Hiii...
Happy Reading!
****
Selesai Eva mengeluarkan rasa penasarannya, mereka berdua memakan camilan yang di siapkan para Maid dengan tenang, tampa bicara dan menikmati setiap gigitnya. "Kak ... ." panggil Eva melirik kakaknya.
"Hm? Kenapa, Va?" tanya Misha memakan cookie, karena enak sekali dia tidak bisa berhenti untuk makan. Sebelum menjawab pertanyaan sang kakak, Eva meminum teh hitamnya terlebih dahulu. "Kenapa lu dari datang tadi kelihatan murung terus? Ini gak mungkin karena lo kalah kan sama Serena?" tanyanya jahil.
Enggan menjawab Misha hanya merespon dengan gelengan kepala. Saat Eva kembali hendak membuka mulutnya, gadis itu langsung menyumpalkan cookie pada mulutnya. "Sudahi pembahasan tentang kekalahanku, kalau tidak ingin aku gelitiki sampai menangis!" kecam Misha berhasil membuat Eva kincep.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com