webnovel

PERNYATAAN

Mendengar godaan nadya, membuat andre semakin malu tetapi dirinya mencoba berpura-pura cuek dan tenang agar ryan dapat melepaskan pegangan tangannya terhadapa tangannya. "gak kemana-mana kok", jawab andre dengan cool. Walaupun semua temannya masih memandangnya dengan tertawa melihat sikap sok cool nya andre.

"hahahaha.... Masih bisa elo pura-pura sok cool gitu padahal dalam hati elo pasti mau nangis", ejek ryan yang tanpa sadar melepaskan genggaman tangannya andre. Merasa ryan sudah melepaskan genggamannya, andre pun segera berlari secepat kilat ke luar kamar widya dan menuju wc.

Melihat hal itu semua tertawa terbahak-bahak mereka tidak menyangka kalau andre sangat malu dan bakal lari terbirit-birit hanya karena rasa malunya. Widya melihat hal itu ikut tertawa dan mengelengkan kepalanya.

" itulah andre yang mempunyai gengsi dan rasa malu setinggi gunung", ucap widya kelepasan. Mendengar apa yang di bilang widya seketika semua temannya yang berada dalam kamarnya diam dan memandang ke arahnya. "kok semua pada diam dan apa yang aneh dengan gue kenapa elo semua melihat gue?", tanya widya dengan polos. Dirinya masih tidak mengerti dengan apa yang tadi dia ucapkan membuat semua temannya penuh tanya dalam kesedihan terutama bagi sahabat andre.

" apa elo masih belum bisa percaya dengan andre dan belum bisa buka hati elo buat andre? ", tanya lia pelan." kok elo nanya gitu lia, elo kan sahabat gue, elo tahu bagaimana gue sangat sayang dan cinta sama dia tapi kalau mau jujur gue takut dirinya yang tidak mampu mendengar ejekan orang lain kalau berhubungan sama gue dan gue gak mau hubungan itu nantinya cuma sementara dimana gue harus lebih menderita dan menambah trauma gue", kata widya yang tanpa sadar meneteskan air mata.

"tapi wid, itu gak adil buat andre, elo belum kasih dia kesempatan untuk buktikan ke elo tapi elo sudah menjudge dia begitu, tadinya gue juga sempat ragu sama andre tapi setelah melihat apa yang dilakukan andre terhadap elo, gue sadar hanya dia yang pantas buat elo! ", tegas ryan.

" gue bukan menjudge tapi kalian lihat sendiri baru nadya goda dia tadi hal sepele, dia langsung segera melarikan diri meninggalkan kita semua. Apa gue salah berpikir kalau dia belum berubah dan belum yakin sama dia?", tanya widya dengan sedih.

" ELO SALAH LAH!!!!!!!! APA ELO GAK SADAR BAGAIMANA BESAR RASA SAYANG ANDRE BUAT ELO DAN BAGAIMANA DIRINYA SANGAT MENGKHAWATIRKAN DIRI ELO SELAMA BEBERAPA HARI SAMPAI DIRINYA GAK MAU MAKAN DAN TIDUR KARENA PIKIRIN ELO TERUS!!!!!!!! APA ELO TAHU GIMANA TADI DIA KARENA RASA SAYANG DAN KHAWATIRNYA DIA SAMAPI DIA PENGEN JAGAIN DAN NGINAP DI RUMAH ELO SAMPAI ELO SEMBUH, PERJUANGANNYA UNTUK MEMINTA IZIN KE ORANG TUA ELO!!!!! ELO GAK TAHU KITA SEBAGAI COWOK MAU MINTA IZIN BERMALAM DI RUMAH CEWEK HANYA UNTUK JAGA GEBETAN KITA ITU RASANYA JANTUNG MAU COPOT DENGAN BERBAGAI KETAKUTAN YANG KITA BAYANGKAN, KALAU KITA BAKAL DI MAKI HABIS-HABISAN ATAU LANGSUNG DIUSIR DENGAN GAK SOPAN!!!!!!!! ", kata wira dengan emosi secara wira yang tahu bagaimana perjuangan andre dari kemarin hingga tadi harus berhadapan dengan mamanya widya.

" what?!!!! ", seru lia dan nadya kompak." Andre sampai rela minta izin di mamanya widya untuk jaga widya? Itu serius? ", tanya ryan memastikan. Wira hanya menganggukkan kepala membenarkannya.

" so sweet banget sich andre", kata nadya terharu. "iya memang betul semua yang wira katakan, gue dengar dan lihat semuanya dari awal kalian datang khususnya andre yang pertama kali masuk ke kamar gue", ucap widya dengan lirih.

"kok elo bisa tahu? ", tanya wira curiga." jangan bilang elo cuma pura-pura pingsan? ", tanya ryan." gue gak pura-pura pingsan, memang gue sempat pingsan dan tidak sadarkan diri sampai ketika suara motor andre dan ketika andre berbicara di luar kedengaran hingga kamar gue itu gue baru sadar dan tahu elo semua datang ke rumah gue".

"kalau elo sudah sadar kenapa elo harus pura-pura gak sadar ketika andre masuk ke kamar elo dan saat kami semua menghampiri elo! ", tanya wira penuh emosi." karena gue belum sanggup ketemu kalian semua apalagi andre! Elo gak tahu gimana masa lalu ku selalu menghantui dan rasa takut kehilangan dirinya selalu membayang-bayangi diriku tapi satu sisi diri gue gak tahan melihat andre sangat khawatir dan perhatian sama gue!! Gue berusaha lawan itu dan membuka mata gue untuk berhenti berpura-pura karena hati gue sakit mendengar kesedihan dan ucapan andre tadi sama gue. Kalian gak tahu bagaimana berada di posisi gue! ", ucap widya dengan marah sambil terus meneteskan air matanya.

" tetapi elo tetap salah wid, elo memang sahabat kami tetapi gue gak nyangka elo tega bohongi kami yang sangat khawatir mikirin elo khususnya andre, gue tahu elo trauma dengan masa lalu elo tapi bukan berarti trauma elo itu bisa jadi alasan elo membohongi kami apalagi menyakiti hati andre yang sungguh - sungguh berusaha membuktikan ke elo. Kami semua lihat bagaimana perjuangan dia buat dekati elo dan buktikan rasa sayang nya buat elo! ", tegas nadya.

Tanpa mereka sadari andre yang sudah dari wc hendak kembali ke kamarnya widya pun mendengar semua percakapan mereka. Mamanya widya pun mendengar semua hal itu ketika dirinya penasaran terhadap andre yang tidak kunjung masuk ke dalam kamarnya widya. Dari belakang dirinya melihat andre sedang mengusap air mata yang jatuh membasahi pipinya.

Hal itu membuat mamanya widya hanya dapat menggelengkan kepala melihat hasil dari perbuatan yang dilakukan buah hatinya. Ia pun segera pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi dan mendekati andre. "kok andre gak masuk ke dalam kamar?", tanya mama widya dengan suara lantang sehingga membuat semua yang berada dalam kamar widya sontak terkejut.

Begitu pun dengar andre sangat terkejut. Tetapi seketika andre pun segera sadar dan pamit ke mamanya widya. " tidak apa-apa kok tante, andre pamit pulang dulu yach tante, soalnya ada urusan mendadak", kata andre dengan perasaan kacau.

"kok pulang kan tadi katanya mau nginap di sini jagain widya? ", tanya mamanya widya." tidak jadi kok tante lagipula widya juga sudah sadar", ucap andre pelan. "kalau gitu setelah makan malam aja yach baru kau pulang, ayolah tante sudah masak banyak itu buat kalian, sayangkan kalau mubazir", bujuk mamanya widya.

Sebelum andre membalas perkataan mamanya widya, widya dan teman-temannya dengan cepat berlari keluar melihat apa yang terjadi di luar kamar.