webnovel

Solo Human

Kasih termenung menatap langit dengan wajah datar namun hati bersedih.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Perlahan tangan Kasih mengenggam bilah pedang, dengan kuat melepasnya dari perut, Kasih kemudian duduk sambil menatapi sela jari penuh dngn darah dibilah pedang dan darah yng terjatuh itu seperti air yang meletus didalam api.

Jangka waktu dua detik darahnya berhenti mengalir keluar, luka yang lebar akibat bilah pedang tertutup cepat.

"Aku tidak menyangka, secepat itu penyembuhanku."

Kasih melihat perutnya, luka disana juga teregenerasi bersih. Kasih tersenyum, terkesan dengan kemampuan yang dimiliki nya.

Namun, dia teringat pesan yang disampaikan oleh Aeryn.

" Jangan lupa memberi nama pedang ini? Hmm."

Memikirkan nama yang cocok untuk pedang, beberapa jam berlalu akhirnya dia telah mendapatkan jawabannya.

"Dunoa Orb."

Angin dingin berhembus ke kasih dari atas langit, kekuatan sihirnya kembali. Dan, juga kembali.

Bilah Pedang katana tidak ada habisnya mengeluarkan partikel dingin biru pucat, bervariasi macam ukuran kecilnya.

Kasih berdiri tegak memegang gagang pedang, tekad yang membulat akhirnya dia berjalan lurus menginjak genangan lahar api, lahar berubah menjadi es untuk tumpuan baginya.

Disana, sudah seperti pulau lahar atau lebih tepatnya planet lahar yang tak memiliki daratan sama sekali dari ujung ke ujung.

Menempuh perjalanan jauh dan menghabiskan 1 tahun perjalanan tanpa henti akhirnya Kasih berhenti.

"Baiklah, apa yang sebenarnya aku lakukan?"

"Kenapa kau masih disini?"

Ciyo muncul tibatiba didepan mata Kasih. Kasih mundur terkejut melihatnya.

"Ciyo?!"

Ciyo menghela nafas pendek.

"Kenapa kamu berjalan sendirian tanpa ada tujuan sama sekali, kamu sudah berjalan selama setahun penuh tanpa henti dan kamu telah limakali memutari planet ini."

Sesaat, Tatapan Kasih menjadi kosong.

"Eh?"

Ciyo menepuk dahi.

"Dasar orang itu! mengubah konsep permainan seenaknya."

Kasih terkejut begitu tiba-tiba mendengar hal itu.

"Mengubah konsep? Siapa?"

"Yyy. Dia mengubah konsep permainan saat membuat pedang, kamu ingatkan? Saat proses pembuatan pedang barumu dengan bola hitam kecil. Diwaktu yang bersamaan... dia mengubah, menetapkan dan menghapus aturan, konsep dan hukum-hukum permainan yang lama menjadi baru. Yah, sudah sejuta kali sih sebenernya konsep telah diubah olehnya."

"Kenapa dia bisa mengubahnya?"

"Hm? Kamu sudah lupa? Yyy terlahir dari emosi dewa celis dan ide dari permainan ular tangga takdir ini. Wajar saja dia seenak jidat mengubahnya."

"Dan? Apa yang harus aku lakukan mengalahkannya?"

Ciyo mengangkat bahu sebagai respons tidaktau.

"Aku tidaktau, tapi sebaiknya kamu kembali kebumi dan menemukan kristal inti."

"Kristal inti?"

"Yap, Kristal inti merupakan salahsatu aturan barunya. Kamu temukan itu dan hancurkanlah. Itu akan membantumu untuk pergi kepetak 4. ....Cepatlah! Karena dia sudah menunggumu dipetak ke 63 sekarang."

Kasih Mengayun pedang dari atas kebawah, celah kecil terbuka disana lalu tercipta portal. Kasih berjalan masuk kedalam namun berhenti sesaat.

"Kalau aku sudah menghancurkan kristal itu, apa bumi juga hancur?"

Ciyo terkejut mendengar pertanyaan Kasih. Perlahan menelan ludah...

"Ya...Bumi juga akan hancur."

Kerut wajah Kasih menjadi murung mendengarnya.

"Begitu ya? Terima kasih sudah memberitahuku. Seandainya... mereka benarbenar manusia dan bukan boneka, bilang pada mereka diakhirat... aku minta maaf sebesar-besarnya karena telah menghancurkan tempat tinggal mereka."

Percakapan terakhir, kasih masuk kedalam portal dan portal tertutup. Kasih berada dibumi yang sudah seperti tempat tinggal para iblis. Disini suasana mirip dengan kehidupan manusia, memiliki rumah-rumah besar, penduduk, dan ramai iblis yang berkumpul. Namun keindahan itu hanya semata-mata, ekosistem yang skrng tidak sama seperti dulu, dimana pohon-pohon sudah punah dan ditutupi oleh udara yang buruk juga gelap. Bumi secara keseluruhan sekarang sudah dikuasai oleh iblis dan manusia iblis.

Kasih menutup mata, merilekskan pikirannya yang sudah tidak karuan. Menghembus nafas pendek.

akhirnya dpt dinon-aktifkan oleh kasih, berlari sambil mengubah Tatapan menjadi dingin dan kejam.

Membunuh satu persatu iblis dengan pedang , setiap Tebasan yang diberikan, akibatnya butiran partikel tak terhitung muncul dari bilah, bertebaran lalu mengumpul secara tidaklangsung membentuk V yang misterius berwarna biru muda. Itu menghantam bangunan besar dan iblis-iblis yang berjalan santai.

30 menit berlalu, Kasih telah menempuh waktu perjalanan dengan kecepatan jauh melampaui kecepatan suara.

Kasih merasakan hal aneh yang ada dikejauhan 728kilometer dari arah timur. Dia langsung mengubah arah dan mempercepat lagi kecepatannya menjadi 15728428m/detik atau sebanding dengan 1,1 persen kecepatan cahaya.

Didepan Kasih melihat iblis yang berjalan santai, Kasih berubah menjadi partikel dingin lalu menghilang. Iblis tersebut terdiam sejenak melihat sekeliling namun tak ada yang aneh, selangkah dia berjalan. Kepala dari iblis itu terjatuh dari badannya secara misterius. Lalu muncul Kasih di belakang iblis mati itu dengan partikel dingin biru pucat.

Energi aneh terasa dari 700meter dari Utara, ada kerajaan yang besar berwarna hitam seperti pulau besar, bahkan luas dan panjang temboknya saja seribu kilometer yang berbentuk persegi secara keseluruhan, dan istananya empat ribu kali lipat dari panjang dan luas temboknya.

"Disana ya?"

Kasih kembali menjadi partikel-partikel kecil yang dingin berwarna biru pucat.

Didalam istana, di mana ruang tahta singgasana

dari Mayat Hidup— Oni, menghela nafas,

menghembuskan nafasnya yang dicampur dengan racun.

Jubah gelap di tubuhnya ditutupi kabut hitam terkutuk.

Dia adalah lambang ketakutan dan teror bagi manusia normal.

Seorang Raja yang duduk dibangku singgasana. Oni, adalah pemimpin dari segala bencana dan masalah yang telah menghancurkan bumi dalam waktu 2bulan, banyak hal yang tak senonoh dan sadis disaat itu.

Tubuhnya lima kali lebih besar saat terakhir dilihat.

"manusia sudah punah ya?"

seorang prajurit tunduk didepan sang raja berbicara kepadanya.

"benar, sekitar 99% manusia sudah menjadi iblis dan 1% nya hilang ntah bagaimana."

Raja iblis Oni merasakan sesuatu, dia berdiri tegak lalu tersenyum lebar.

"tidak. Siapkan semua pasukan yang ada! baik itu pasukan darat dan udara!"

"eh? kenapa tiba-tiba?!"

perlahan dia melangkah maju.

"ada manusia yang datang untuk menghiburanku!"

Semua pasukan! berada di tanah lapang depan kastil. pasukan dibarisan terdepan mengunakan pedang yang jika diayun mampu menyambar lawannya, berjumlah duapuluh ribu iblis bertubuh besar dilapisi oleh uap yang panasnya setara dengan api neraka, juga tingginya limapuluh enam meter.

Pasukan dibarisan kedua, pasukan yang mengunakan busur panah —anak panahnya terbuat dari api neraka, berjumlah limapuluh ribu iblis.

Pasukan dibarisan ketiga, pasukan yang mengunakan senjata api yaitu Barrett M82 adalah senapan semi, peralatan yang diambil dari waktu dunia lain. berjumlah sepuluh ribu iblis.

Dan pasukan udara, yaitu para iblis asli yang bersayap mengunakan tombak yang jika mengenainya mampu mengirim seseorang ke neraka. berjumlah seratus ribu iblis.

semuanya memiliki perlengkapan dan peralatan masing-masing, seluruh tubuh mereka kebal terhadap serangan fisik apapun termasuk dengan senjata-senjata manusia lainnya.

Gerbang utama terbuka lebar. semua pasukan bergerak perlahan keluar dari kastil. Sang Raja Oni dan Menteri perang, berada dijendela kastil melihat luar, Tertawa kecil.

"Last War Humans! HAHAHAHA! Setelah perang ini tidak ada lagi yang namanya manusia, semua... Semua! akan menjadi iblis!"

Menteri menatapinya dengan tidak mengerti.

"Rajaku, mengapa dirimu menginginkan ini? berapa banyak musuh kita hingga mengeluarkan pasukan sebanyak ini?"

"Satu."

Menteri terkejut dengan pernyataan itu namun demikian dalam hatinya pasti dia menyembunyikan sesuatu.

"—walau cuma satu, Dia bukan tandinganmu. Dia manusia namun seperti bukan manusia. aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Aku juga tidak mengerti.... kenapa aku harus mengerahkan pasukan sebanyak ini."

"Apakah Anda sedang sakit?"

"Tidak, aku baik-baik saja. Mengucapkan kalimat itu, kamu sepertinya ingin aku sakit lalu meninggal? Betul bukan?"

Beberapa saat kemudian, Kasih muncul kembali. Merasakan tekanan Aura yang benar-benar kuat sekali.

"Aura dashyat apa ini?"

Kasih bersembunyi diantara pohon, seperti tembok besar dan tinggi yang berjalan terlihat didepan mata Kasih, Kasih memasang wajah tak mengerti.

"Apa apaan mereka itu? besar sekali! Sialan kalau begini bagaimana caranya—"

Perkataan Aeryn menginginkan Kasih.

" 'Gunakan emosi dan pikiran ya?' "

Salahsatu iblis menekan pelatuk senapan, peluru kecil keluar —melesat cepat diantara ribuan iblis disaat Kasih mengintip. Saat-saat tipis peluru mengenai Kasih, dia berhasil menghindarinya.

"Syukurla—"

Namun, sebelum selesai ngomong peluru itu meledak. Ledakan yang besar terjadi. Beberapa iblis diudara melepaskan tombaknya didalam kabut tebal, setelah kabut menghilang, Kasih tidak ada disana, iblis yang tinggi itu saja tak melihat kemana dia lari sama halnya dengan pasukan udara mereka juga tidak melihat dimana Kasih.

"kemana dia pergi?"

Kasih dengan partikel dingin muncul dari belakang iblis diudara.

"disini."

Sebelum iblis itu melengah kearah Kasih, organ dalam duluan tercincang kecil seperti butiran pasir, Kasih mengabaikan pertahanan tubuh luar secara paksa. dia mati lalu Kasih memegang bahu iblis itu, terjatuh kebawah mengenai salah satu dari pasukan belakang, Suara Ledakan nuklir dari sana. Kasih menanam peledak ketubuh iblis tadi.

Iblis lain tidak hanya diam mereka langsung mengambil langkah sendiri untuk menyerang Kasih secara bersamaan. Pasukan senapan menekan pelatuk, tombak yang tertancap di tanah menghilang lalu datang ditangan iblis lalu mereka melemparnya ke Kasih. peluru dan tombak sudah mendekat, dengan tenang sambil tersenyum lebar. Ayunan pedang yang diciptakan oleh keterampilan dan kecepatan transendental, Semuanya menjadi butiran pasir.

Kemudian Kasih menghilang dari pandangan mereka. Muncul di tengah² kerumunan iblis pasukan depan(pasukan iblis tinggi besar).

Kasih menjadikan Area seluruh iblis besar menjadi Kristal Es dalam hitungan 0000,1milidetik, tidak ada satupun yang tidak terbeku. suhu yang kecilnya lebih kecil dari angka 0 membuat keseluruhan disana membeku hebat, bahkan jiwa mereka terkurung didalam kristal tapi pikiran mereka menjadi rusak sehingga mereka berpikiran untuk keluar dari kristal.

"baiklah, yang ini dah clear."

Kasih mencekik pinggang dengan tatapan dinginnya menatapi kristal es besar. Pasukan udara melempari Kasih mengunakan tombak namun tombak yang dilancarkan tampak aneh, seharusnya mengenai Kasih tapi itu mengenai beberapa Kristal Es. Akibatnya Kristal Es tersedot dan muncul di neraka, Seperti ledakan yang menghantam lahar.

Saat serangan itu terus berlanjut Kasih menatapi muka mereka satu persatu dengan cepat, ada iblis berkepala dua dengan muka yang mirip tercampur dalam satu tubuh membuat Kasih mempunyai ide untuk langkah selanjutnya. Kasih berteleport disalahsatu iblis pasukan tengah(pemanahan) menepuk pundaknya lalu Kasih mengambil pedang dari sarung, iblis tadi yang dia tepuk menjadi gila lalu terbaring ditanah. Tubuhnya berubah menyerupai Kasih, dia kembali berdiri.

"kalau beginikan enak punya teman, Mari kita Bantai!"

Kasih dan iblis itu secara brutal menyerang dengan menggunakan pedang , karena mereka (iblis pemanah) merasa terpojokkan karena mereka tidak bisa menyerangnya dengan jarak yang dekat sehingga busur mereka bercahaya berubah menjadi tombak panjang dua meter, mereka menjadi lebih mudah untuk menyerang Kasih karena dengan jarak yang jauh Kasih jadinya kualahan sehingga beberapa serangan mengenai tubuhnya lalu meninggalkan api putih yang panasnya tak tertahankan pada luka yang dibuat.

"Sial."

Tak hanya itu, pasukan belakang(senapan) juga membidik Kasih dengan akurat sehingga mereka berhasil mengenai tangan kanan Kasih, akibatnya itu berbolong-bolong.

Kasih menyembuhkan tangannya sambil menghadang beberapa iblis lain namun regenerasi tidak berfungsi.

"regenerasi ku tidak berguna?"

Kasih tidak diberikan kesempatan untuk menyerang juga tidak bisa kabur karena saking banyaknya jumlah mereka terus mengayun tombak ke semua arah Kasih. Kemudian dengan iblis yang menyerupai Kasih itupun tertembak mati karena stamina yang habis untuk bertarung.

Kasih bisa menahan semua serangan dari tombak dan tembakan yang terbidik seratus persen akurat sekalipun bisa menghindar dari sasaran sehingga pelurunya mengenai rekan mereka sendiri, meskipun tangan kanannya sudah mati rasa dan berbekal tekad untuk melawan.

"Sial. Bagaimana dia bisa menghindari seranganku, padahal aku sudah mengunakan untuk membidiknya"

merupakan kekuatan iblis yang dapat memutlakkan serangan sehingga mereka seratus persen akurat dan tidak dapat dihindari.

Namun Kasih berbeda, dia mampu menghindari serangan mutlak tersebut walaupun sibuk dengan serangan yang mendatang kepadanya. Pertempuran terus berlanjut hingga dua minggu lamanya tanpa istirahat. Bukannya semakin kesusahan, Kasih makin hari makin mudah untuk menahan mereka dan momen yang telah lama Kasih tunggu tiba.

Kasih berteleport sedikit menjauh dari ribuan iblis lalu membuang pedang, membuka telapak tangan kirinya, disana muncul bola salju kemudian melemparkan bola salju kelangit, terciptanya gaya tarik menarik yang sangat kuat sampai-sampai para ratusan iblis tertarik kesana.

Kasih tertawa kejam saat melihat mereka tertarik keatas dan menyatu satu sama lain membentuk planet besar. "Kufufufu... Bagus! Terima kasih telah memberiku banyak pengalaman. Ahh... Sebentar lagi, aku akan menghancurkan bumi! Hahahaha..."

Mereka para iblis mencoba untuk melarikan diri namun usaha sia-sia yang telah dilakukan, proses yang lama membuat Kasih menunggu sehingga dia membuat bola salju lagi dan berhasil mempercepat proses yang lama itu. Sepuluh menit berlalu, dua Planet besar terbuat dari puluhan ribuan iblis yang keji terlihat jelas dilangit, beberapa wilayah yang luas tertutupi oleh planet itu sendiri.

Lain tempat, di istana yang besar, menteri tercengang melihat dua bola besar misterius dilangit.

"A-ap-apa itu?"

Dia berlari dan langsung melapornya kepada Sang Raja. Raja Oni menanggapinya dengan tawa riang "Hahaha... Ternyata benar, dia bisa mengalahkan mereka."

Menteri terkejut dengan tanggapan Raja.

"Mereka? Artinya yang bola aneh itu mereka? Ti-tidak mungkin! Padahal kita sudah banyak mengerahkan prajurit tapi kalah dengan seorang manusia!"

"Sudahku bilang bukan? Dia bukan tandingan kita, Menteri Ferryan."

Menteri Ferryan tidak menerima fakta konyol ini, dia mengretak gigi dan berdiri meninggalkan Raja Oni dengan kekecewaan yang luarbiasa.

Raja Oni tersenyum dan semakin tertarik kepada Kasih.

Kasih mengambil pedang yang tadi ia buang lalu memotong tangan kanannya. Tatapan dinginnya berubah menjadi semula, mengepit sarung diantara paha lalu memasukkan pedang kesana. Kasih memegang sarung lalu muncul tali hitam kecil di kedua ujung sarung, kemudian mengenakannya.

Kasih menghela nafas pendek "huh... Baiklah tinggal pergi ke istana dan...—" Bajunya yang kotor dan koyak tiba² bercahaya lalu bersih dan terlihat seperti baru semula. "—Melanjutkan permainan Ular tangga takdir!"

"Kamu hebat sekali, Kasih!"

Suara ini?

Suara Raja Oni yang nyaring terdengar jelas meskipun dia berada di singgasananya.

"Kamu hebat sekali, Kasih. Bisa mengalahkan pasukkanku dalam waktu dua minggu saja, padahal aku mengumpul itu berbulan-bulan lamanya."

"Terima kasih, tapi aku tidak hanya mengalahkan pasukanmu saja."

Raja Oni tertawa girang mendengarnya.

"Aku tau maksudmu, Sekarang pergilah ke istanaku! Aku akan menyambutmu dengan ramah disana."

"Tidak disuruhpun aku tetap pergi kesana untuk menemuimu."

Raja Oni tertawa terbahak-bahak, kemudian dia bangkit dari singgasana dan melihat jendela. Pasukkannya yang telah Kasih kumpulkan dalam waktu singkat.