webnovel

Rencana (2)

' ku yakin dia memiliki rencana tersendiri! Aku sangat yakin kalau dia adalah orang buruk! Semua sikap yang ditunjukkannya hanyalah kebohongan belaka! Aku harus melindungi Mun zue! Dia tak boleh terus bersamanya! Tak akan ku biarkan bajingan itu menyakiti Mun zue!'

Mo Heng mulai memikirkan untuk mengusir Gu Yuwen dari rombongan itu. Dia tau, kalau dia melawannya, dia akan kalah. Karena itu, satu-satunya cara adalah mengusirnya. Setidaknya, mo Heng ingin mengungkapkan sifat asli dari Gu Yuwen agar Mun zue menjauhinya.

Beberapa hari berlalu. Kereta kuda itu masih melanjutkan perjalanannya. Tapi saat ini, mereka sedang beristirahat.

Selama beberapa hari itu, mo Heng mencoba untuk memberitahu Mun zue tentang sifat asli Gu Yuwen. Dia memberitahukan kalau gu Yuwen adalah pria busuk. Tentunya, dia memberitahukan dengan sembunyi-sembunyi ketika Gu Yuwen sedang tidak ada.

Tapi, tanggapan dari Mun zue malah marah. Mun zue terus membantah akan hal itu. Karena selama beberapa hari itu, dirinya dan Gu Yuwen sudah semakin akrab dan dia menyimpulkan kalau gu Yuwen benar-benar orang baik. Mun zue semakin lama semakin nyaman ketika mengobrol dengan Gu yuwen. Dia sangat nyaman karena setiap obrolannya akan di dengarkan dengan baik oleh gu Yuwen. Juga terkadang, ketika dia memiliki beberapa masalah, Gu Yuwen akan memberikan beberapa solusi kepadanya dan itu membuatnya semakin senang kepada gu Yuwen.

Setiap kali mo Heng memberitahukan tentang hal buruk yang akan terjadi kalau mereka terus bersama Gu Yuwen, Mun zue dan dirinya malah akan bertengkar dan berdebat hebat.

" Sudah kubilang berapa kali! Kita harus mengusir orang itu! Dia adalah orang busuk yang memakai topeng! Kau harus mengerti Mun zue!!"

" Hah?! Kenapa kau terus berbicara hal buruk tentang tuan Gu!? Asal kau tau saja, tuan Gu itu benar-benar orang yang baik! Dia bahkan mampu memberikan beberapa solusi kepada ku! Dia adalah orang yang paling baik yang pernah ku temui! Jangan asal menuduhnya tanpa bukti yang jelas!"

" Aku memang tidak punya bukti, tapi lihat saja mata yang dimilikinya itu! Dia memang memiliki rencana lain untuk dilakukan kepada kita!"

" Berisik! Kenapa kau jadi seperti ini?! Ini bukan seperti mu biasanya! Sekarang aku tak akan percaya kepada mu lagi! Aku membenci mu! Dan jagalah ucapan mu itu, kau hanyalah penjaga ku saja! Hmmp!"

Mun zue meninggalkan mo Heng sendiri ditempat itu. Dengan penuh kemarahan di wajahnya, Mun zue tak tak mencoba untuk melihat kebelakang.

Mo Heng yang baru saja menerima kata-kata dari Mun zue, dia hanya bisa terdiam. Dia sangat tidak menyangka perkataan itu akan dilontarkan oleh Mun zue kepadanya. Rasa sakit mulai menyayat hatinya. Raut wajahnya mulai menurun, dia sangat sedih tapi juga dia sangat marah.

Dia sangat marah karena dia tak bisa berbuat apa-apa. Dia mencengangkan tangannya dan darah mulai keluar dari cengkeraman tangannya yang kuat.

Tidak jauh dari posisi mo Heng berada, di balik salah satu pohon, ada Gu Yuwen yang sedang berdiri. Dia sudah berdiri sejak mereka berdua berdebat. Dia sangat menikmati setiap perkataan menyakitkan yang keluar dari mulut Mun zue kepada mo Heng. Karena setiap perkataannya menyakiti perasaan mo Heng dengan perlahan-lahan.

' bagus... Teruslah seperti ini. Setiap sayatan yang terukir dihatinya, akan membesar dengan perlahan... Tapi ini baru permulaan. Akan ku siapkan panggung meriah untuk kehancuran mu... Hehehe....'

Ekspresi dingin dengan seringai kecil diwajahnya, akan membuat siapapun takut ketika melihatnya. Matanya yang di penuhi kegelapan akan mampu membuat seseorang terjatuh kedalamnya.

***

Setelah mereka beristirahat sebentar. Mereka langsung melanjutkan perjalanannya lagi.

Saat ini mereka sudah memasuki wilayah starclouds. Tapi untuk sampai ke tujuan masih membutuhkan beberapa hari lagi.

Mereka melakukan perjalanan yang sangat panjang. Meskipun dunia ini berada di langit terendah, tapi setiap benua dan wilayah memiliki ukuran yang luas. Membutuhkan beberapa Minggu hanya untuk pergi ke wilayah lainnya. Dan tentunya, itu hanya untuk benua thousandsclouds saja. Soalnya, benua yang lain jauh lebih besar dari pada benua ini.

Didalam kereta itu, Mun zue terlihat cemberut. Dia masih memikirkan tentang pertengkarannya tadi. Dia tak menyangka, kalau dirinya bisa benar-benar marah kepada mo Heng. Selama ini, dalam pertemanan dirinya dan mo Heng, dia tak pernah marah seperti itu kepada mo Heng.

Itu membuatnya sedikit heran. Ada apa dengan dirinya, dia bertanya-tanya. Tapi tentunya, Mun zue menyadari kalau itu salah mo Heng sendiri karena telah menjelekkan orang yang telah menyelamatkannya.

' padahal tuan Gu itu orang baik. Dia telah menyelamatkan kita semua. Bahkan, dia membuatkan makanan enak untuk semua orang dalam beberapa hari ini. Tapi, kenapa mo Heng malah membencinya... Dasar...'

Mun zue tiba-tiba mengingat perkataan yang dilontarkannya kepada mo Heng. Raut wajahnya langsung turun, bibirnya mengendur bersamaan dengan rasa bersalah yang muncul dihatinya.

' kenapa tadi aku mengatakan hal itu kepadanya...'