Hiii...
Happy Reading!
****
"Aku tidak menginginkan asetku di beli orang, ini untuk masa depan putra kembarku. Untuk biaya kau yang menggunakan ruang operasi seenak jidat, aku akan memberikan harga biasa." Ujarnya dengan sekali tarikan napas.
"Tapi! Aku tidak ingin di anggap remeh, Mr Mijiro!" desis Misha mendorong cek itu kembali.
Perang sodor menyodor cek pun terjadi di antara keduanya, kobaran api amarah karena tak ada yang menyerah terasa memanas. "Tolong menyerah saja pada gadis yang lebih muda darimu," sindir Misha tersenyum jengah.
"Terbalik, menyerahkan pada ayah berbuntut tiga ini!" ujar Sanoza tersenyum jengah pula.
Brak!
"Ayaaaaaah!"
Doeng!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com