Esokan Malam The Vago Cafe & Bar
"Senang bekerja sama dengan anda Tuan Muda Adam. Kata Vanessa sambil menjabat tangan milik Adam dengan mantap dan senyum begitu menggoda.
"Hmm... Semoga bisnis ini bisa menguntungkan ku. Balas Adam dengan suara dalam dan menjabat tangan Vanessa tanpa ekspresi.
"Senang bekerja sama dengan anda juga CEO Adam. Kata Jhony dingin sambil menjabat tangan Adam malas.
"Hmmmmm... ; Kata Adam membalas lebih dingin lagi.
Malam itu Adam, Simon dan David mendatangi Vanessa yang merupakan Owner the Vago Cage & Bar. Mereka tengah menandatangani perjanjian Pembelian aset The Vago, Adam membeli aset Vago sebanyak 70% dan sisanya 30% tetap milik Vanessa. Sehingga Adalah pemilik kewenangan terbanyak di Vago, namun secara garis besar Adam tidak menginginkan perubahan struktur. Vanessa tetap di perintahkan menjadi bos di The Vago. Sedangkan Adam sebagai bos besar lebih memilih di belakang layar dan mengendalikan dengan diam dan penuh tujuan di dalam kepalanya.
"Mari bersulang! Seru Vanessa kepada semua orang yang berada diruangan itu sambil mengangkat gelas Wine. Serentak Adam, Simon, David, Dan Jhony mengangkat gelas mereka. "Cheers!! Seru mereka bersama sama.
Saat meneguk Wine, Vanessa memandang Adam secara menantang dari balik gelasnya. Senyum Indah menghias wajahnya dengan sejuta keinginan.
Disamping itu Simon memandang kagum kearah Vanessa yang sangat mengagumkan dimatanya, Seperti seorang Cleopatra penuh dengan misterinya. Simon terlalu sibuk membuat peta strategi untuk mendekati Vanessa.
"Vanessa bagaiman kalo kau ikut bergabung dengan kami malam ini untuk bersenang senang. Vip 1 Lumayan. Ucap Simon dengan mantap, tatapannya tak pernah beranjak sedikit pun dari wajah Vanessa.
"Apakah aku tidak menggangu kesenangan kalian? Vago memiliki banyak wanita wanita cantik. Kata Vanesaa Malu malu untuk merendah, sambil melirik Adam yang ada di seberangnya menunggu reaksinya.
"Wow! Kau sangat merendah Vanessa, kau sendiri sangat luar biasa. Rayu maut Simon.
Adam hanya terdiam dingin, tidak tertarik dengan percakapan Simon dan Vanessa. Adam terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri... Jade!
Vanessa sedikit kecewa karena tidak melihat reaksi antusias dari wajah Adam, "Baiklah... Aku sangat terhormat menerima tawaran para tuan muda. Aku akan menyiapkan minuman terbaik malam ini, Dan menyiapkan para wanita terbaik untuk kalian. Kata Vanessa Anggun dan tetap berusaha menatap Adam untuk mencari minat disana.
__________
Di dalam Room VIP 1 Sudah begitu gegap gempita dengan alunan music yang dapat menggoyahkan tubuh dengan sendirinya. Para wanita begitu antusias berada di ruangan itu bersama para tuan muda tampan dan kaya raya. Ada selusin Wanita wanita cantik dan Sexy yang di siapkan Vanessa untuk menemani para tuan muda.
Vanessa juga menyediakan seorang wanita striptis yang meliuk liuk sexy di tengah tengah ruangan. Sedangkan para wanita yang lain ada yang asik berendam di dalam bathtub Classic dan bermanja-manja dengan Simon dan David.
Vanessa duduk anggun di sofa besar panjang bersama adam. "Tuan Muda, Apa anda tidak tertarik dengan wanita wanita disana? Pancing Vanessa, Berharap Adam untuk menunjukan minat sedikit kepadanya.
"Aku tidak tertarik. Ucap Adam dingin tanpa tertarik melihat sosok wanita disebelahnya yang bertanya.
"Hmmmmm.... ;Vanessa begitu kesal namun di tutupi dengan senyum anggunnya. "Baik kita lebih baik menunggu minuman yang akan diantar oleh waiters.
Mendengar kata waiters membuat Adam sedikit tersenyum di wajah dinginnya. "Ini yang aku tunggu. Batin Adam semangat.
"Kriiiek....
Pintu VIP terbuka perlahan." Permisi Tuan. Ucap Jade sopan sambil mendorong troli emas masuk dengan perlahan karena membawa begitu banyak minuman yang sangat berkelas.
Jade masuk dengan sedikit gugup karena tau dia akan bertemu dengan pria sinting yang selalu membuatnya dalam masalah.
Jade terlihat luar biasa dengan gaun Shoulder less dress di atas lutut berwarna gold, rambutnya dibiarkan terurai bebas dengan Curly besar. Wajahnya cantik ditambah dengan topeng berwarna merah, hanya hidung mancung dan bibir kecil padat merah yang nampak membuatnya sangat memabukkan dan penuh misteri.
Mata Adam begitu tajam berkilat saat mendapati sosok yang dia tunggu, tak henti henti menatap saat Jade masuk sampai menuangkan minuman kepada mereka semua.
"Duduk! Kata Adam pada Jade, sambil menepuk sofa disampingnya.
Vanessa sedikit terkejut, begitu juga dengan Jade mendengar perintah Adam yang begitu santai.
"Tuan Adam, dia hanya Waiters disini. Dia....
"Apa ada larangan seorang waiters melayani dan menemani aku minum? Kata Adam dingin memotong perkataan Vanesaa.
"Aahh .. Tidak... bukan begitu maksud saya... tapi....
"Aku tidak suka mengulang perkataan ku Nona Vanessa. ;Arogan
"Baik lah.... ; Ucap Vanessa gugup bercampur kesal.
"Jade! apa yang kau tunggu? Temani tuan muda Adam. Dengan suara begitu dingin kepada Jade.
"Ba.... ba..baik... Kak... ; Kata Jade gugup mendengar perintah Vanessa dan berjalan menuju sofa dan duduk di samping Adam.
Adam terlihat tersenyum sekilas melihat reaksi wajah Jade yang sekarang tengah duduk disamping adam dengan posisi L tegak lurus karena takut.
Adam bersandar di sofa, Tangan kirinya di luruskan bebas pada sandaran sofa di belakang Jade.
"Apa kau tidak mau melayani ku minum? Kata Adam jail kepada Jade yang terduduk kaku tidak berani bergerak sedikit pun.
"Eh.. ya! Kata Jade begitu kaget mendengar suara berat milik Adam di belakangnya.
Jade dengan spontan meraih gelas Anggur Penfolds Ampoule Edisi terbatas dan menyerahkan gelas itu kepada Adam tanpa berani sedikit pun memandang Adam.
"Silahkan tuan! Kata Jade sangat keras seperti seorang prajurit perang tanpa sadar sambil menundukkan kepalanya dalam, seperti takut ketahuan.
"Pffth... pffth.... ;Adam tanpa sadar tertawa kecil melihat reaksi konyol Jade. "Uhuk.. Uhuk... ; Tiba tiba Adam berpura pura terbatuk untuk menyamarkan tawa kecilnya karena ternyata tindakannya itu dapat memancing perhatian semua orang yang ada di dalam ruangan itu.
Semua orang memandang kearah Adam tak percaya melihat Adam tertawa sponta karena itu merupakan suatu keajaiban dunia. Terutama Vanessa, David dan Simon.
"Apa kalian ingin mati?! Hardik Adam arogan melihat semua orang menatapnya. "Apa aku tidak boleh batuk? Menatap tajam.
Vanessa tercengang melihat sosok Adam, "Dia adalah gunung es abdi yang berada di atas puncak pegunungan Himalaya. begitu tinggi tak tergapai, dingin, dan tak terjamah! dan lihat sekarang... dia tertawa kecil??? Apa aku mimpi??? dia tertawa kepada Jade??? Batin Vanessa. Seketika pandanganya muram memandang sosok Jade yang berada di samping Adam.