Hiii...
Happy Reading!
****
Mendengar Misha berteriak pada sang adik, tak hanya Eva yang terkejut. Melainkan Grandpy dan empat anak buahnya yang ada di luar. Menyadari kesalahannya Misha pun segera meminta maaf. Suatu kesalahan baginya meluapkan emosi sebesar itu pada orang yang dia cintai.
"T-tidak, ini kesalahanku karena berteriak sampai membuatmu marah." Ujar Eva menggeleng, kakaknya tidak sepenuhnya bersalah. Dia juga bersalah karena baru telfon diangkat dia langsung berteriak marah.
"Tidak apa, pokoknya aku meminta maaf." Ujar Misha serius, setelah Eva meminta maaf pula mereka akhirnya membicarakan Misi dengan tenang.
Melihat interaksi dua cicitnya, Grandpy hanya tersenyum. Dia menatap langit dari balik jendela, ah, ternyata beberapa daun berwarna kuning diterbangkan oleh angin itu sangatlah indah. "Grandpy, ada apa? Kok melamun sambil melihat jendela?" tanya Misha, pria tua itu menatap cicitnya dengan senyum di wajah.
"Tidak ada ... ."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com