"Hemm, gitu ya," Rezqi mengangguk-angguk.
"Nggak apa-apa, Yang," ujar Amia lagi. "Hitung-hitung kamu bisa belajar banyak sama Pak Ben nanti."
"Iya, iya," sahut Rezqi sembari mengeratkan pelukannya di tubuh sang kekasih. "Pasti."
"Kamu nggak keberatan, kan?"
"Ya enggak dong," ujar Rezqi dengan senyuman lebar di wajah. "Aku juga pengen kenal lebih dekat dengan Pak Ben. Penasaran aja sih sebenernya."
"Soal?" tanya Amia.
"Yaa, seperti apa sebenarnya Pak Ben itu sampai-sampai kamu memberi Pak Ben kepercayaan yang besar. Bahkan Jodi juga."
Amia tersenyum manis. "Yang jelas, Pak Ben itu role model buat aku, Yang."
"Aah…" Rezqi mengangguk-angguk sembari memikirkan satu dua hal tentang diri si direktur utama Graha Abadi tersebut.
"Jangankan aku dan Jodi, Yang," kata Amia lagi. "Papa sama Mama aku aja sangat percaya dengan Pak Ben. Pekerjaannya, loyalitasnya… semuanya, deh."
"Gitu, ya…"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com