webnovel

Wanita misterius

2 Hari telah berlalu, Yoshito tetap berdiam diri di sudut kota itu. Dengan mata yang sangat menyedihkan, dan perut yang kosong, ia pun berputus asa dan merasa kematian lah jalan keluar satu satunya.

Beberapa jam telah berlalu, segerombolan orang melewati Yoshito dan pergi ke dalam Dark Territory. Tempat tersebut adalah tempat yang sangat tidak aman, bahkan saat seseorang memasuki tempat tersebut, dia dapat kehilangan kepalanya saat itu juga.

Yoshito pun tidak mempedulikannya, karena ia bahkan tidak dapat menggerakan kedua kakinya untuk berdiri.

"Sialan kau keluarga Viscount !" teriak seseorang dari Dark Territory

Dan teriakan tersebut diikuti oleh suara tembakan, Yoshito pun sangat ketakutan tetapi ia berusaha untuk menenangkan diri.

(Setidaknya biarkan aku mati dengan kehendakku sendiri)pikir Yoshito

Orang orang sebelumnya pun kembali sembari melepas sarung tangan yang penuh darah tersebut dan melemparnya ke tepi jalan.

"Apa kau tahu sesuatu hah ?! " teriak seseorang dari komplotan tersebut kepada Yoshito

Seseorang itu pun mengeluarkan pistol berwarna hitam dan mengarahkannya tepat di dahi Yoshito.

Yoshito pun tidak menjawabnya, dan tetap terduduk diam sembari melihat kearah pistol hitam tersebut.

(Hahhh, beginikah akhirnya? Tidak aku sangka aku hanyalah pecundang)pikirnya

"Sudahlah, dia hanyalah sampah, paling tidak dia akan mati esok hari"ucap ketua dari komplotan itu

Seseorang itu pun memasukkan kembali pistol tersebut kedalam bajunya, dan menendang Yoshito dan membuat ia tidak sadarkan diri.

Yoshito pun terbangun di tempat yang sama, dan tetap merasa kelaparan. Ia pun memaksakan dirinya untuk berdiri, dan pergi ke Pasar untuk mencari makanan. Tentu saja, jika kau ingin sesuatu harus bekerja terlebih dahulu.

Yoshito pun menyadari hal seperti itu, dan ia tidak berniat untuk membeli makanan disana. Ia pun berjalan dan berjalan karena lemas ia pun terjatuh dan kembali bangkit kembali.

Setibanya di Pasar, ia melihat banyak sekali buah buahan dan bermacam kue. Yoshito pun memikirkan bagaimana saat ia mencuri dan tidak diketahui oleh seseorang, jika dia diketahui, maka ia dapat diketahui identitasnya adalah seorang player, dan jika sudah diketahui, kemungkinan besar dia akan dibunuh.

Ia melihat di ujung pasar tersebut seorang penjual yang paruh baya dan jika ia diketahui penjual tersebut tidak dapat menangkapnya, dan mungkin ia tidak dapat diketahui dengan mudah karena pandangan seorang paruh baya itu terlihat rabun.

Seorang paruh baya itu menjual bermacam buah segar, Yoshito pun mengambil beberapa apel dan pergi ke tepi pasar dan memakan apel tersebut. Ia pun merasa itu semua belum cukup untuk membuat perutnya penuh kembali.

Dengan tenang, Ia pun kembali ke penjual yang sama dan mengambil bermacam buah segar, dan saat ia akan mengambil sebuah mangga, ia merasakan tangan seseorang sedang memegang tangannya.

Keringat dingin pun keluar, jantungpun berdetak sangat kencang, ia pun langsung menarik tangan tersebut, tetapi ia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menariknya. Dan sebaliknya, tangan Yoshito ditarik oleh orang tersebut dan membawanya ke ujung pasar yang sangat sepi.

Ia pun melihat wujud dari seseorang tersebut, seseorang perempuan yang memiliki rambut hitam dan pandangan mata yang dingin. Hanya melihatnya saja, ia sudah merasa sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setibanya di lorong sempit, ia pun langsung melempar Yoshito dan membuatnya terjatuh keatas jalanan yang basah. Yoshito pun sangat ketakutan dan bahkan seluruh tubuhnya gemetar.

"Apa kau tahu apa yang kau lakukan ?" ucap perempuan tersebut sembari menatap tajam Yoshito

Yoshito pun tidak menjawabnya, bahkan ia tidak berani untuk melihatnya.

Perempuan itu pun menendang tubuh Yoshito hingga Yoshito pun berteriak kesakitan.

"Dasar sampah, datanglah ke tempat tersebut jika kau ingin masa depan"Ucapnya sembari melemparkan sebuah kertas dan diikuti uang sebanyak 10g

Perempuan itu pun pergi dari tempat tersebut.

Yoshito pun kembali berdiri dan mengambil kertas dan uang tersebut, dan kembali ke pasar untuk membeli beberapa makanan.

Setelah perutnya kembali penuh, ia teringat bahwa temannya Masahiko juga bermain game ini dan sudah pasti temannya itu terjebak di dalam game ini. Dan ia memutuskan untuk mencari temannya dan keluar dari game kematian ini.

Next chapter