webnovel

14. Our Party

  Aku,lia,fia dan juga six team memulai pesta kami.Suasana sekolah yang sepi tak membuat kami ketakutan,justru kami  menikmati acara pesta tersebut.Dan meskipun hanya di hadiri oleh 9 orang tapi kemeriahan,sorak-sorai terus terdengar di lapangan utama sekolah.

"Hey makan dulu yuk" panggil ku pada ke 6 laki-laki yang sedang meminum soda.Lalu kami mulai makan di meja besar yang sudah aku,lia,dan fia persiapkan.

"Gila ini semua kalian yang bikin?" tanya ivan

"Engga,tadi beli" ucap fia.Dan ivan hanya ber-oh ria.

"Eh ini serius?makasih loh ya" ucap putra

"Udah santai aja,sekarang ayo kita makan" ucapku bersemangat.Lalu kami mulai menikmati makan malam kami,sesekali fia terlihat sedang menyuapi Niko makan.

Sedangakan lia dan rendy masih terlihat malu-malu.

Kalo aku sih justru terlihat malu-maluin.

"Oh iya,kok kamu bisa dapet izin dari ayah aku?" tanya Niko pada fia yang sedang asyik makan

"Aku juga gatau,orang tiba-tiba tya yang suruh kami kesini buat bantu persiapan.Iya kan lia?" ucap fia dan hanya dibalas anggukan dari lia

"Gimana kamu dapet izin ty?" tanya al penasaran.

"Aku taruhan" ucapku

"Hah?" ucap yang lain sedikit terkejut

"Iya aku taruhan sama ayahnya Niko" ucapku

"Taruhan gimana?" tanya daffi mewakili yang lain

"Iy aku taruhan,jadi kalo lomba nyanyi kemaren aku bisa juara satu,maka ayahnya Niko harus izinin aku buat pake lapangan sekolah selama satu malam" jawabku

"Gila" ucap lia

"Dari dulu" sambung fia

"Yaudah lah,gausah dibahas lagi.Sambil makan gimana kalo kita main game."

"Game apa?" tanya al

"Tadaaa!!! Tadi aku udah bikin ini,jadi kalian pilih satu kertas nanti harus dijawab sejujur nya" ucapkan sambil menunjukkan sebuah toples kaca yang diisi kertas dan sterofoam kecil-kecil.

"Ok yang pertama daffi,abis itu muter ke kanan" ucapku.lalu daffi mulai mengambil kertas tersebut.

"Hal jorok yang pernah lu lakuin"

"Ayoo jawab jujur" ucap putra bersemangat

"jawab jujur,abis ngupil gak langsung gua buang tapi gua buletin dulu pake jari abis itu baru gua buang" ucap daffi

"Ishhh jorok" timpal ivan sambil memasang wajah jijik.

"Sekarang rendy" lalu daffi memberiakan toples itu ke rendy yang sedang berada di kanannya

"hal yang lagi bikin lu khawatir"

"Kadang-kadang gua merasa perasaan gua bercampur,kayak gak enak gitu.Trus kadang hati gua juga suka berdenyit,gua takut kalo ternyata gua kena kangker hati" ucap rendy

"Tapi ternyata itu cinta" lanjut nya sambil tersenyum dan melirik lia yang sudah merah padam

"Woooo!!!!" tiba-tiba yang lain langsung heboh

"lu ngapa gak bilang anjir" ucap daffi sambil mengacak-ngacak rambut rendy.Lalu yang lainnya juga ikutan memojokkan rendy.

"Oy,mana pj" ucap ivan

"Gua kan belom jadian"

"Nanti ya" ucap rendy

"Yaudah lanjut-lanjut" ucap fia

"Lia sekarang lu" ucapku

"Apa arti 'gebetan' menurutmu?"

"Mmmm...bagi gua itu,gebetan itu kayak pulpen.Kalo gak ilang ya diambil temen" ucap lia sambil melirikku,spontan yang lain juga ikut melihatku curiga

"Loh kok jadi gua?" ucapku

"Tenang aja lia,gua gak akan ngerebut gebetan lu itu" aku berusaha meyakinkan mereka

"Lagian gua udah ada" ucap ku pelan nyaris berbisik,sambil menunduk diam-diam aku melirik al yang ada di sebelahku.

"Yaudah lanjut gua ya" lalu fia mulai mengambil secarik kertas dan membuka nya.

"Kalimat apa yang cocok buat mantan yang minta maaf sama lu,dan ngajak lu balikan"

"Hm...apa ya???...Oh iya gua tau! Gua bakal bilang 'gua gabakal maafin lu! Bahkan kalo neraka udah jadi es' itu aja sih"

"Wah hati-hati lu Nik" ucap ivan

Niko yang merasa namanya dipanggil segera menolehkan wajahnya dari handphone nya.

"Hah?kenapa?" tanyanya

"Engga,gapapa udah" ucap ivan dan Niko hanya ber-oh ria,lalu kembali lagi pada hp nya.

"Kamu ngapain sih?" tanya fia. Niko langsung gugup,ia mematikan hp nya,menaruhnya di saku celana sambil berkata "gapapa" dan fia hanya diam.merasa kekasihnya ini menyembunyikan sesuatu darinya.

"Udah...udah...lanjut" Lalu giliran Niko yang mengambil kertas itu

"Pernah mabok gak?"

"Gua mah gapernah mabok" ucap Niko

"Wuuu....bohong bohong." Ucap al

"Iya lah jangankan bohong,gua minum es lemon aja suka merem melek"

Sekarang giliran ivan

"hal yang kadang bikin lu jengkel"

Ivan berpikir sejenak,berusaha mengingat hal yang suka membuatnya jengkel

"Gua tau! Gua paling jengkel kalo ngeliat orang-orang yang suka pamer.Pemer sepatu lah,mobil lah,kadang tas juga.Norak.Gua aja yang punya kamus 5 milyar biasa aja tuh" Ucap ivan

"Seterah" ucapku

"Put ambil nih" lalu putra merogoh toples tersebut

"Hal yang pernah bikin lu bad mood banget"

"Waktu itu gua pernah minta dibeliin kucing sama nyokap tapi gaboleh,katanya bulu kucing itu bahaya.Pas gua mau minta anjing katanya gaboleh haram.Giliran gua minta monyet nyokap malah bilang 'jangan nanti mamah gabisa bedain mana anak mama dan yang mana monyetnya' kesel bat gua mah"

"Hahahahaha" kami semua langsung tertawa

"Emak lu jujur banget lah" ucap ivan

"Eh gua,gua,gua,gua"  lalu mengambil toples kaca itu dari tangan putra

'Siapaa manusia paling aneh menurut lu'

"Menurut gua manusia paling aneh itu bapak-bapak"

"Kok bapak-bapak?"

"Iya soalnya bapak-bapak itu aneh,minta dibikinin kopi pake aer panas,giliran udah panas ditiupin biar dingin.Tapi girilan kopinya dibikin dingin dia bakal marah-marah ntar bilangnya 'kipinyi kiring pinis' gajelas kan?" lalu yang lain mulai menyetujui ucapanku

"Ada juga tuh bapak-bapak yang tampangnya security tapi hatinya hello kitty" lanjutku

"Maksudnya?" tanya daffi

"Iya mukannya sangar tapi hatinya baek" ucapku

"Iya juga sih" yang lain juga muali menyetujui

"Lanjut al"

"Apa keinginan mu saat ini?"

Al berpikir sejenak.Lalu ia mulai tersenyum.Perlahan al mendekatkan wajahnya mendekatiku,sedangakan yang lain hanya diam memperhatikan.

Perlahan bibir al mendekati telingaku,tangannya mengisyaratkan ku untuk tetap diam.lalu ia muali berbisik padaku

"aku pengen bisa terus sama kamu ty" blushhh...pipiku muali memerah.Lalu aku menundukkan wajahku malu.Sedangakan yang lain terus menatap dengan bingung.