webnovel

Identitas Terbuka (2)

Tampak pria paruh baya sedari tadi sibuk tidak bisa diam di ruangan kerjanya, atau lebih tepatnya ia sedikit gelisah semenjak sang 'Ibu' yang harus ia hubungi mendadak tak mengangkat telefonnya, padahal mulutnya sudah tak tahan memberikan kabar baik untuk sang 'ibu' nya itu.

'Aish ... kenapa disaat seperti ini ibu tak bisa dihubungi ?' gerutu pria paruh baya itu pada dirinya sendiri.

Baru saja pria paruh baya itu, yang tak lain adalah David ingin mendudukkan dirinya di bangku yang ada diruangannya, handphone nya tiba tiba berdering.

Dengan cepat David mengambil handphone nya itu, dan menatap nama yang tertera pada layar handphone.

Sejenak David mengamati layar tersebut, hingga akhirnya ia langsung mengklik tombol angkat pada layar handphone nya tersebut.

"Bu!"

"Ada apa ? kenapa kau tiba tiba menghubungi ku di jam seperti ini ?"

"Aku mendapatkan informasi yang bagus untukmu" pekik David senang.

"Apa ?"

"Nanti malam akan ada makan malam di rumah anakmu .... tidakkah kau tau bu ?"

"Anakku ?"

"Ya ... anak kandung mu bu"

"Clark tidak memberi tahuku"

"Sungguh ? tapi aku mendengarnya tadi saat ke kantor Jacob bahwa malam ini akan ada makan malam keluarga .... dan aku yakin Clara nanti akan berada disana"

"Ya .... kalau begitu malam ini aku akan kesana sendiri memastikan, sekaligus menyindir anakku .... terimakasih atas informasi nya .... kerja yang bagus"

Seketika David terdiam, ia tersentuh dengan ucapan ibu nya itu, ia tak menyangka pada akhirnya ia akan mendapat pujian yang selalu ia tunggu.

"Oke bu"

Setelah dirasa pembicaraan selesai David pun memutuskan telefonnya.

Tampak kedua ujung bibir David terangkat keatas.

Ia sungguh senang akan pujian ibunya itu.

Selama ini jarang sekali ibunya itu memuji dirinya, padahal hal yang ia lakukan selama ini pantas mendapat pujian apabila orang lain melihatnya, namun menurut ibunya tidak, dan sekarang hanya karena ia mendapatkan informasi mengenai cucunya itu, ia langsung mendapat pujian dengan sendirinya.

'Ah ... memang aku harus memperlakukan Clara dengan baik' gumam David dalam benak sambil menyamankan duduk nya di bangku kerja miliknya.

...

...

Clara kini tengah berada di sofa sibuk menonton televisi yang berada di hadapannya.

Setelah ia rasa bosan, Clara mulai mengedarkan pandangannya pada sekeliling ruangan.

Clara menghela nafas sejenak, saat tak mendapati sosok Mr.K disekitarnya.

"Kemana dia ? kenapa tak ada?" gumam Clara.

Dengan terpaksa Clara berdiri dari sofa tersebut dan berniat mencari Mr.K karena ia yakin bahwa Mr.K berada di rumah.

Setelah cukup berkeliling, Clara pun melihat pintu kecil yang berada di pojok ruangan.

Dengan hati hati Clara mengetuk pintu itu berkali kali.

Awalnya tak ada jawaban dari sana, namun ada cctv yang tiba tiba seolah bergerak ke arah dirinya.

Sontak Clara melambaikan tangan ke arah cctv tersebut.

Ceklek

pintu itu terbuka otomatis.

Baru saja Clara hendak membuka pintu dan melangkah masuk.....

..... Mr.K keluar dari pintu itu.

"Ada apa ? kenapa kau bisa menemukan pintu ini ?" tanya Mr.K datar.

Clara yang masih kaget terpaksa menetralkan deru nafasnya terlebih dahulu dan membasahi tenggorokan nya yang kering.

"Aku mencarimu ... aku tak menemukanmu dibeberapa tempat yang kucari ... dan aku curiga pada pintu ini ... untuk itu aku kesini" ucap Clara seraya menjelaskan panjang lebar.

Mr.K hanya menghela nafasnya sejenak, dan menutup kembali pintu tempat tadi ia keluar dari ruangan tersembunyi itu.

"Ayo keruang tamu" ucap Mr.K sambil menggandeng Clara.

...

...

Kini keduanya telah berada di ruang tamu dengan sedikit canggung, pasalnya setelah duduk Clara tidak bersuara sedikit pun padahal Mr.K sudah memposisikan duduknya ke arahnya.

Apakah Mr.K tak sadar bahwa duduk nya kini telah membuat Clara tidak dapat berkutik?

Ya karena Mr.K merasa ingin mengobrol penting dengannya, untuk itu ia mendudukkan dirinya di sofa dan memiringkan badannya persis ke arah di depan Clara di satu sofa panjang yang sama. dan jarak kedua nya hanya sejengkal.

Clara meneguk saliva nya kasar.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan padaku ? bukankah tadi kau mencariku ?" tanya Mr.K memecah keheningan.

"A..-ah itu apakah kau ingat bahwa nanti malam akan ada makan malam di rumah ku ?" tanya Clara memastikan.

"Hng ... tentu saja aku ingat" ujar Mr.K.

Clara menghela nafasnya lega.

"Aku kira kau lupa ... habis kau sibuk dengan urusan mu sedari tadi" keluh Clara pada Mr.K

"Justru karena ada makan nanti malam, aku menyelesaikan pekerjaanku terlebih dahulu" ucap Mr.K.

"Mmm ... tapi memang nya tak apa kau menemaniku kesana ? disana ada ayah, ibu, dan kakakku Jacob ... apakah kau tak akan canggung nantinya?" tanya Clara yang diakhiri dengan sedikit menggigit bibirnya kecil.

Mr.K memperhatikan tingkah Clara sejenak dan mengusap rambut Clara.

"Memang nya ada masalah jika aku bertemu dengan keluargamu ? bukankah kau juga sudah mengenal keluargaku ?" ucap Mr.K

Deg

'Ya memang sih ... tapi kan ? ... Ini Kevin ngga takut apa kalau ayah bakal nanya aneh aneh'

"Tapi kan beda ... aku mengenal keluargamu karena kondisi ku ... dan tanpa kesengajaan" ucap Clara menyanggah.

Mr.K hanya menganggukan kepalanya.

"Sudah tak usah difikirkan anggap saja biar adil ... kau sudah mengenal keluargaku ... dan sekarang aku mengenal keluargamu .... okai ?" ucap Mr.K santai.

'Aku tahu mengapa kau mengkhawatirkanku dan ragu .... tapi lebih baik aku disana dibanding terjadi hal hal diluar ekspektasi ... kuyakin bahwa banyak hal yang kau tidak ketahui mengenai keluargamu sendiri' monolog Mr.K dalam benak.

"Yasudahlah terserah kau saja" dengus Clara yang terdengar sedikit kesal sambil mempoutkan bibirnya.

'Oh ayolah Clara kenapa kau bertingkah menggemaskan seperti itu ..... tampak nya jika seperti ini terus tidak baik untuk jantungku' gumam Mr.K dalam benak.

————

Leave comment and vote 😊

sesuai janji seya di chapter sebelumnya, disini udah seya ungkap 1 orang nya yaaaa ^^, kalian pasti udah tau kan yang seya maksud ?

Gldseyacreators' thoughts
Next chapter