webnovel

TTEOKPOKKI (Yang Pedas Dengan Sedikit Asam, Manis Dan Gurih)

Urban
Ongoing · 4.4K Views
  • 4 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Makanan yang terkenal dari jaman Dinasti Joseon dan sangat digandrungi muda-mudi Indonesia. Bahkan menjadi jajanan yang paling diminati turis-turis yang berkunjung ke negeri gingseng. Dengan rasa pedas, manis, gurih dan sedikit asam dari pasta cabai yang digunakan dalam pembuatannya. Tak jarang pula menggunakan 5 warna teok atau kue beras yang melambangkan Korea yaitu merah, kuning, putih, hitam dan biru. Penggambaran yang sangat pas untuk menggambarkan perjalanan hidup seorang pengusaha hebat bernama Neana yang hidup di negeri orang setelah rasa pedas, manis, gurih serta asam yang telah ia nikmati sedari kecil dinegerinya sendiri. Bagaimana bisa? Semuanya ada di sini. Selamat Menikmati ~

Chapter 1Rasa Pedas Yang Kuat

Semua wanita akan menjadi ratu ditangan laki-laki yang tepat, itulah perumpamaan yang sangat tidak cocok untuk seorang Neana. Seorang pengusaha makanan yang sukses hidup di negeri orang, hidupnya hanya terobsesi dengan uang, uang dan uang. Bukan karena dirinya jelek atau tak menarik, tubuhnya tinggi dengan berat badan yang ideal. Bukan hanya itu, Neana adalah satu-satunya perempuan yang hidup di negeri orang setelah menyelesaikan kuliahnya disalah satu universitas di Korea dengan beasiswa sepenuhnya dari SMA hingga S2. Tekatnya yang kuat membuat dirinya pergi meninggalkan negara bahkan kota kelahirannya 10 tahun yang lalu, segala asam, garam dan hinaan telah ia telan mentah-mentah. Sikapnya yang berusaha bodo amat membawa dirinya ke sebuah kesuksesan meskipun tanpa adanya pendamping disisinya. Semuanya berawal ketika 15 tahun yang lalu seorang Neana muda hidup dikota yang cukup besar, hidupnya ia jalani menjadi seorang siswa yang rajin dan penurut kepada guru dan orang tuanya. Namun, disinilah seorang Neana kecil ditempa untuk menghasilkan berlian yang indah dan bernilai jual tinggi.

"Rasain tuh, dasar jelek. Pelit banget sih!" bentak seorang siswi bernama Kelli yang dengan sengaja melempar bungkusan susu basi yang sengaja ia simpan di laci mejanya.

Iya, dialah Neana. Siswi kelas 5 sekolah dasar yang hidupnya dihabiskan untuk menjadi jongos atau investor dari mulut besar Kelli. Kelli tak segan-segan menyiram Neana dengan jus yang sangat dingin dipagi hari jika dirinya tak mendapatkan uang saku dari Neana. Jika kalian berpikir Kelli adalah anak orang tidak punya, itu salah besar. Ayahnya seorang pengusaha ayam potong yang menghasilkan omset hampir 17 juta dalam waktu satu bulan. Itu semua Kelli lakukan hanya atas dasar iri dan dengki kepada Neana yang termasuk saingannya dalam mendapatkan peringkat pararel disekolahnya. Semua guru tentu tidak akan mengetahui sikap jahat Kelli, karena semua siswa seperti sudah hafal. Jika dirinya melawan dan membela Neana, ialah orang yang akan melanjutkan peran Neana selanjutnya.

"Ini apa? Kok basah gini sih?" tanya seorang guru agama yang masuk ke kelas 5 pagi itu.

"Nggak tau tuh bu, Neana buang susu basi sembarangan. Iya kan, temen-temen?" tuduh Kelli dengan menghasut teman-temannya untuk mengikuti perkataannya.

"Iya, buuu" jawab serentak siswa kelas 5 dengan saling bertatap-tatapan.

"Neana! Bersihin ini semua!" seru Bu Cahya menyuruh Neana yang telah basah kuyup oleh susu yang dileparkan Kelli tadi.

Neana yang tidak ingin menambah masalah dengan mengatakan yang sebenarnya dan hanya menuruti perintah Bu Cahya, dirinya bergegas ke kamar mandi siswa untuk mengambil peralatan kebersihan untuk membersihkan tumpahan susu yang mengenai dirinya. Tidak hanya itu, Neana bahkan tidak diperbolehkan masuk kekelas hingga pelajaran Bu Cahya selesai hanya karena tubuhnya yang bau susu basi dan menganggu teman-temannya dalam menerima pembelajaran.

Neana yang malang hanya duduk di taman sebrang kantin untuk menunggu bel selanjutnya berbunyi, dirinya yang terbiasa menulis pun lebih memilih mengarang sebuah cerita yang kemudian dirinya simpan sebagai koleksi tulisannya. Bu Wanti, seorang penjual makanan dikantin yang tidak sengaja melihat Neana duduk di taman yang berada diseberang kantin pun mendekati Neana yang sedang asik menulis.

"Kamu kenapa nggak masuk kelas, nduk?" tanya Bu Wanti sambil mengelus kepala Neana.

"Nggak boleh masuk, bu" jawab Neana yang tidak menatap wajah Bu Wanti.

"Loh, kenapa? Kamu nakal?" tanya Bu Wanti lagi.

"Ini, bajuku bau susu basi" jawab Neana polos menunjukkan seragamnya masih masih setengah kering.

"Kasian sekali kamu, nduk. Selalu jadi bulan-bulanan teman mu" batin Bu Wanti yang tidak berpaling memandangi Neana dari ujung rambut hingga ujung kakinya.

"Nggak mau ganti baju aja? Bu Wanti ada kaos olahraga punya cucu Bu Wanti,

"Nggak usah, bu. Bentar lagi juga pulang, tuh kan bener" jawab Neana yang diiringi dengan suara bel tanda pelajaran hari ini telah selesai. Neana sengaja menunggu agak sepi, karena dirinya takut akan dikerjai lagi oleh Kelli dan teman-temannya.

Seperti yang sudah Neana duga, ketika dirinya masuk kedalam kelas. Dirinya mendapati tasnya yang terbuka dan bukunya yang berserakan dibawah meja tempat duduknya, beberapa buka terisi penuh oleh coretan-coretan tak beraturan dan sisanya terdapat bekas injakan sepatu yang sebelumnya telah menginjak tanah merah, sehingga buku Neana hari itu tidak ada yang bisa digunakan lagi. Tidak hanya itu, ketika dirinya pergi ke parkiran untuk mengambil sepedanya dan bergegas ingin pulang. Neana justru kehilangan sepeda pemberian kakeknya, Neana yang kebingungan berusaha mencari sepedanya ke sisi-sisi sekolahnya hingga dirinya melihat sebuah stang sepeda yang timbul diatas gorong-gorong samping sekolahnya. Dengan perasaan marah yang ditutupi dengan wajah polos, Neana angkat sepeda itu dengan sekuat tenaga beradu dengan lumpur dibawah gorong-gorong itu. Air matanya mengalir, matanya yang rabun makin tak melihat apa-apa karena tertutupi oleh buliran ari mata yang jatuh ke pipinya. Dirinya bukan tak ingin melawan, namun lagi-lagi dirinya hanya bisa pasrah dan menerima semua perlakuan Kelli.

Dengan rasa lelah dan haus akhirnya Neana sampai dirumahnya yang terbuat dari kayu. Dirinya segera masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri dan meminum segelas air untuk melepaskan dahaganya. Baru saja dirinya melangkah memasuki rumah, bapaknya yang terkenal temperamen tiba-tiba menampar Neana hinga dirinya terjatuh dilantai. Rina, ibu Neana yang melihat itu segera menghampiri anak sulungnya yang sedang dihajar oleh bapaknya.

"Dari mana aja kamu? Kamu disekolah ngapain aja? Kamu main kan?" tanya Aiman memarahi anaknya.

"Liat ini, ini. Kenapa buku kamu kotor semua, trus tadi bapak juga liat sepeda kamu penuh sama lumpur kering. Kamu ngapain aja sih?! Haaaahh?!" tanya Aiman lagi dengan tangan yang hendak memukul anaknya.

"Udah! Udah! Sini! Pukul aku aja sini!" seru Rina memeluk anaknya.

"Kamu selalu aja belain anak mu, makanya anak mu jadi pembangkang. Nggak tau diri, nggak kaya Kelli tuh. Nurut sama orang tuanya, nilainya juga bagus-bagus. Haaah! Udahlah, aku mau pergi. Bosan dirumah" seru Aiman penuh amarah pada anak dan istrinya.

"Kamu nggak papa, Na? Kamu dari mana aja sih? Kok jam segini baru pulang?" tanya Rani pada anaknya yang kini duduk disebelahnya.

"Nggak papa, bu. Neana mandi dulu" kata Neana yang berlalu meninggalkan ibunya.

Neana bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan mencuci seragamnya yang kotor karena besok seragam merah putih yang dipakainya tadi akan dipakai keesokan harinya. Dirinya sengaja menutupi masalah pembulian disekolahnya karena dirinya merasa kasihan dengan kedua orang tuanya, ia tak sengaja melihat segelas air tajin yang habis diminumkan kepada adiknya sebagai pengganti susu formula yang tidak mampu orang tuanya beli untuk adiknya.

Neana yang merasa lebih segar keluar dari kamar mandi dengan perasaan gembir, dibukanya tudung saji diatas meja makan. Terdapat satu bakul nasi dengan lauk tahu goreng kesukaan Neana dan sayur caisim yang dibeli ibunya dipenjual sayur keliling. Sayur yang sebenarnya ditukar dengan kantong keresek yang dikumpulkan ibunya saat berbelanja selama berhari-hari. Tak jarang pula Neana menukarkan beberapa kantong kresek untuk mendapatkan sebungkus jajan mie-mie an yang bisa langsung dimakan.

"Bu, mau beli ini. Tapi tuker pake kresek ya?" tanya Neana yang telah mengambil satu buah jajanan yang diinginkannya.

"Aduuuh, kalo kaya terus ya akunya bangkrut" kata seorang penjual yang jajanannya ditukar dengan kantong kresek yang dibawa Neana.

"Nea, Neana. Sini" panggil seorang nenek penjual jajan yang letaknya bersebelahan jauh dari penjual tadi.

"Kamu kalo mau beli jajan di embah aja ya?" kata Mbah Jumi.

"Tapi aku pengen ini, di mbah nggak ada" jawab Neana polos menunjukkan jajan yang diinginkannya.

"Yaudah, besok mbah kulakin ya. Tapi Neana harus beli di mbah, pake kantong kresek ya" kata Mbah Jumi.

Terkadang ada juga orang baik yang mau menolong kita disaat kita benar-benar membutuhkan sepasang tangan tanpa sayap. Mbah Jumi contohnya, dia dengan ikhlas membantu Neana. Sebenarnya Mbah Jumi juga sangat membutuhkan pertolongan orang lain karena statusnya yang seorang janda tua, namun dengan hatinya yang bersih dan penuh dengan kasih sayang. Dirinya menyayangi Neana seperti menyayangi cucunya yang jauh disana.

You May Also Like

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · Urban
Not enough ratings
382 Chs

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · Urban
Not enough ratings
504 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT