Wanita itu bermimpi tentang semua yang terjadi sebelum dia berusia 19 tahun. Kenangan yang dia pikir telah hilang kini kembali padanya.
Dia menyadari bahwa Xia Xinghe di masa lalu bukan orang yang mudah dipengaruhi; dia tidak akan berakhir dalam kondisi yang menyedihkan seperti itu.
Dia pernah menjadi kebanggaan keluarganya … tapi sekarang …
Melihat kesulitan yang terpaksa ditanggungnya, air mata kesedihan bergulir di wajahnya.
"Pasien masih tidak sadar tetapi kondisinya sudah cukup stabil. Dia menderita gegar otak ringan di kepala, tetapi satu atau dua minggu istirahat sudah cukup untuk memulihkannya. Namun, dia akan membutuhkan beberapa suplemen karena sudah terlalu lama kekurangan gizi … "
Di dalam ruang rumah sakit, dokter menjelaskan secara detail kondisi fisik Xinghe ke Mubai.
Pria berwajah tampan itu mengerutkan keningnya sedikit.
Bagaimana mungkin Xinghe menderita malnutrisi yang dalam waktu yang panjang?
Mubai menoleh untuk melihat Xinghe, tepat ketika ia melihat air mata mengalir di wajah mantan istrinya …
Matanya bergetar sedikit ketika berbagai emosi melonjak di dalam hatinya.
Xia Xinghe, kehidupan macam apa yang kau jalani setelah perceraian kita?
Bersamaan dengan itu, Tianxin, yang berdiri di samping Mubai juga menatap Xinghe sambil berpikir sendiri.
Dia melihat wanita yang pernah memiliki Mubai, tetapi berakhir di ambil olehnya; dia sangat gembira. Hatinya melambung menyaksikan keadaan menyedihkan telah menimpa Xinghe.
Xia Xinghe, kau sekali lagi kalah dariku … keadaanmu akan semakin memburuk sekarang karena kau sudah tua dan jelek. Aku hampir tidak punya energi untuk berurusan dengan kau. Aku yakin kau akan terbuang begitu saja seumpama sampah seperti keadaanmu sekarang.
Lagi pula, sekalipun untuk seorang idiot, pilihan antara wanita cantik dan pengemis tua akan sangat mudah.
Tianxin mungkin akan hati-hati terhadap Xinghe muda yang cantik, tapi sekarang …
Semua pikiran ini sangat membuai suasana hati Tianxin sehingga dia merasa murah hati terhadap mantan pesaingnya.
Dia menyikut Mubai dan berkata dengan lembut, "Mubai, jangan khawatir. Aku yakin Xinghe akan baik-baik saja. Bagaimana kalau kita mencarikan dia perawat pribadi atau lebih baik lagi, tinggalkan saja dia uang. Aku percaya itulah yang paling dia butuhkan sekarang."
Mubai menatap tunangannya dan sedikit mengangguk.
"Mubai, ini sudah sedikit terlambat. Kita masih punya acara makan malam keluarga untuk dihadiri nanti malam untuk membicarakan pernikahan kita nanti. Bukankah sudah waktunya kita pergi?" Tianxin bertanya untuk menguji suasana Mubai.
Mubai kemudian baru menyadari bahwa acara itu memang dalam jadwalnya.
Sejak perceraiannya, dia tidak mencari pasangan baru tetapi sebagai satu-satunya pewaris laki-laki dari Keluarga Xi, dia harus menikah untuk memastikan Nama Xi tetap hidup.
Tianxin adalah teman masa kecilnya. Seluruh Keluarga Xi jatuh cinta padanya; kecantikannya dan kecerdasannya pasti nilai plus juga. Karena itu, setelah perceraian Mubai selesai, kedua keluarga itu berusaha menjodohkan mereka berdua.
Mubai ramah terhadap Tianxin tetapi dia tidak jatuh cinta pada gadis itu. Namun, tidak ada juga wanita lajang yang dicintainya.
Bahkan pernikahannya dengan Xinghe pun bukan karena cinta tetapi karena itu adalah pernikahan yang diatur.
Baginya, selama sang istri secara biologis adalah wanita maka dia baik-baik saja dengan siapa pun yang mengisi posisi itu.
Ketidakpeduliannya semakin dalam setelah pernikahannya gagal dengan Xinghe. Dia mengangkat bahu dan setuju dengan acuh tak acuh ketika keluarganya memberikan gagasan untuk menikahi Tianxin. Dan malam ini adalah makan malam antara dua keluarga untuk mendiskusikan pernikahan mereka.
Bahkan pagi itu, mereka keluar mencari restoran untuk dijadikan tempat resepsi pernikahan mereka, dan berbelanja pakaian …
Siapa yang tahu mereka akan bertemu dengan Xia Xinghe.
Mantan istri yang belum pernah ditemuinya selama 3 tahun.
Sejujurnya, Mubai pernah bertanya-tanya dalam keadaan apa mereka akan bertemu lagi. Tetapi tak satu pun skenario di benaknya bisa cocok dengan kejadian aneh hari ini.
Bukankah dia nyonya muda Keluarga Xia, bagaimana dia bisa jatuh dalam kondisi yang menyedihkan?