Keesokannya
Keesokan harinya andre pun bangun lebih awal kemudian mandi dan segera ingin menghampiri widya di kamarnya. Ketika andre keluar dari kamar tempatnya menginap di rumahnya widya, andre tanpa sengaja bertemu dengan mamanya widya.
" pagi tante", sapa andre. "ooh pagi nak andre, nyenyak tidurnya nak?", tanya mamanya widya. "iya tante lumayan..... Oh iya tante apa andre bisa menjenguk widya di kamarnya?", tanya andre lagi. "oooh silakan nak karena kayaknya widya juga mungkin masih tidur karena kesehatannya yang belum stabil", ucap mamanya widya sambil mempersilahkan andre ke kamar widya.
Andre pun bergegas ke kamarnya widya. Sesampai di kamarnya widya, andre pun mengetuk pintu sambil berkata, "permisi wid, kamu sudah bangun tidak? Bagaimana keadaan kamu sekarang?" tanya andre di depan pintu sambil mengetuk pintu kamarnya widya dan menunggu respon dari widya. Dan tidak lama kemudian pintu kamar widya terbuka. Melihat hal itu andre merasa lega dan senang akhirnya widya buka pintu kamarnya. Tetapi tidak lama kemudian raut wajah andre berubah kecewa karena kenyataannya yang membuka pintu kamarnya widya bukan widya melainkan papanya widya yang terlihat sedang berbicara bersama ryan.
Andre sempat merasa cemburu dan iri melihat Ryan terlihat akrab dengan papanya Widya tetapi segera Andre menepis perasaan itu dan menyapa papanya Widya. " pagi Om", sapa Andre kepada papanya Widya yang sekaligus mengalihkan pandangan papanya Widya terhadap dirinya Andre. " pagi nak Andre ini pasti", ucap papa Widya sambil tersenyum terhadap Andre yang dibalas anggukan kepala oleh Andre.
" Beruntung banget Widya mempunyai teman-teman kayak kalian semua yang sangat care dan perhatian terhadap dirinya", kata papanya Widya yang kemudian membuka pintu kamarnya Widya lebih lebar dan terlihat semua teman-teman Widya yang lain sudah berada dalam kamar Widya. Melihat hal itu seketika hati Andre merasa lega karena kenyataan nya papanya Andre tidak hanya berdua dengan Ryan tetapi dengan semua teman-temannya.
Wira melihat ke arah Andre dengan tatapan heran kenapa Andre menghela nafas dengan panjang seolah-olah Andre mempunyai masalah yang telah diselesaikannya. " pasti tadi ada yang menganggu pikiran Andre",ucapnya dalam benaknya.
Papanya Widya pun melihat dan merasakan hal yang sama seperti Wira rasakan terhadap sikap Andre, tetapi papanya Widya lebih peka dan tahu apa yang ada di pikiran Andre saat itu, sehingga beliau pun mendekati dan berbisik terhadap Andre, " nak Andre tenang saja kalau Widya sukanya sama kamu , maka Om dan Tante merestui kok. jadi Om titip Widya Yach ke kamu", kata papanya Widya sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Andre. Hal itu membuat Andre langsung menjadi salah tingkah dan mukanya memerah sambil menjawab dengan terbata-bata , " i.....ya..... o..... om, makasih Om sudah mempercayai an...dre", ucapnya.
Mendengar hal itu sontak membuat papanya Widya ingin tertawa terbahak-bahak karena merasa senang telah mengerjai teman dari anaknya tercinta tetapi beliau mengurungkan niatnya dan hanya tersenyum dan berkata kepada semua teman-teman Widya , " yaudah kalo gitu om keluar dulu yach",kata papanya Widya sambil meninggalkan kamar Widya.
Wira yang melihat papanya Widya sudah berjalan menjauh dari kamar Widya pun menghampiri Andre, " elo kenapa bro, gugup banget ketemu camer",ucap Wira menggodanya. " apaan itu camer?", tanya lia dan Nadya kompak. " CALON MERTUA", ucap Wira sambil tertawa. Hal itu semakin membuat Andre semakin salah tingkah dan mukanya sudah sangat merah padam seperti kepiting yang direbus. Sontak membuat semua teman-temannya tertawa terbahak-bahak.
# note :
hy para readers tercinta, maaf Yach author br upload lagi soalnya author lagi sibuk-sibuknya urus anak dan keponakan-keponakan yang lagi super aktifnya jadi kurang ada waktu buat nulis dl. jd mohon maaf kalo author telat lagi uploadx semoga kalian gk bosan n jenuh menunggu dan membaca kelanjutannya yach.
oy author sangat menunggu dan menantikan comment,kritik n saran dari kalian Yach supaya author bisa lebih baik lagi ke depannya😉🙏🙏
#sarangheyo,luv u all💕💋😘