Hampir lima menit, Zack mengitari tempat yang kali ini ia datangi. Jujur saja di hatinya yang terdalam ia merasakan keraguan atas lokasi yang menjadi titik koordinat dimana AI yang ia miliki memberikan informasi.
Hanya saja jika ia tak memercayai lokasi tersebut, bagaimana ia bisa bertemu dengan kekasih nya yang tanpa sadar nyatanya ia memiliki perasaan pada gadis itu..
Ia fikir hanya sebuah permainan yang menguntungkan dirinya dengan sebuah rasional yang jelas dapat membuatnya membenarkan tindakannya tanpa penyesalan.
Namun...
Ia menyadari bahwa perasaan tak dapat di atur oleh logika semata.
Zack berusaha menutupi kegugupannya dengan menghembuskan nafasnya pelan, sembari mengepalkan tangannya di udara yang bebas.
Kalimat pengandaian berkali kali memutari isi kepalanya.
Tak bisakah ia memutar waktu sejenak?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com