webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasy
Not enough ratings
401 Chs

Melodi Kematian

"Saat Aras sudah mendekat, kau harus memperingatkan, supaya kami bisa lari," ucapku memberi instruksi.

"Kau tidak perlu panik, Summer bisa mengambil organ itu hanya dalam waktu beberapa menit saja" aku sangat terkejut mendengar perkataan Winter. "Aku akan segera menghubungimu, jika Aras sudah datang dalam radius satu kilometer dari kalian. Summer akan membawamu keluar dari tempat itu segera, kau hanya perlu mengawasi dari luar dan pergi saat dia sudah selesai," imbuhnya.

Mendengar penjelasan Winnter, aku baru sadar bahwa kemampuannya sepertinya sangat mengerikan. "Kau bisa mendeteksi kedatangan Aras dalam radius satu kilometer dariku?" dia hanya tersenyum sombong sebagai jawaban. "Hm, baiklah" aku hanya mengangguk mengiyakan.

...

Sore itu, aku datang sendiri ke rumah yang akan Summer datangi. Winnter mengirimkan pesan padaku, mengatakan bahwa mereka sudah sampai di tempat penampungan air milik sebuah gedung olahraga yang berada sekitar lima ratus meter dari tempatku sekarang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com