webnovel

Ada Apa Denganmu?

Semalam hujan deras membuat pagi ini begitu berkabut sehingga ega enggan untuk bangun.

Alarm nya telah berbunyi tiga kali tapi tak membuatnya segera beranjak dari tempat tidur.

"Ega bangun lihat ini sudah jam berapa", seru ibunya seraya menggoyangkan kaki ega

Mendengar itu ega hanya menggerakkan kepalanya.

Ibu nya yang mulai kesal lalu keluar, ia mengambil segayung air untuk dipercikkan ke wajah ega

" Ega masih nggak mau bangun, ibu siram kamu pakai air ini", kata ibu nya mengancam

Ega langsung membuka mata nya dan terkejut ibu nya benar benar membawa segayung air, ia segera melompat dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi.

Ega memang memiliki kebiasaan mandi paling lama sehingga ibunya selalu menasehatinya agar mandi lebih awal.

Hari itu ia akan diantar oleh bapak nya ke sekolah, bapak nya bukanlah orang yang suka menunggu jadi ega segera bersiap dan menunggu bapak nya dijalan.

Saat itu tiba tiba ada sebuah mobil mewah berwarna hitam menghampiri nya, seseorang turun dan ternyata itu adalah bapak ega.

Ayo naik mobil ini saja, ega bengong melihat penampakan mobil itu.

Ternyata supir bos sedang libur sehingga bapak ega yang harus menggantikannya mengantarkan anak majikan ke sekolah.

Mereka mengantarkan bos kecil itu dan barulah mengantar ega.

Ega turun tepat didepan gerbang sekolah, ia segera masuk ke dalam setelah berpamitan dengan bapaknya.

Saat menuju kelas ega berpapasan dengan rasyid yang berjalan dengan sahabatnya, mereka saling menatap tetapi rasyid hanya diam saja dan tidak menegur ega bahkan ia memalingkan wajahnya seperti tidak mau melihat ega.

Melihat hal itu membuat ega merasa aneh tidak seperti biasanya rasyid seperti itu, bahkan pada hari sebelumya rasyid masih baik dan perhatian kepadanya.

Ega hanya terdiam ditempat melihat rasyid tidak menghiraukannya, dari arah belakang ternyata hesti muncul dan mereka bareng menuju kelas.

"Kamu tadi kenapa ga kok bengong gitu," tanya hesti

"Eee nggak papa kok hes," dengan wajah yang masih bingung

"Tadi itu bukannya rasyid yaa kok diem aja waktu ketemu kamu, kalian berantem?" tanya hesti lagi penasaran

"Kita nggak berantem hes, aku juga nggak tau tiba tiba rasyid jadi begitu," pungkas ega

Mereka telah sampai dikelas, dan mengganti topik pembicaraan,

Sedari tadi ilham yang biasanya ceria terlihat diam bahkan tidak mau ikut mengobrol dengan yang lainnya entah apa yang terjadi.

***

Saat bel istrirahat berbunyi ega dan teman temannya segera ke kantin mereka segera mencari tempat duduk, ketika itu ega melihat rasyis bersama sahabatnya sedang makan dikantin itu juga, rasyid sempat melihat ke arah ega namun segera memalingkan wajahnya, terlihat raut wajah rasyid begitu pucat dan sayu.

"Ga, duduk disini saja", kata hesti sembari menarik tangan ega

" Eehhh iya,"jawab ega mengikuti temannya itu

"Ga, itu rasyid kan?" Masak dia nggak lihat kita,"kata hesti

Ega hanya terdiam tidak menjawab apapun sambil segera menghabiskan makanannya.

Saat akan membayar ia menoleh ke arah rasyid dan ternyata rasyid sudah pergi, entah lewat mana karena seharusnya ia melewati ega untuk keluar dari kantin.

Ega semakin yakin bahwa pasti ada sesuati yang terjadi.

Ia segera menuju kelas, dan kembali berkumpul dengan teman yang lainnya,

bel masuk sudah terdengar bahkan rasyid sama sekali tidak ke kelas nya seperti biasanya.

Ega memutuskan untuk menemui rasyid dan bertanya apa yang terjadi, saat pulang sekolah ia tidak menemukan rasyid bahkan saat mencarinya di parkiran rasyid tidak ada.

Ia pun pulang sekolah dengan hesti, hesti teman yang baik ia mau menemani ega.

"Kok aneh ya, kenapa rasyid nggak ketemu juga,"kata hesti

" Ya sudahlah nggak papa, besok juga ketemu disekolah,"jawab ega

Sore itu sesudah selesai membantu ibu nya ia mengambil hpnya dikamar,

Tidak ada pesan dari rasyid, padahal biasanya mereka sudah berbalas pesan bahkan terkadang telpon.

Ega begitu penasaran mengapa begitu banyak perubahan terjadi pada rasyid hanya dalam beberapa hari.

***

Keesokannya ega menghampiri hesti ke kost mereka berangkat sekolah bersama.

"Ga, besok berangkat bareng ya ke rumah dwi" kata hesti

"Ok siap nanti bawa motor bapak ku aja deh," jawab ega

Hari itu beberapa hari sebelum puasa ega dan teman sekelompoknya mengadakan acara makan bersama di rumah dwi, ega janjian dengan hesti akan berangkat bersama mereka memakai motor bapak ega dan hesti yang menyetir karena ega masih belum mahir menyetir.

***

Sesampainya di sekolah mata ega mulai mencari rasyid ia melihat sekeliling tapi rasyid tidak nampak, ia pun langsung menuju kelas dan ikut bergerombol dengan yang lainnya.

Biasanya rasyid akan datang ke kelas untuk menemui ilham dan dirinya tapi hari itu sampai pulang sekolah ega tak kunjung bertemu dengan rasyid

"Apa mungkin dia tidak masuk ya," gumam ega dalam hati

Ega pun pulang dengan hati yang masih diselumuti tanda tanya.

Akhirnya sesampainya dirumah ia segera menelpon rasyid, beberapa kali ia mencoba tapi hp nya tetap tidak bisa dihubungi.

Ega semakin bingung apakah dia punya kesalahan, tapi ega termasuk orang yang cuek sehingga mampu menyembunyikan kegelisahannya.

***

Sore itu ega segera merampungkan pekerjaan dari ibunya, ia segera bersiap untuk acara makan bersama dirumah dwi, saat ia sedang berias hp nya berdering

"khas suara deringan hp ega"

segera ia melihatnya sedikit berharap itu dari rasyid, saat ia melihat hp nya ternyata telpon itu dari hesti, ia sudah menunggunya di depan

ega segera menyelesaikan riasanya dan segera menghampiri temannya, rambutnya yang hitam panjang hanya ia urai saja.

Ibu dan adik ega mengantar sampai gerbang depan dan mengingatkan putrinya agar tidak terlalu malam pulangnya.

Setelah berpamitan dengan ibu nya ega langsung berangkat.

Sesampainya dirumah dwi teman yang lain ternyata sudah berkumpul, mereka pun segera memulai acara.

Sudah dapat dipastikan betapa berisiknya mereka, beberapa gadis berkumpul di satu tempat yang sama.

Mereka mengadakan acara bakar bakar, ega sendiri dibekali ibu nya ayam ungkep 2 ekor yang nantinya mereka tinggal membakarnya saja, ibu ega memang sangat senang putrinya sudah mulai bisa beradaptasi dengan baik ditempat itu, sedangkan teman yang lain ada yang membawa makanan ringan, es dan berbagai macam makanan lainnya.

Acara malam itu sangat menghibur sehingga mampu menghilangkan kegelisahan ega.

Tepat pukul sembilan malam mereka pulang, ibu dan adik ega sudah menunggunya di depan gerbang. Seperti biasa ega selalu memeluk ibu nya setelah bertemu, mereka bertiga pun pulang bersama.

Ega menuju kamar dan segera berganti pakaian, seperti biasa ia mencuci muka dan gosok gigi sebelum tidur.

Kini ega bersemangat kembali untuk hari esok.