Humbert Bale memerintahkan kedua anak buahnya untuk berjaga di pintu.
Dengan tergesa-gesa Ia melepaskan jas plastiknya lalu mengeluarkan ponselnya, Ia berjalan meninggalkanku ke arah pintu lain sambil bergumam marah.
Aku berusaha menarik ikatanku dengan tanganku yang masih lemas, aku tidak yakin siapa yang datang saat ini karena seharusnya Paul baru akan menyadari aku menghilang besok pagi.
Dua buah suara tembakan menggema di depan pintu diikuti sebuah teriakan kesakitan. Sial. Dengan perut mual dan lemas kutarik kedua tanganku yang masih terikat. Pandanganku fokus pada pintu di seberangku.
Menunggu siapapun yang akan muncul dari balik pintu.
Perlahan asap kehitaman masuk melalui celah pintu, kurasa berasal dari kebakaran di luar. Jantungku berdebar semakin keras saat kenop pintunya berputar. Sebuah siluet memasuki gudang ini bersamaan dengan kepulan asap yang cukup tebal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com