"Tapi… Tuhan masih mengasihani diriku. Tepat kemarin, dia memberiku sebuah hadiah besar… Dia memberitahuku. Setelah 36 tahun aku kehilangan putriku, Phoenix, Dia mengatur malaikat datang ke sisiku, memberitahuku bahwa Phoenix tidak mati…"
"Fanxing, kemari, kemarilah…"
Begitu perkataan Ratu Yulea di layar televisi terlontar, seluruh ruang rapat menjadi hening dan mencekam. Semua orang tidak memalingkan mata mereka dari layar, bahkan hampir tidak bernapas. Mereka mengira mungkin salah mendengar kata 'Fanxing' yang baru saja disebut dari mulut Ratu Yulea. Namun, saat melihat sosok tinggi dan ramping yang mengenakan gaun malam yang indah dan mulia berjalan dari kegelapan, serta wajah indah dan familier muncul di penglihatan semua orang, bukan hanya suasana di dalam layar saja yang hening, bahkan semua orang di dalam ruang rapat ini tanpa sadar menahan napas mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com