webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasy
Not enough ratings
401 Chs

Perjalanan Ke Istana

"Tunggu sebentar," ucapku pelan pada Naar, "Aku akan berusaha mendekat sambil bersembunyi di balik bebatuan, mengawasi mereka dari tempat yang cukup jauh," Aku memberi isyarat padanya untuk diam dan memintanya berjalan ke arahku dengan pelan-pelan, "Di dekat pohon itu, ada lima orang, mereka menyamar lagi," ucapku yakin.

Naar mengangguk. Dia bersiap dengan sebuah pedang kecil yang sepertinya akan dia gunakan untuk memotong tanduk makhluk itu, "Aku hanya melihat bayangan disana, bergerak-gerak," suaranya berbisik lirih, takut jika mereka mendengar percakapan kami.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com