webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
167 Chs

Baby

Vee sudah berada di dalam ruangan operasi, semua rasa bercampur aduk dalam benak dan fikiran Brian saat ini. Hampir empat jam lamanya mereka menunggu hingga operasi selesai hingga akhirnya terdengar suara tangisan bayi.

Anita langsung memeluk Gunawan dengan bahagia karena cucu pertamanya telah lahir

" cucu kita sudah lahir pa.... " ucap Anita

' bagaimana dengan Vee ? '

rasa takut terus berkecamuk dalam hati Brian, Dokter Bayu yang didampingi oleh Arkan pun langsung menemui Brian

" bayi anda selamat pak Brian, namun masih harus di rawat secara intensif karena terlahir prematur "

" bagaimana dengan Vee ? " Brian sudah tak tahan menunggu lagi

Dokter menatap Brian dan Arkan secara bergantian, sebelum menjawab

" Vee masih dalam keadaan yang lemah pasca operasi, ia masih belum sadarkan diri, kami akan memindahkan istri anda kembali keruangan ICU karena dia harus masih dalam pengawasan ketat... teruslah berdoa untuk istri anda " Dokter Bayu pun beranjak pergi.

Vee sudah di pindahkan kembali keruang ICU, keadaan nya sangat memprihatikan. Cleo dan yang lainnya tak dapat membendung air mata mereka, apa lagi saat ini mereka sedang mengawasi bayi mungil yang cantik berada dalam inkubator.

" kamu cantik sekali sayang... " gumam Cleo

" dia mirip banget sama Vee " ucap Hanna

" semoga Vee cepat sadar, supaya dia bisa lihat baby cantik nya " sambung Angel, sedangkan Bintang masih berdiam diri, ia merasakan ketakutan akan terjadi sesuatu yang buruk pada Vee.

Brian pun datang menghampiri mereka

" kk Brian liat deh, baby nya cantik kan " ucap Cleo

" iya.... seperti mommy nya " balas Brian dengan tersenyum

" ingat loh..... kk Brian sekarang udah jadi bapak, jangan tebar pesona lagi sama cewek-cewek " Hanna mencoba untuk menghibur Brian, namun tanpa sadar Hanna berlari menjauhi mereka lalu tangis nya pun pecah.

" hai sayang... papi disini " gumam Brian

" kamu harus kuat ya nak.... mommy sedang berjuang untuk bertemu sama kamu " mendengar ucapan Brian, Cleo tak tahan menahan tangisnya.

Anita dan Gunawan menghampiri Brian merangkul nya untuk memberikan kekuatan padanya.

" Vee pasti baik-baik aja " bujuk Anita.

Hanna terduduk lemah mengingat semua kebaikan Vee padanya, seseorang datang menghampiri Hanna menyentuh pundak nya dengan lembut

" Enggar... " gumam Hanna

Enggar melempar kan senyuman pada Hanna, lalu memeluk nya.

Keesokan harinya, Dokter kembali memeriksa keadaan Vee, perlahan ia membuka matanya pancaran cahaya lampu menyilaukan matanya. Ia melihat seorang dokter dan dua orang suster berada didekatnya

" b-baby " gumam Vee yang masih lemah,

" bayi anda sehat nyonya, dia sangat cantik seperti anda " jawab suster yang mengganti botol infus pada Vee

Sang suster pun memberi tahu pada Brian bahwa Vee sudah sadar dan meminta nya untuk masuk.

" pak Brian, istri anda sudah sadar namun keadaan nya masih lemah jangan terlalu banyak mengajak nya bicara dulu "

sekarang tinggal Brian yang menemani Vee

" b-baby " gumam Vee

" ya sayang..... baby girl " ucap Brian, Vee tersenyum dengan meneteskan air mata.

Brian mengambil ponsel yang ada di sakunya, menunjukkan foto bayi mungil mereka yang sedang terlelap

" cintai dia.... jangan biarkan dia sendiri " ucap Vee dengan lemah

" iya sayang... terimakasih telah memberikan kebahagiaan ini sayang " bisik Brian

Vee terus menatap bayi mungil nya itu dengan senyum termanis nya, sebelum ia kembali terpejam

" kamu liatkan sayang, dia sangat cantik seperti kamu " ucap Brian dengan fokus Meliah layar ponselnya, merasa tak mendapat respon dari istri nya Brian beralih melihat istrinya yang sudah kembali terpejam

" Vee... Vee.... lihat foto ini sayang " ucap Brian dengan lembut

Brian merasa tubuhnya lemas tak mendapat respon dari Vee

" Vee bangun sayang... bangun sebentar saja.... " Vee masih tak merespon nya

" dokter ... dokter... dokter..... " teriak Brian

" Arkan please selamatkan istri gue " Brian jadi frustasi

Mendengar teriakan Brian, mereka yang sedang berada di luar langsung berbondong masuk, Arkan yang langsung mengambil tindakan medis menggunakan alat pacu jantung dibantu para suster.

" maaf tuan nyonya silakan kalian keluar dulu " pinta salah seorang suster

" suster panggil dokter Bayu sekarang " teriak Arkan

Mereka yang sedang menunggu di luar nampak begitu tegang dan cemas terutama Brian, Anita selalu berusaha untuk menenangkan Brian.

" jangan ambil dia Tuhan " ucap Brian

" please Vee bertahan "

" ayo Vee..... Lo pasti bisa "

" demi anak Lo... "

" ayo Vee.... "

Cleo dan yang lainnya terus berharap mendapatkan keajaiban untuk Vee.

Tak lama kemudian, Arkan dan dokter Bayu pun keluar dengan wajah penuh penyesalan.

" Arkan..... gimana Vee " Brian langsung menghampiri Arkan.

" jawab Kan... jawab..... " bentak Brian dengan matanya yang mulai memerah

Arkan tak dapat menjawab selain menggeleng kan kepalanya

" oh No....... " teriak Brian dan langsung berlari masuk kedalam ruangan.

Anita terduduk lemas tak berdaya, ia hanya bisa menangis di pelukan Gunawan

" menantu kita pa.... " ucap Anita

Arkan langsung memeluk Cleo yang berdiri di depan pintu, Angel dan Bintang saling menguatkan, Hanna yang sudah menangis sesenggukan di rangkulan Enggar

" Vee.... ayo sayang bangun..... " Brian menangis histeris mengusap wajah pucat Vee

" baby kita butuh kamu.... please bangun.... "

" apa yang harus aku jelaskan ketika dia tumbuh dewasa dan menanyakan kamu "

" ayo Vee.... bangun " Brian kembali mengeluarkan kan ponselnya dan menunjukkan foto bayi mereka

" Vee lihat foto bayi lucu ini..... dia sangat mirip sama kamu "

" bangun Vee... " teriak Brian.

Tak tahan melihat kehancuran Brian, Restu dan Nathan langsung memeluk Brian bahkan Restu yang dari awal selalu menjaga benteng pertahanan nya sudah tidak sanggup lagi menahan air matanya untuk jatuh

" Res.... bilang sama gue kalo ini cuma mimpi kan ? " tanya Brian seperti orang linglung

Restu tak mampu menjawab, ia hanya memaksakan dirinya untuk tersenyum

" Lo selalu goda Vee dan buat dia kesel, sekarang Lo goda Vee.... buat dia kesel sama Lo... please asal dia bangun " pinta Brian dengan memohon

Restu tak mampu melakukan nya, dia hanya menggeleng tak dapat memenuhi permintaan Brian.

Brian kembali merengkuh istri nya dengan erat, kehancuran yang membuat nya tak berdaya.

Rasa yang paling sakit adalah saat kehilangan orang yang paling kita cintai... orang yang selalu memberikan dunia nya untuk berbagai seperti yang Brian rasakan saat ini.

Layaknya bunga yang gugur lalu akan kembali tumbuh, dan akan ada kehidupan setelah Kematian.

Tak ada yang pernah tahu kapan dan dimana waktu kita akan berhenti.

Veola Camelia nama yang akan selalu dikenang oleh para sahabat dan orang yang akan selalu dicintai oleh suaminya.

Bahkan kepergian nya yang terlalu cepat dengan umur yang masih sangat muda meninggalkan luka yang mendalam bagi orang-orang terdekatnya.

Ia memberikan dunianya untuk bayi mungil yang baru ia lahirkan, menitipkan semua kerinduannya pada sang suami sebelum ia benar-benar pergi.