webnovel

Mengubah Kenyataan

Raja Oni tertawa terbahak-bahak, kemudian dia bangkit dari singgasana dan melihat jendela. Pasukkannya yang telah Kasih kumpulkan dalam waktu singkat yang telah menjadi bola raksasa yang mengapung di udara.

Kasih menghela napas untuk refleksi. Kasih berteleport langsung tiba dibelakang Raja Oni yang masih melihat luar jendela, teleportasi

Yang jauh karena jarak antara Kasih berada tadi dan di istana membutuhkan waktu sekitar 49jam untuk menempuh perjalanan atau 718kilometer jarak antara Kasih dan Raja Oni berada tadinya. Karena Kasih tak ingin membuang waktunya, Kasih mengunakan teleportasi untuk memotong waktu yang harus ia tempuh.

Raja Oni menyadari kehadiran Kasih karna Aura yang sangat dingin atau minus sembilan puluh delapan derajat Celcius yang dikeluarkan olehnya tanpa dirinya sendiri sadari. Raja langsung membalik badan dan menatap mata Kasih dengan kecewa.

"Sungguh tidak sopan sekali. datang-datang langsung ke tempatku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."

Kasih menggosok tengkuk dan menghindari kontak mata, merilekskan tubuh dan pikirannya lalu menguap dengan tidak puas.

"Huh... Kamu sendiri tidak sopan, menyerbuku dengan pasukan yang begitu banyaknya secara tiba-tiba—"

Membolak balik jarinya.

"—Untung saja aku jago. Dengan mudah aku meratakan semua pasukanmu."

Raja Oni hanya menertawakan dirinya ketika mendengar tanggapan Kasih bagaimana cara dirinya menyerang Kasih dengan bodoh.

"HAHAHA, Rupanya kurang asik ya? Hmm, baiklah."

Raja Oni Menjentikkan jari, tiba-tiba Kasih sendirian berada di suatu tempat yang luas dan sunyi, hanya ada lantai ada disusun oleh keramik besar dengan pola geometris. Hanya kekosongan yang ada langit-langit, tempat itu tidak ada namanya oksigen, menciptakan ilusi kegilaan, bahkan kematian yang memancarkan kedalam pikiran Kasih meskipun itu tidak akan berguna kepada Kasih. tempat ini adalah Dimensi buatan Raja Oni sendiri untuk menguji kemampuan prajuritnya kala itu.

"Dimana ini?" tanya kasih keheranan.

Depan Kasih, ada yang membentuk manusia seperti perempuan yang bentuk fisik yang lebih mirip dengan bentuk Kasih namun sedikit seperti monster dari aslinya, tetapi dengan kekosongan tanpa ciri yang dipenuhi bintang, galaksi dan nebula di sekujur tubuhnya karena dikelilingi oleh aura gelap kebiruan sambil memegang pedang yang mirip seperti .

dia adalah bayangan Kasih yang telah dibuat oleh Raja Oni lalu modifikasi menjadi Kasih secara fisiknya.

Suara Raja Oni entah dari mana muncul.

"Selamat datang di Alam Terbuka."

Kasih melengah kesegala arah mencari keberadaan Raja Oni.

"Alam terbuka? Apaan itu dan siapa dia?"

"Ah.... Tempat ini adalah Dimensi yang aku buat sendiri dimana ini adalah tempat test para prajuritku, dan didepanmu itu adalah dirimu sendiri namun aku memperkuat dirinya lebih jauh dibanding dirimu supaya dirimu terhibur. takperlu panjang lebar, selamat bersenang-senang."

Raja Oni mengakhiri percakapan dengan tawanya yang terbahak-bahak, Bayangan Kasih langsung mengaktifkan yang jaraknya jauh lebih lebar dibandingkan Kasih yang dimana jarak Territorial melebar luas sampai lima kilometer atau lima puluh kali lipat dari milik Kasih.

 Kasih terbeku secara instan dan tak terhitung waktu saat proses membekukan. Bayangan Kasih tiba-tiba membelakangi Kasih yang terbeku lalu menancapkan pedang itu ke uluh hati Kasih, tak lama kemudian Kasih memudar secara cepat dan menghilangkan tanpa jejak. Bayangan Kasih kembali tegak mengira sudah selesai dengan cepat, Bayangan terkejut secara tidak langsung Kasih muncul di belakangnya sambil berjalan perlahan mendekati bayangan.

"Kau tau?" Sambil menunjuk ke bayangan "Es tiruan takkan bisa membekukan Es yang mutlak."

Menepuk pundak Bayangan, Bayangan beku jadi Es seperti Kasih saat dibekukan, Proses yang sangat cepat sehingga waktu pun tak bisa mengukurnya.

"Oh... rupanya begini rasanya mengambil alih kemampuan seseorang."

Raja Oni yang duduk di singgasana yang nyaman, didampingi oleh Menteri Ferryan disamping kirinya. Mereka berdua menonton Kasih di Alam Terbuka lewat layar lebar dan luas, reaksi mengejutkan Raja Oni setelah Kasih mengatakan apa yang dia katakan tadi.

"Tidak mungkin! Dia mengambil alih kemampuan Bayangan?"

Kasih sedikit menjauh menjaga jarak dan melihat keatas.

"Ya, aku mengambil alih kemampuan dari bayangan diriku sendiri." Kasih sambil tersenyum tipis.

Raja Oni terkejut meski amarah mulai meluap, rupanya Kasih mendengar apa yang ia katakan.

"Haha, kau sungguh hebat Kasih."

Kasih membalasnya dengan senyum tipis.

"Karena aku ingin bersenang-senang, maka..."

Kasih mengambil pedang dari sarung, terbungkus oleh partikel dingin, Kasih mengayun pedang , memotong ruang dengan rapi menjadi dua — menghubungkan Antara Alam Terbuka dengan Bumi — Akibatnya, layar yang mereka tonton terbelah dua, semudah merobek selembar kertas.

Kasih disana, menunjuk Raja Oni dan Menteri Ferryan, memutar jari telunjuknya ke atas lalu mengayunkannya beranggapan untuk mengejek mereka dan mengajak untuk bertarung dengannya. Raja Oni dilapisi amarah berdiri dari singgasana, Dimensi Alam Terbuka, meluas lebar hingga memindahkan Raja Oni dan Menteri Ferryan kedalam Dimensi Alam Terbuka.

Mengingat bahwa yang lima puluh lebih kuat dari dirinya, akhirnya Kasih memutuskan untuk mengnonaktifkan yang sudah menjadi milik Kasih dan bukan lagi milik Bayangan.

"Yahh... Aku mungkin berterima kasih kepadamu, karenamu Territorial ku menjadi lebih luas dari sebelumnya dan lebih instan."

Raja Oni terbawa emosi, Dimensi Alam Terbuka mengalami guncangan gempa yang cukup besar akibat emosi yang diluapkan tapi Kasih tenang menghadapi guncangan tersebut.

"Haha. Cepatlah hibur diriku!!!" Raja Oni

"Baiklah, aku akan melakukan perintahmu wahai Raja." Kasih

Kasih langsung memasang posisi siap.

"Sekarang, aku akan memulainya. Hanya seekor Bayangan tidak akan bisa membuatku kalah." Kasih

Raja Oni secara tak langsung memikirkan ide yang lebih baik dari bertarung dengan Kasih.

"Hei, Kau tau apa yang harus dilakukan bukan? Menteri Ferryan?" Raja Oni

Menteri Ferryan menghela nafas berat, memunculkan pedang katana yang memiliki bilah hitam. Menteri Ferryan menancapkan pedang itu ke tanah. Langit, tanah, dan sekitar dari tancapkan pedang itu bersinar terang menutupi seluruh dimensi, kawasan, bahkan dunia tertutup dan terkena oleh sinar cahayanya. Kasih mencoba untuk menutupi matanya tapi sia-sia.

Dunia dan waktu kembali ke titik awal Kasih berada di Bumi, namun Kasih tidak berada di tempat yang sama, Kasih berada di penjara khusus dibuat untuk Kasih sendiri.

Penjara luasnya sepuluh meter persegi yang sering dijumpai, namun semen, lantai, atap, bahkan apapun yang didalam penjara tersebut mampu meniadakan kekuatan sihir. Tangan Kasih sekarang terborgol didinding.

Kasih menarik-narik tangan dari borgol namun tak bisa terlepas dari borgolan tersebut.

"Kekuatan apa tadi?! Bagaimana aku bisa disini?"

Raja Oni entah dari mana muncul di luar penjara menatapi Kasih dengan sedih.

"Pedang Rengi, pedang yang bisa membengkokkan kenyataan."

Kasih terkejut dengan kedatangan Raja Oni yang tiba-tiba.

"Membengkokkan kenyataan katamu?"

"Ya, Pemilik dari Pedang Rengi bisa mengubah momen meskipun waktu di balik seperti sebelumnya. Tapi yah—"

Raja Oni berbalik badan dan meninggalkan Kasih.

"Percuma saja aku memberi tahumu, kamu akan kekal didalam penjara Kenyataan itu, kamu tidak akan bisa menggunakan sihir ataupun semacamnya didalam penjara Kenyataan. HAHAHA...!!!"

Beberapa saat kemudian, Kasih mencoba kembali untuk menarik narik tangannya dari borgol tapi gagal, Kasih mencoba untuk membekukan borgol tersebut dengan tatapannya tapi gagal lagi.

"Bagaimana aku bisa lepas dari sini? Dasar borgol absolut! —tunggu... absolut?"

Kasih mendapatkan ide dari benak pikirannya. Mengaktifkan , apapun yang berada di Territorial Kasih yang memiliki jangkauan 5 meter terbeku dalam waktu tak terhitung. Membekukan setengah ruang penjara, termasuk borgol dan apapun yang ada di sana.

"Aku berhasil?!"

Saat Kasih manarik tangannya dengan keras, cahaya entah darimana muncul secara tiba-tiba—waktu kembali ke titik awal dimana Kasih berada di penjara Kenyataan.

"Apaan tadi?"

Momen yang sama, Raja Oni entah dari mana muncul di luar penjara menatapi Kasih dengan sedih.

"Sudahku bilang bukan? Kamu tidak akan bisa terlepas dari borgol itu."

Kasih tersenyum tipis.

"Kenapa bisa begitu?"

"Ini adalah Kenyataan, kenyataan yang di atur sepenuhnya oleh Pedang Rengi. Kenyataan, Hukum, sebab akibat, dan waktu sudah jelas ditunjukkan oleh Pedang Rengi. Kenyataan yang dibuat pedang Rengi saat ini adalah Kasih tidak akan bisa terlepas dari penjara Kenyataan. Jika dia berhasil merusak borgol, waktu akan terulang kembali ke titik dimana awal dia berusaha untuk keluar."

"Begitu ya?"

Raja Oni berbalik badan dan meninggalkan Kasih.

"Senyuman itu... jangan berlagak sok keras."

Beberapa waktu telah berlalu, Kasih sudah 99 kali mencoba untuk melepaskan diri dari borgol dengan cara yang sama namun tidak ada perubahan samasekali.

Kasih membuang napas panjang.

"Huh....."

Kasih berada diambang kekalahannya namun ia ingin mencobanya untuk ke 100 kalinya dan ini adalah percobaan yang terakhir dilakukan, saat Kasih mengaktifkan —abu-abu gelap gulita yang panas entah darimana berhembus kencang menghempus Kasih, Aeryn Muncul disana didepan Kasih, terlihat dia tidak terpengaruh sama sekali dengan Kasih. Saat Kasih menaikkan dagunya, tendangan keras dari Aeryn menghantam kepala Kasih.

"Gunakanlah otakmu! Ngapain sih kamu?!"

"Aeryn?! Bagaimana kau bisa disini? Bukannya kamu sudah di Petak ke 63?"

Aeryn menggerakkan giginya, menendang Kasih berkali-kali hingga bonyok. Kasih dengan keadaan muka penuh darah, mengalir keluar dengan cepat, mata bengkak, tulang hidung patah dan gigi bercopotan masih bisa untuk menertawakan Aeryn.

"Hahaha, Sambutan yang sangat sopan."

Aeryn tersenyum tipis dengan mata yang meng-sinis.

"Dalam keadaan seperti ini kamu masih bisa tertawa?"

Saat-saat Aeryn ingin menendang Kasih kembali, Pedang muncul di antara mereka berdua, pedang secara tidak langsung bergerak ingin memotong Aeryn. Pada waktu yang samaan Aeryn tercengir dan langsung menjauh dari jangkauan serangan dari pedang tersebut.

"Kau lambat sekali Yroids. Vyy mu sudah sekarat dan kamu baru datang disaat-saat seperti ini?"

Kasih terkejut dengan kedatangan Pedang yang tiba-tiba muncul dan menyerang Aeryn.

"Yroids katamu?"

Kasih menyembuhkan muka bonyoknya hanya dalam waktu 5 detik.

Aeryn menekan napasnya dan berbalik badan.

"Ya, nama Pedang yang digunakan para Sepek Anjay adalah Yroids bukanlah katana. Hanya bentuknya saja yang mirip. Ohya, sebelum pergi aku ingatkan lagi, gunakanlah kekuatan sihir yang diberikan oleh Dewa Celis."

Aeryn menghilang setelah tubuhnya menjadi abu-abu gelap gulita hingga tak meninggalkan jejak apapun.

Kasih memikirkan ide yang cocok untuk kondisinya saat ini. Hanya hitungan detik, Kasih mendapatkan ide yang cemerlang untuk melawan Kenyataan yang dibuat oleh Pedang Rengi. Kasih mengontrol gaya gravitasinya Pedang akibatnya pedang itu melayang lalu Kasih mengigit gagang. Kasih mengayun kepalanya ke arah Rantai Borgol berada, itu memotongnya! Rantai borgol terlepas tanpa mengulangan waktu.

"Sudah ku duga, Pedang ini sangatlah berguna."

Kasih mengambil pedang dari mulutnya, lalu memotong Rantai Borgol sebelahnya, tidak hanya memotong rantainya, dia juga memotong borgolan dipergelangan tangannya, terbebas dari jeratan sebab akibat Rantai Borgol kenyataan berkat Pedang meniadakan Kenyataan yang telah ditentukan.

Kasih berdiri lalu memotong jeruji besi dengan

Kasih melarikan diri dari Penjara Kenyataan. Namun tidak semudah yang dibayangkan, Ada 99 terowongan besar yang harus dipilih Kasih

"bagaimana ini..."