim Feng yang mendengarnya pun langsung memikirkan hal itu dengan serius, 'Perkataan Yingda ada benarnya, seorang janda pasti memiliki pemikiran yang lebih terbuka.'

"Coba kamu cari informasi apakah ada yang mencurigakan atau tidak dengan identitasnya." Kata kasim Feng, dia tetap ingin bersikap dengan hati-hati.

"Baik." Yingda menganggukkan kepalanya kemudian dia pergi ke gunung sebelah dan mulai mencari para biksuni yang ada di sekitar sana untuk bertanya tentang Chu Yue.

"Untuk apa kamu bertanya tentang ini?" Tanya seorang biksuni yang tidak ramah sambil melihat ke arah Yingda.

Yingda tidak berniat untuk bicara panjang lebar dengannya. Dia langsung mengeluarkan 1 koin perak dan memberikannya kepada biksuni itu. Biksuni itu melihat ke sekelilingnya kemudian langsung memasukkannya ke dalam kantong pakaiannya.

"Dia adalah seorang janda, orang yang tidak membawa keberuntungan. Kehidupannya sangat berat, dia tidak hanya membunuh suaminya sendiri tapi dia dikeluarkan dari keluarga suaminya. Jika bukan kami, Shang Qing Guan yang menerimanya, maka siapa yang mau menerima orang seperti dirinya? Apa kuil akan menerimanya?" Tanya biksuni itu.

Yingda tidak memperdulikan biksuni itu. Setelah dia mendapatkan informasi yang dia inginkan dia langsung pergi.

Tapi biksuni itu seperti memiliki sebuah dugaan kemudian dia menyapu kotoran ke arah halaman Chu Yue lalu bergumam, "Dasar janda tidak tahu malu, baru saja menjadi janda sudah membuat masalah dengan orang lain!"

Yingda menyampaikan semua informasi yang dia dapatkan mulai dari membunuh suaminya, tidak membawa keberuntungan dan lainnya kepada Kasim Feng. Setelah mendengar itu Kasim Feng mengerutkan alisnya, "Bukankah dia sangat tidak cocok untuk master?"

"Dia memang benar seorang janda tapi untuk hal lainnya masih belum diketahui apakah benar atau tidak, selain itu setelah melihatnya dia tidak terlihat seperti orang yang kejam." Yingda mengatakan apa yang dia pikirkan kepada Kasim Feng. 

"Coba kamu cari informasi lagi." Kata Kasim Feng.

"Dia ada di sekitar sini." Kata Yingda sambil menggelengkan kepalanya.

Kasim Feng berkata lagi, "Jika dia datang lagi cari tahu tentang keterangan tanggal lahirnya, aku akan membawanya ke Qin Tian Jian untuk memeriksanya."

Yingda menganggukkan kepalanya. Baginya itu bukan hal yang sulit karena dia merasa Chu Yue sangat tertarik kepada tuannya, jadi dia yakin Chu Yue akan memberikan informasi itu kepadanya.

Chu Yue sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Dia sedang berolahraga di halaman karena tubuhnya saat ini masih belum terlalu baik, tapi dia yakin bisa mengatasinya dengan banyak berolahraga.

Shang Qing Guan bukanlah tempat yang bisa dia tinggali untuk selamanya, dan dia juga tidak berencana untuk tinggal dalam waktu yang lama.

Dia sudah berpikir jika saja biksu dari gunung sebelah itu mau pergi bersamanya, maka saat itu mereka bisa pergi bersama menjelajahi dunia ini dan dia merasa tidak ada yang lebih baik dari hal itu.

Hubo berada di dalam rumah dan sangat menghargai waktu yang ada untuk menghasilkan uang. Sebuah hasil sulaman yang berhasil dia selesaikan bisa ditukarkan dengan uang 200 wen dan bisa digunakan untuk keperluan mereka.

Saat dia melihat Chu Yue kembali dengan tubuh penuh keringat, dia langsung meletakkan pekerjaannya kemudian menuangkan sup jujuba jahe kepadanya dan berkata, "Nona, minumlah ini, hari ini sangat dingin jadi jangan sampai kedinginan."

Chu Yue meminumnya setelah itu dia berkata, "Kamu juga ikut olahraga denganku. Selalu berada di dalam rumah juga tidak baik, dulu aku juga begitu jadinya setelah terkena hujan sedikit langsung sakit."

Hubo melihat Chu Yue dan tidak tahu harus mengatakan apa, 'Walaupun nona akhir-akhir ini selalu bicara terus terang, tapi kali ini nona bicara dengan sangat berterus terang tanpa menutupi apapun. Jika saja aku tidak sering menghabiskan waktu dengan nona, maka aku akan mengira bahwa yang sedang bicara denganku bukanlah nona, melainkan orang lain. Tapi nona yang sekarang jauh membuat orang lebih tenang daripada nona yang dulu.'

Saat melihat Chu Yue menambahkan brown sugar ke dalam supnya kemudian meminumnya lagi, Hubo menuangkan air hangat untuk mengusap tubuh Chu Yue karena tubuhnya berkeringat.

"Kamu benar-benar sangat perhatian." Kata Chu Yue dengan puas.

"Nona, sekarang Anda berubah menjadi pintar bicara." Hubo mengatakan itu dengan wajah memerah.

"Nonamu yang dulu mendapatkan tekanan yang terlalu besar, sekarang aku tidak memiliki tekanan apapun. Xiao Hubo, kamu sebaiknya mempersiapkan dirimu untuk melihat diriku yang sebenarnya." Chu Yue mengatakan itu secara langsung. 

Hubo tersenyum mendengarnya.

Chu Yue pergi untuk mengusap tubuhnya yang berkeringat.

Sekarang setiap hari yang dia lakukan adalah berolahraga dan berusaha bertemu dengan biksu yang ada di gunung sebelah.

Karena di Shang Qing Guan terdapat banyak biksuni yang tidak ramah, jadi saat dia baru saja keluar ke halaman, seorang biksuni melihatnya dan langsung melihat ke arahnya dengan sorot mata mencemooh, tapi dia sama sekali tidak memperdulikannya.

Istana mengirim Chu Yue kemari secara diam-diam, selain itu di sini sangat jauh sehingga tidak ada orang yang tahu identitas Chu Yue yang sebenarnya.

Tapi di mata semua biksuni yang ada di Shang Qing Guang, dia adalah seorang perempuan yang dibuang dan banyak orang yang mengatakan bahwa dia adalah seorang janda.

Semua berita itu berasal dari mulut Guru Kecil Yuhe.

Chu Yue tidak mempermasalahkannya karena dia berpikir dia juga tidak akan tinggal di sini untuk waktu yang lama, jadi dia merasa selama dia bisa bertahan hidup dengan baik maka sudah cukup.

Sekarang yang terpenting baginya adalah untuk menaklukkan biksu itu. Jika tidak dia merasa saat musim dingin dia akan menjadi terlalu menyedihkan karena seorang diri.

Keesokan harinya Chu Yue kembali berusaha lagi pergi ke gunung sebelah.

Yingda langsung bertanya tentang tanggal lahir milik Chu Yue.

"Ha?" Chu Yue dalam sesaat tidak tahu harus mengatakan apa.

"Tanggal lahirmu." Kata Yingda lagi dengan santai.

Chu Yue tidak merasa tanggal lahirnya adalah hal yang perlu dirahasiakan, tapi dia tidak langsung menjawabnya melainkan berkata, "Kakak, untuk apa kamu menginginkan tanggal lahirku?"

"Jika kamu tidak membawa keberuntungan maka sebaiknya kamu menghilangkan keinginan dalam hatimu itu." Kata Yingda.

Chu Yue baru paham sekarang, dia tersenyum dan berkata, "Baiklah, kamu bisa coba mencocokkan tanggal lahirku dengannya untuk melihat apakah kami cocok atau tidak."

Setelah itu dia memberitahukan tanggal lahirnya kepada Yingda.

Yingda mencatatnya, setelah itu dia melihat ke arah Chu Yue dengan sorot mata peringatan, "Kembalilah."

"Langsung menyuruhku kembali? Apa kakak tidak bisa memberitahuku kapan aku bisa mengetahui hasilnya?" Tanya Chu Yue sambil tersenyum.

Dia tidak memiliki pilihan lain karena setiap hari dia merasa bosan, karena itulah dia mencari hal yang bisa dia lakukan, dan saat ini biksu itu adalah tujuannya.

"Aku akan mengabarimu jika ada berita terbaru." Jawab Yingda.

"Baiklah." Chu Yue menganggukkan kepalanya kemudian dia pergi.

Saat dia dalam perjalanan kembali ke Shang Qing Guan, dia seperti menyadari sesuatu, 'Memangnya siapa identitas biksu itu? Kenapa dia perlu mencocokkan tanggal lahirnya denganku? Jika tidak cocok memangnya tidak bisa? Sudahlah aku tidak peduli, biarkan mereka yang mengurusnya.'

Lagipula dia merasa nasibnya juga tidak buruk.

Yingda langsung memberikan tanggal lahir Chu Yue kepada Kasim Feng yang langsung mengurusnya. Setelah menunda selama 2 hari dia akhirnya membawanya ke Qin Tian Qing untuk melihat apakah janda itu memiliki nasib yang buruk atau tidak.