webnovel

Waktu Yang Salah (ANNFIANI)

Seorang remaja bernama Fitri Kusuma Wijoyo yang terlahir dari keluarga yang kaya raya. Namun sayangnya kedua orangtuanya hanya memikirkan bisnisnya tanpa memikirkan kondisi dirinya. Saat ini dirinya tinggal bersama dengan kakak,kakek dan neneknya. Kedua orangtuanya tak pernah menemui mereka selama kurang lebih 11 tahun lamanya. Kini Fitri telah duduk di bangku SMA. Fitri mempunyai paras yang sangat cantik hingga banyak laki-laki yang jatuh cinta dengan dirinya.

Annfiani · Teen
Not enough ratings
2 Chs

Episode 2 (Pendekatan)

Ketika telah selesai mandi,  gue pun segera masuk kedalam kamar untuk segera mengeringkan rambut gue yang basah. Ketika gue sedang mengeringkan rambut, tiba-tiba ponsel gue berdering. Lalu gue pun segera mengambil ponsel yang berada diatas meja belajar.

Tring (dering ponsel)

"Hadeh...,siapa sih yang ngechat gue, emang dia gak tau apa kalau gue lagi ngeringin rambut! "ucap gue dengan nada yang tinggi.

Lalu setelah itu gue pun berpikir sejenak, "Gimana dia mau tau ya?. Emang lo pikir dia itu peramal apa!, hadeh...,dasar Fitri "menepuk jidat.

Ketika gue sedang membuka ponsel, tiba-tiba gue pun merasa sangat terkejut sekali, karena ternyata Damsa-lah yang telah mengirimkan pesan WhatsApp untuk gue. Ketika gue membaca isi pesan WhatsApp-nya yang telah Damsa kirimkan untuk gue, tiba-tiba gue pun menjadi merasa sangat senang sekali. Setelah itu akhirnya gue dan Damsa pun saling mengirim pesan WhatsApp.

Pada pukul 19.00, Kak Reyhan memanggil gue agar gue segera menuju ke ruang meja makan. Karena waktu untuk makan malam sudah tiba.

"Fitri...,makan malam dulu "panggil Kak Reyhan dari arah ruang meja makan.

"Iya Kak, sebentar "saut gue yang masih berada didalam kamar.

Akhirnya gue pun segera mengakhiri obrolan WhatsApp dengan Damsa, karena gue harus segera menuju keruang meja makan untuk makan malam bersama dengan Kak Reyhan, Kakek, dan juga Nenek. Lalu beberapa menit kemudian terdengarlah suara ketukkan pintu diluar kamar gue.

Tok Tok Tok (bunyi ketukan pintu)

"Iya tunggu sebentar "saut gue sembari berjalan menuju kearah pintu kamar.

Ketika gue membukakan pintu kamar, tiba-tiba Kakek dan Nenek pun  langsung bertanya ke gue, "Fitri...,kenapa kamu masih ada didalam kamar?, padahal kan ini sudah waktunya kita makan malam "Tanya Nenek sembari menyentuh tangan gue.

"Iya Nek, tadi Fitri habis chatingan sama teman "jawab gue sembari menyentuh tangan Nenek.

"Yaudah sekarang kita ke ruangan meja makan yuk, soalnya perut Kakek sama Nenek udah bunyi nih "ucap Kakek sembari menahan rasa lapar.