webnovel

Pertarungan Melawan Demon

... ...

04 segera mengambil pisau hitam komando lain dari belakang pinggangnya, memegangnya di tangan kanannya.

Namun tiba-tiba, hal yang tidak pernah tercatat dalam Sejarah yang sejauh itu ia ketahui terjadi di hadapannya.

Iblis yang semula menopang dirinya dengan tangannya di tanah, tiba-tiba mengangkatnya, lalu bertepuk tangan.

*Clap*

*Clap*

*Clap*

... ...

Kemudian berbicara dengan suara serak yang terdengar tak enak di dengar,

"Bagus. Bagus. Pertarungan yang sangat bagus. Kamu memang manusia seperti yang digambarkan. Pilihan yang sangat bagus untuk hiburan."

04 malah ngeri. Itu membuatnya merinding di sekujur tubuh. 'Tidak mungkin! Mungkinkah dia belajar bahasa manusia. Sebelumnya Demon hanya menggeram dan mengaum dengan air liur bercucuran keluar dari mulutnya. Dasar makhluk kekejian. Atau mungkin ini adalah jenis Demon yang berbeda. Jika ya, seberapa kuat. Tunggu, jika,,, dan jika mungkin dia baru saja belajar tentang bahasa dan tidak mengerti banyak tentang budaya manusia. Mungkin aku bisa coba. Besar kemungkinan Iblis ini tidak pandai bersilat kata dalam tipuan, karena sifatnya yang ganas seperti binatang, tak banyak memakai otaknya, dan dengan kekuatan yang teramat besar. Baiklah. Akan ku coba gali beberapa informasi'

"Apa yang ingin kamu capai? Menghalangiku untuk menjangkau anak-anak itu?" tanya 04 dengan wajah yang menunjukkan sikap kuat sambil mengangkat dadanya, yang malah dijawab dengan tawa ejekan dan cemoohan.

"Kihihahaaha. Manusia. Apakah kau menganggap Aku bodoh. Apakah kau pikir Aku tak punya otak dan membiarkan kamu menggali salah satu dari rencana kami? Apakah kami b***h? Kau terlalu percaya diri melebih-lebihkan diri sendiri."

'Apakah kamu b***h?'

'B*d*h?'

'Ini jauh lebih menyakitkan daripada kata-kata menusuk yang digunakan Sir Gerard atau ketika Lliza menolakku.' Pikir 04 dengan harga dirinya meremas dan kusut.

04 terdiam.

Dia bahkan tak bisa membentuk kata.

Entah bagaimana keadaan ini membuat dirinya berakhir menjadi si b***h.

"Tidakkah kamu sendiri menemukan sifat manusia yang licik. Kejam, dipengaruhi oleh Tatanan Alam. Kau adalah Jiwa yang terperangkap dalam daging, sangat lemah selalu di bawah siklus yang ditawarkan dunia ini. Kau tak dapat mengharapkan dirimu melampaui dirimu sendiri. Kedagingan yang membatasi dari mana kamu berasal dan berada.

Aturan mengikat dirimu manusia. Sabit Kematian mengarahkan ujung tajamnya ke arahmu.

Napas Kehidupan, memimpin, membawa dan mengarahkan dirimu seolah-olah itu hanyalah hiburan, untuk suatu fase pertunjukan.

Apakah kamu puas dengan definisi belaka yang terus menggantung di lehermu?"

"Apa maksudmu?", Tanya 04. 'kenapa sih penemuan pertama dari Demon yang dapat berbicara, berakhir dengan omongannya yang begitu cerewet.' Pikir 04.

Dia mencoba membuat lebih banyak manuver dan taktik, sambil membentuk lebih banyak Rune di Soul Space-nya, untuk langkah yang akan segera ia ambil.

'Karena Demon ini bisa berbicara, ada kemungkinan dia lebih kuat dari Demon lainnya yang pernah kuhadapi. Satu langkah salah, dan perjalanan hidupku bakal selesai.' Dia langsung mengabaikan Raging Shade di belakangnya yang masih memperhatikan, meski sebenarnya dia siap menghadapinya.

"Bergabunglah dengan kami... Aku, Sorcratuz, bersedia membawamu ke Dunia Bawah. Tempat di mana kami hidup dan berkembang. Dan aku berjanji padamu bahwa kamu akan berevolusi dari dirimu yang sekarang, menjadi lebih dari sekedar daging dan darah. ... ke..."

Kemudian Iblis bernama Sorcratuz tersela saat melihat 04 yang berlari kencang ke arahnya.

"Dasar B**i yang tak berbudaya." kata Sorcratuz dengan tidak senang.

04 menebas dengan pisau hitam comandonya, akan tetapi dihindari, lalu dibalas oleh Sorcratuz dengan pukulan yang menciptakan hembusan angin kencang setelah diluncurkan.

Yang membuat semua kerikil, debu dan kabut tampak meledak.

04 dengan cepat menghindar dengan salto membalik ke belakang.

04 yang sekarang berkeringat dingin di punggungnya, tahu bahwa Iblis di depannya jauh lebih kuat daripada Iblis mana pun yang pernah ia temui.

Sorcratuz mengetukkan kaki monyetnya ke tanah dan meluncurkan dirinya sendiri dengan kecepatan tinggi yang jauh melampaui Roh-Roh sebelumnya.

'Si*l' pikir 04 yang tak pernah menyangka kecepatannya bahkan jauh lebih besar dari kekuatannya. yang pada awalnya ia duga.

Ada Rune yang keluar dari dada 04 lalu pecah, berbarengan dengan Mantra Origin, "Iresti Acto"(Amplifiy), lalu muncullah perisai transparan yang berwarna keemasan.

Dia juga menyilangkan tangan di depannya. 'tidak akan cukup'.

Sesuai dan tepat seperti dugaan 04.

Ketika pukulan dari Demon datang, Perisai itu hanya menunda sedikit waktu sebelum hancur menjadi titik-titik cahaya.

*Boom*

... ....

Dari sana keluar asap dengan pecahan tanah, rerumputan dan kerikil berserakan.

Saat semua asap yang menutupi pandangan bersih, yang terdapat hanyalah lubang besar, dengan tanah retak tempat Demon itu meninju.

Akan tetapi untunglah tidak ada sedikitpun darah dan daging.

Yang ada hanya pisau hitam comando yang masih utuh.

Bisa dilihat, di tubuhnya, hanya ada satu Rune yang tersisa bersinar, yang kemudian dengan segera cahayanya meredup mati.

Sedangkan 04 sekarang berada di tempat ledakan Triple Rune miliknya.

'itu gila'.

Tetapi ia kemudian seakan akan menyadari sesuatu.

Kemudian dengan cepat meninju ke tanah dengan 2 Rune (Kobaran Api) (Kekuatan).

Di situlah Shade terakhir yang wajahnya nyaris keluar dari tanah terkena pukulan yang diselimuti api yang berkobar, yang agak lebih kuat dari pukulan yang dilakukan oleh Templar.

Api yang terdapat di tangan 04 berkobar dan menjalar ke atas, bukti dari serangan yang mematikan.

Dia kemudian melihat ke depan, di tempat Sorcratuz sedang berdiri.

"Kalian semua manusia adalah ternak yang terlalu pintar untuk kebaikan kalian sendiri. Mengapa melawan ketika kami sedang memberi kalian kesempatan. Merupakan kehormatan besar bagi kalian makhluk yang terdegradasi, untuk menjadi hiburan kami. Saat kami mencabik-cabik daging kalian. Saat kami mendengar teriakan kalian dalam kesakitan, diwaktu kami mengunyah daging dan tulangmu. Saat kami menikmati pancuran darahmu, diwaktu kami membelahmu menjadi dua. Dan saat kami mencabut lidahmu dan mengulitimu hidup-hidup, hahahaahaa, itu menggeliat-geliat kesakitan seperti cacing. Hahahahaha..." Sorcratuz diakhir kalimatnya, kemudian tertawa terbahak-bahak atas kengerian dan kekejaman yang secara jujur ia sampaikan

04 yang mendengarnya malahan hanya menyarungkan kembali pisaunya di belakang pinggangnya, kemudian mengatai Sorcratuz dengan ejekan, "Seperti yang dapat diharapkan dari hewan. Kau belajar berbicara hanya untuk mengucapkan berbagai macam kata yang tak cerdas. Aku yakin sepanjang hidup persilangan mu, tak pernah terlintas dalam pikiranmu untuk memanggang dan memakan kepala kambing"

Secara bersamaan saat dia menghina Sorcratuz, 04 mengangkat tangan kanannya, merentangkan jarinya, dan mengarahkannya ke Sorcratuz yang menggeram marah setelah dia mengatakan kepala kambing yang dipanggang.

5 Rune dengan kilauan warna berbeda, dihubungkan dengan garis emas tipis membentuk pentagram, 5 sudut bintang dengan bola emas di tengahnya.

04 kemudian dengan segera mengepalkan tangannya, menariknya kembali dan mengambil posisi untuk memukul.

Sorcratuz yang merasakan bahayanya berusaha untuk menghindar, akan tetapi usahnya sia-sia, karena Rune itu tetap mengikuti gerakan dan posisinya, tidak peduli seberapa cepat dia bergerak. Dan itu semua dikarenakan oleh Rune (Kunci).

Dia tahu dia tak bisa melarikan diri lagi.

Lalu dengan meletakkan kedua tangannya yang kurus menghadap Paduan Rune berwarna emas itu.

Berdampingan dengan jari-jarinya yang menyebar, yang tampak memiliki darah kering di dalamnya, Sorcratuz juga berbisik dengan suara yang tak bisa dijelaskan dari mulut kambingnya.

Kemudian sesuatu mulai terbentuk di depan tangannya.

2 Rune dengan warna hitam kabur yang disambungkan dengan garis hitam membentuk lingkaran. Ada juga lingkaran demi lingkaran cahaya hitam di sekitar Rune tersebut.

Semua hal tersebut terbakar oleh api hitam yang berwarna agak kehijauan.

Di tengahnya ada api hitam kehijauan membentuk tengkorak dan Rune hitam itu sendiri bergerak mengikuti orbit.

04 yang melihatnya segera menggunakan Mantra Origin, "Iresti Acto"(Perkuat).

Lalu dengan segera meninju bola emas di tengahnya, yang makin cerah setelah 04 menggunakan Mantra Origin.

Setelah mendapat pukulan dari 04, bola emas yang berputar tersebut kemudian meledak, menciptakan lingkaran ledakan cahaya keemasan, diakhiri dengan 04 teleportasi tepat di depan Rune yang dibuat oleh Sorcratuz.

Sorcratuz yang baru saja membentuk Rune-nya sendiri dengan cepat bersiap menghadapi dampaknya.

Ketika pukulan 04 yang muncul dengan kepalan tangan yang bercahaya dengan api emas, bertemu dengan Rune hitam.

Ada sedikit perlawanan, dengan cahaya keemasan bersinar terang di kabut sementara sisi lain adalah api hitam kehijauan yang membuat semua kabut di sekitarnya menghilang.

Kedua warna itu tampak terbelah dua dari titik pertemuan pukulan 04, dengan cahaya keemasan yang tampak mulai bersinar dengan lebih terang.

Beberapa detik kemudian, pihak pemenang muncul saat yang lebih kuat dengan cepat diputuskan.

Cahaya keemasan tampak menelan api hitam kehijauan tersebut.

Lalu di depan Sorcratuz, 04 tinju emas berubah mewujudkan api tebal yang tampaknya berputar-putar, menciptakan pusaran api di tangannya, menghancurkan formasi Rune hitam, lalu datang menemui salah satu tangan Sorcratuz.

Sorcratuz mengharapkan dampak yang besar terkejut ketika tinju 04 mengenai tangan kanannya, yang kemudian dengan cepat ia ambil kembali.

04 dengan api berputar di tangannya dengan cepat melompat ke belakang dengan 2 Rune putih hancur di setiap sisi punggungnya, (Lighten) (Accelerate).

Saat berada di udara dekat dengan tanah, api di tangan kirinya seolah padam. Dia dengan cepat menjentikkan jari kanannya menciptakan suara 'jentik'.

Sorcratuz yang pada awalnya bingung, akan tetapi sepertinya melihat peluang, ingin melompat pada 04 yang masih berada di udara, lepas dari pijakan tanah.

Namun ia segera terhenti karena api mulai menyebar dari tangan yang bertemu tinju dari 04.

*Boom*

Kemudian terjadilah ledakan yang bahkan lebih besar dari yang terakhir, di mana itu membuat Templar Berkabung, Bayangan Amarah dan Janda Pelolong menghilang lenyap.

Semburan udara dengan pengaruh kuat yang merusak dari ledakan tersebut, mengenai 04 yang tampak baik-baik saja, dikarenakan oleh cahaya keemasan yang menyelimutinya.

Dan itu semua malahan membuat jarak dirinya lebih jauh dari ledakan tersebut.

Tapi 04 tahu betul bahwa dia masih belum bisa santai.

*Ting*

*Ting*

*Ting*

Lalu tak disangka-sangka, ada suara bel kecil yang dibunyikan.

Bunyi tersebut asalnya tampak bergema di semua arah dalam kabut.

Di tengah suara api yang menyala yang sepertinya akan padam dalam waktu dekat, bel itu terdengar sangat jelas. Sedangkan kabut yang meliputi Pemakaman juga berangsur-angsur memudar.

Kemudian asap dari ledakan menghilang sedikit demi sedikit, sementara siluet Iblis muncul samar-samar di dalam asap setelah ledakan.

"Kita akan bertemu lagi, manusia. Ketika saatnya tiba, aku akan menghancurkan dan memberimu rasa sakit yang tak terbayangkan!" Suara Sorcratuz dari jauh terdengar dekat dengan telinga 04.

Dengan intonasi yang dalam, suara serak itu sepertinya mengandung amarah dan kebencian yang teramat dalam.

Ketika kabut hilang, yang tersisa hanyalah kekacauan di halaman Pemakaman.

Meskipun tidak banyak kerusakan dikarenakan Kekuatan dari Energi Kehidupan.

Karena Rune Kehidupan kebanyakan memiliki dampak terbatas secara fisik di planet Eccionus.

Terkecuali pukulan dari Iblis yang akan menjadi sakit kepala besar bagi mereka yang ditugaskan untuk menanganinya.

04 kemudian terbangun yang dalam urutan kejadian dan pertarungan yang terjadi sebbelumnya, membuatnya menyadari sesuatu dalam kepanikan, 'si*l, jangan bilang anak-anak itu sudah diselesaikan.'

Dia dengan cepat segera berlari ke dalam ke bagian dalam Pemakaman di mana ada terdapat banyak batu nisan, untuk mencari mereka.

... ... ...

… …