webnovel

EPILOG

Rasa kehilangan mengajar kan Brian untuk menerima segala takdir dan cerita hidup yang sudah di tuliskan oleh Tuhan.

Kehilangan Vee untuk selamanya membuat Brian lebih menghargai betapa pentingnya waktu bersama keluarga, seperti yang ia lakukan malam ini. Malam Minggu ia gunakan untuk mengajak putri semata wayangnya yang baru berumur 3 tahun jalan-jalan.

Banyak pasang mata yang melihat kearahnya dan putri nya, mungkin orang-orang akan berfikir malam Minggu yang harusnya dihabiskan berkencan dengan kekasih malah berubah dengan kencan bersama anak kecil, wajah tampan Brian tak luput dari para remaja hingga wanita dewasa, bahkan ada yang terang-terangan menggoda nya.

Brian dan putri nya duduk di rooftof tempat pertama kali ia bertemu dengan Vee

" ini adalah tempat papi pertama kali ketemu sama mommy " ucap Brian pada putrinya yang asik melahap kentang gorengnya

" mommy.... " gumam gadis kecil itu, Brian tersenyum sambil mengusap lembut pipi Putrinya.

' Vee..... kamu lihat, putri kecil kita.... dia sangat cantik, dan sangat mirip dengan mu '

" mommy.... " ucap gadis kecil itu menunjukan kearah belakang Brian,

Brian menoleh kearah belakang nya, namun tak melihat siapapun dan melihat kembali pada putrinya yang tersenyum manis. Terbesit di fikiran Brian

' mungkinkah ia melihat bayangan Vee '

Brian merasakan sentuhan lembut dari jemari kecil putri nya yang hangat, Brian kembali melirik sebuah undangan berwarna di atas meja ia ingat Arkan mengantar kan undangan ini kekantor nya.

Arkan dan Cleo akan menikah, yah sahabat nya akan menikah bagaimana mungkin ia bisa lupa bahkan ia yang akan menjadi pendamping Arkan di pernikahan nya.

Gedung pernikahan sudah di padati para tamu undangan, para keluarga sahabat Arkan telah hadir kecuali Brian yang masih belum menunjukkan batang hidungnya.

Cleo sudah memakai gaun pengantin yang sangat indah, hatinya sudah sangat cemas namun bukan karena Arkan melainkan menanti kehadiran putri kecil Vee yang sudah sangat ia rindukan.

" dia pasti datang kok " ucap Angel yang menenangkan perasaan Cleo

" iya Cle... Lo tenang aja, kk Brian pasti nepatin janjinya " sambung Hanna

" gue ngerasa kalo disini ada Vee " ucap Bintang yang sudah dari tadi menahan air mata

" jangan buat gue nangis deh " mata Cleo sudah berkaca-kaca.

Kini Arkan dan Cleo sudah duduk bersampingan, namun matanya tak luput dari bangku tamu karena sedari tadi orang yang mereka tunggu belum juga hadir

" apa kita bisa mulai sekarang " tanya penghulu

" sudah bisa dimulai..... " jawab seseorang yang menggandeng gadis kecil di samping nya

Semua mata tertuju asal suara di ambang pintu yang terbuka lebar, Arkan tersenyum bahagia begitu pun dengan Nathan, Restu, dan Fadhil

Terlihat air mata bahagia di mata Cleo saat melihat gadis kecil disamping Brian

" Shea.... " gumam Cleo,

lalu berlari memeluk gadis kecil itu, mencium nya bertubi-tubi

" Miss you so much... " ucap Cleo

" mommy..... " gumam Shea yang melihat kearah belakang Cleo.

Cleo terdiam, lalu menoleh kebelakang yang dilihat nya adalah Bintang, Angel, dan Hanna yang berdiri di belakang nya.

Bintang menghampiri mereka, lalu membungkuk agar sejajar dengan Shea membelai lembut rambut panjang gadis kecil itu

" kamu melihat nya " tanya Bintang tanpa ragu, gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum

Bintang langsung memeluk nya dengan erat diiringi oleh Angel, Hanna, dan Cleo.

Gadis kecil itu melihat seorang wanita cantik yang mengenakan gaun putih, berdiri di belakang keempat sahabatnya dengan tersenyum.

Brian hanya meneteskan air matanya melihat putri kecil nya.

Semua rasa cinta dan rindu nya pada Vee ia titipkan pada gadis kecilnya, hanya akan ada tiga wanita yang ada dalam hidup dan hati Brian Ibunya, Vee, dan Shea.

Beberapa hari kemudian Brian sudah berada di bandara diantar para sahabat nya, sedangkan kedua orang tuanya sudah lebih dulu berangkat ke Paris beberapa hari yang lalu.

Brian memutuskan sementara waktu untuk kembali tinggal di Paris membawa putri kecil nya serta semua kenangan bersama Vee di dalam hatinya yang paling dalam.

Cleo, Bintang, Angel dan Hanna tak berhenti menciumi Shea entah kapan mereka akan bertemu kembali.

Arkan, Nathan, Restu, dan Fadhil memeluk Brian secara bergantian.

" gue pasti balik lagi " ucap Brian

" ya iyalah.... kalo Lo nggak balik terus siapa yang bakal jadi saingan kegantengan gue " ucap Restu yang menyeka air matanya, mereka semua tersenyum

" Shea.... " panggil Brian

" ya papi... "

" ayo sayang "

" bye.... " lambaian tangan Shea meninggalkan para Tante-tante cantik itu

" mommy..... " gumam Shea yang kembali melihat sosok wanita cantik yang tersenyum sambil melambaikan tangan dan berdiri tepat di samping Cleo.

Ada yang pergi dan akan ada yang datang, yah... bukankah inilah kehidupan.

Dan inilah yang di jalani oleh Brian kehilangan istri yang ia cintai untuk menyelamatkan kehidupan yang baru.

END

Next chapter