webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Eps. 106

Keesokan harinya, Shea berangkat sendiri mengendarai mobilnya menuju kampus tapi sebelum itu dirinya harus mampir terlebih dahulu ke kantor Brian untuk mengantarkan berkas-berkas Brian yang tertinggal, mobil Shea sudah terparkir dengan rapi di parkiran kantor.

" selamat pagi... " sapa Shea pada receptionis

" selamat pagi nona Shea.... nona sudah di tunggu oleh pak Brian di ruangannya silakan nona " ucap seorang wanita yang bernama Anggi dengan sopan

" terimakasih " balas Shea dengan tak kalah sopan, kemudian berjalan menaiki lift VVIP yang hanya boleh di gunakan untuk keluarga Brian Alexander dan Rekan bisnis nya.

" papi..... " pekik Shea saat membuka pintu ruangan Brian, namun alangkah terkejutnya saat dirinya melihat bahwa di dalam ruangan itu Brian tidak sendirian melainkan bersama beberapa orang yaitu Alvarez, Haidar, Gilang, dan James.

" opsss sorry..... " ucap Shea dengan gugup, apalagi saat melihat tatapan horor dari calon suaminya.

Gilang dan James hanya menahan tawa, saat melihat wajah ketakutan Shea lalu beralih pada wajah datar pak bos mereka yaitu Alvarez sedang kan Haidar dan Brian hanya bisa geleng-geleng kepala.

" biasakan, kalo buka pintu itu diketuk dulu " tegur Alvarez namun tetap dengan wajah datar dan sikap dingin nya.

" ya, gue kan nggak tau kalo ternyata papi lagi kedatangan tamu " balas Shea dengan gugup

" shea, watch your language " tegur Alvarez lagi

" iya.... sorry.... nih berkas-berkas yang papi minta " ucap Shea sembari menyodorkan beberapa map merah pada Brian

" terimakasih yah sayang.... " ucap Brian

" ya udah, aku langsung kekampus yah.... " ucap Shea sambil bersalaman dengan Brian dan Haidar lalu beralih menatap Alvarez dengan sengit

" bye cowok muka tembok.... lweeee " ucap Shea sambil memelet kan lidah nya lalu dengan cepat berlari keluar, lagi-lagi Gilang dan James hanya bisa menahan tawa sedangkan Brian dan Haidar hanya saling menatap lalu tersenyum.

Alvarez hanya menghela nafas lelah, sambil menyembunyikan senyum nya dari keempat laki-laki yang ada di hadapannya.

************

" mimpi apa gue semalem liat mukanya Alvarez sedatar itu, bahkan lebih datar dari biasanya " gerutu Shea pada dirinya sendiri

Sesaat sampai di kampus, Shea langsung mencari keberadaan sahabatnya karena tak biasanya Janet tak menghampiri Shea di kantin kampus.

" tuh orang kemana ya.... biasanya dia udah nangkring di kantin kampus, ponselnya juga nggak aktif " batin Shea sambil menyusuri koridor kelas.

Tak lama kemudian Shea melihat sosok wanita yang sedari tadi ia cari sedang duduk sendiri di bawah pohon tepat nya di taman kampus.

" ternyata Lo disini.... " ucap Shea dan langsung duduk tepat di sebelah Janet

" Lo kenapa? " tanya Shea dengan bingung karena tak mendapat respon dari sahabat nya itu, Janet hanya diam

" woy... kenapa sih??? " tanya Shea yang mulai geram, namun Janet hanya diam

" Daniel nggak ngasih Lo uang shopping lagi? " Janet hanya menggeleng

" atau mobil Lo di sita Daniel lagi? "

Janet masih menggeleng

" Lah terus kenapa? Lo nggak biasanya kayak gini, diem kayak orang bego!!! "

Janet menghela nafas lelah lalu memandang Shea dengan raut wajah sedih

" kenapa sih?????? " tanya Shea lagi

" semalem, gue liat cowok yang gue suka lagi jalan bareng sama cewek " jawab Janet dengan lirih

" what???????? gue nggak salah denger kan? " Shea terkejut saat mendengar bahwa Janet menyukai seorang laki-laki, pasalnya setahu Shea, Janet tidak pernah bercerita tentang perasaan nya

" biasa aja dong.... kuping gue bisa budek nih denger suara bass Lo!!!! " ucap Janet dengan sewot

" sejak kapan Lo suka sama cowok?? "

" ya ampun Shea..... mulut Lo ya, najong amet sih.... gue masih normal..... ya kali, gue penyuka sesama jenis!!!!! "

" bukan gitu.... soalnya Lo nggak pernah cerita sama gue kalo lagi suka sama cowok, dan parahnya ternyata cowok yang Lo suka malah jalan sama cewek lain "

Lagi-lagi Janet hanya menghela nafas lelah sebelum menjawab perkataan Shea.

" udahlah nggak usah dibahas, karena itu cuma bikin gue tambah sakit hati " ucap Janet kemudian beranjak dari duduknya lalu meninggalkan Shea yang masih menyimpan banyak pertanyaan tentang siapa laki-laki yang disukai oleh Janet.

************

Ditempat yang berbeda, Alvarez baru saja selesai meeting bersama beberapa klien nya dan salah satunya adalah calon mertuanya sendiri.

" Alvarez, kamu jangan terlalu fokus dengan pekerjaan ini " ucap Brian

" papa setuju apa yang dikatakan oleh Om Brian, kamu harus lebih mementingkan persiapan acara pernikahan kamu dan Shea " sambung Haidar

" satu hal lagi Alvarez, mulai sekarang biasakan panggil saya Papi jangan Om " ucap Brian lagi, Alvarez hanya mengangguk pertanda setuju.

" oh ya.... bagaimana dengan kuliah kamu? " tanya Brian lagi

" semuanya lancar Om... eh maksud aku Pi.... dua Minggu lagi aku wisuda, dan aku berharap Papi dan keluarga semuanya bisa hadir di acara wisuda ku nanti terutama Shea " jawab Alvarez dengan sedikit malu saat menyebut nama Shea.

" pasti..... " balas Brian

Setelah makan siang, Alvarez sudah kembali kekantor nya bersama Gilang dan James sedangkan Haidar harus berangkat ke Bandung untuk menyelesaikan pekerjaan mereka di sana bersama Brian.

" Gue dengar, Nayla sudah balik ke Indonesia ya ? " tanya James saat mereka sudah duduk di sofa ruangan Alvarez

" iya, semalem gue jemput dia airport " jawab Gilang

" Lo tau dari mana kalo Nayla udah balik? " tanya Gilang kembali

" gue tahu dari Lukas " jawab James

" jadi Lukas masih berhubungan sama Nayla, gue fikir Lukas bakalan kecantol sama Clara " celetuk Alvarez

" yah nggak mungkin lah Lukas suka sama mantan Lo!!!! lagian Nayla juga cantik kok, cocok lah sama Lukas " balas Gilang dengan tertawa

" gue setuju " sambung James

" setuju apa? " tanya Gilang

" setuju, kalo Lukas sama Nayla.... " jawab James dengan wajah polosnya, Alvarez hanya tersenyum

*************

Setelah jam pulang kuliah, Shea dan Janet mampir ke toko buku karena Shea ingin membelikan buku menggambar untuk adik kembarnya.

" Janet..... Lo nggak mau sekalian cari buku? "

" nggak.... gue nunggu di luar aja "

" ya udah tunggu sebentar yah "

Janet hanya mengangguk, setelah Shea masuk kedalam toko Janet lebih memilih duduk di salah satu kedai yang terletak tak jauh dari toko buku

" mbak... jus strawberry nya satu yah " ucap Janet pada salah satu pelayan disana, beberapa menit kemudian jus strawberry nya pun sudah terhidang di atas meja tepat di hadapan Janet

" makasih ya mbak " ucap Janet pada pelayan itu sebelum dia pergi.

Kedua bola mata Janet menyusuri pemandangan sekitar nya, lalu ia menangkap seorang wanita yang duduk seorang diri sambil membaca buku tentang kedokteran tepat di seberang nya.

" lah itu kan... apa jangan-jangan cewek itu juga sama..... ah gue belum siap ketemu mereka secara langsung " batin Janet yang mulai gelisah

" ternyata Lo disini... " ucap Shea yang mengejutkan Janet

" astaga Shea... Lo ngagetin gue tau nggak!!! untung gue nggak punya riwayat sakit jantung... " Janet sudah terlihat sangat kesal

" gue tadi nyariin Lo, tau nya Lo disini " balas Shea tanpa merasa bersalah

" Lo kenapa? kayak orang yang lagi ketakutan gitu? " tanya Shea

" nggak kok " Janet sudah terlihat gelagapan

" nggak usah bohong, atau gue tinggal Lo disini... " ancam Shea

" apaan sih, ngancem kayak gitu "

" jawab Lo kenapa? "

" tuh.... " tunjuk Janet pada wanita yang sedari tadi ia lihat

" cewek pakek baju putih itu? "

Janet hanya mengangguk lalu menunduk kan kepalanya

" dia cewek yang gue ceritain ke Lo "

" cantik juga ya " ucap Shea tanpa sadar, lalu merasa tak enak hati saat melihat Janet menatapnya dengan sedih

" Lo juga cantik kok..... banget malah " hibur Shea

" Lo nggak usah coba untuk menghibur gue, gue tau kok kalo gue nggak secantik dia apalagi secantik Lo mangkanya cowok yang gue suka itu nggak pernah ngelirik gue padahal kita udah tiap hari kontekan dan ketemu juga nggak cuma satu atau dua kali " ucap Janet dengan lirih

" come on Janet... cewek cantik itu relatif.... ngerti kan maksud gue????? " Janet berfikir sejenak saat mendengar penuturan Shea

" udah lah, nggak usah bahas soal cantik-cantik, yuk pulang nanti singa di rumah Lo ngamuk kalo adik kesayangannya belom gue anter pulang " ajak Shea sambil menarik tangan Janet dan berjalan menuju parkiran.

**********

Angin malam berhembus dengan ramah menyapa Shea dan Alvarez yang menikmati makan malam di rooftop salah satu cafe yang terkenal di ibu kota.

Tak ada yang bersuara saat mereka makan dan hanya alunan musik klasik yang menemani mereka dan harum nya bunga mawar putih yang tersusun cantik di atas meja menambah suasana makan malam mereka terlihat begitu romantis.

" aku punya sesuatu buat kamu " ucap Alvarez setelah mereka selesai makan

" apa? " tanya Shea dengan bingung

Alvarez mengeluarkan kotak buludru berukuran kecil berwarna putih dari saku celananya lalu meletakkan kotak itu di atas meja

" ini apa? "

" buka aja "

Dengan hati-hati Shea membuka kotak itu, bola mata Shea berbinar saat melihat kalung berlian dengan berliontin berinisial AS.

" A.... S..... ? " tanya Shea dengan sedikit gugup

" Alvarez dan Shea.... itu huruf awal nama kita yang akan menjadi satu dan itu untuk selamanya.... " jawab Alvarez dengan lembut

Setitik air mata menetes di pipi Shea yang terlihat merah.

" hey... don't cry baby " ucap Alvarez sambil beranjak dari kursinya dan sedikit membungkuk kan tubuhnya di hadapan Shea lalu mengusap air mata gadisnya itu

" terimakasih... terimakasih banyak " ucap Shea, Alvarez langsung membawa Shea kedalam pelukannya

" Yesaya..... gue akan penuhi semua impian Lo untuk membahagiakan Shea... karena Lo dan gue sekarang menjadi satu... Lo hidup di dalam tubuh gue " batin Alvarez