webnovel

Dinner yang gagal

Darren masih kebingungan dengan apa yang dia dengar barusan, tatapannya masih tertuju pada kelinci kecilnya begitu juga dengan Keenan yang terus saja menatap Ara.

"Honey, kau sangat menggemaskan disaat diam begini," ucap Kenzo pelan.

"Jangan mulai honey, malu banyak orang disini," ucap Kinan pelan juga.

"Kalau begitu kita pergi dari sini, aku sudah bosan mendengarkan suara adikmu yang cempreng itu," ucap Kenzo.

"Hei, dia bakalan jadi adikmu juga raksasa," ketus Kinan.

Kenzo terkekeh, " Iya-iya, kita dinner berdua aja gimana? Pasti para orang tua itu akan menginap disini," ucap Kenzo.

"Baiklah, bisa di atur," ucap Kinan tersenyum.

Sepertinya dia harus bisa merelakan cinta pertamanya, dan memulai menerima Kenzo yang sudah jelas-jelas akan dijodohkan dengan dirinya. Daddy Heri juga bahagia melihat Kenzo dan Kinan sudah akrab, dan sepertinya sekarang tinggal memikirkan bagaimana caranya agar Ara dan Keenan bisa akrab seperti Kinan dan Kenzo.

"Kak Kinan ngapain bisik-bisik sama Kakak ipar?" tanya Yasmin membuat semua orang menatap Kenzo dan Kinan.

"Adik ipar, kau perusak kesenangan saja," ucap Kenzo kesal.

"Honey, kita pindah ke kamar saja," ucap Kenzo kembali.

"Kenzo!" teriak Daddy Heri dan Mr. Aberto.

"Hehe, aku hanya bercanda saja. Lagian kami ini mau mandi dan istirahat bukan begitu honey," ucap Kenzo meminta bantuan kepada Kinan.

"I-iya Dad, kami kan baru pulang kerja jadi kami harus bersih-bersih dan istirahat," ucap Kinan.

"Baiklah, kalian mandi dan istirahat untuk Ara dan Yasmin kalian tetap disini," ucap Daddy Heri yang di angguki oleh Ara dan Yasmin.

Kinan dan Kenzo pun bernafas lega, lalu mereka berdiri dan meninggalkan sidang paripurna itu. Kenzo pun menggendong Kinan ketika yang lain lengah.

"Honey, turunkan aku," ucap Kinan.

"Tidak akan, tadi mereka sudah mengganggu kemesraan kita. Jadi sekarang kita lanjutkan," ucap Kenzo.

"Baiklah, Tuan Kenzo," ucap Kinan.

Yasmin yang mulai terganggu dengan tatapan Darren pun langsung merengek.

"Dad, kenapa ada pembunuh berantai di sini? Dia begitu menyebalkan. Bahkan dia membuat Yasmin jadi budaknya. Apa Daddy tega menikahkan Yasmin dengan dia?" rengek Yasmin dengan suara manjanya.

Darren yang ditunjuk-tunjuk hanya diam tak berekspresi membuat Yasmin semakin kesal.

"Itu karena kau tak menaati peraturan. Dan kau pun setuju dengan perjanjian yang Kita buat bahwa kau akan menjadi asistenku yang patuh dengan semua perintahku," ucap Darren tanpa merubah ekspresi.

"Daddy," rengek Yasmin memelas.

Daddy Heri dan Mr. Wijaya yang melihat interaksi di antara keduanya pun tertawa.

"Hei, kau lembutlah sedikit dengan anak orang," ucap Mrs. Wijaya setelah mencubit perut anaknya secara diam-diam.

"Iya Mom iyaaa, merepotkan sekali," bisik Darren.

Ketika semua orang terfokus pada Yasmin yang merengek, Darren diam-diam tersenyum tipis melihat tingkah kelinci kecilnya yang ternyata begitu manja.

"Hei kelinci kecil, ikut aku sebentar ke kampus. Aku ada kelas hari ini dan ini tugasmu sebagai asistenku," ucap Darren datar.

"Pergi ya pergi! Kenapa aku harus ikut. Aku tak takut lagi padamu, disini ada Daddy juga Kakakku."

"Kalau kau mau, aku akan suruh Dora dan Boots untuk menemanimu," sambung Yasmin.

Mom Jia dan Ara yang mendengar perkataan Yasmin menahan tawa. Si bungsu keluarga Pratama memang begitu polos dan hanya tau tentang film anak-anak.

"Dad, sepertinya akan sulit untuk menjodohkan mereka berdua," celuk Mom Jia sambil menahan tawa.

Daddy Heri pun mengangguk setuju dengan Mom Jia pun dengan yang lainnya yang ada di ruang tamu.

"Sudahlah, ayo. Kau benar-benar merepotkan kelinci kecil," ucap Darren sambil menyeret Yasmin pergi.

"Dad, Mom, Uncle, Auntie dan juga kau si galak kami pamit dulu. Assalamualaikum," pamit Darren.

Setelah Darren dan Yasmin pergi, di sana suasana menjadi membeku karena tak ada yang membuat keributan seperti Yasmin yang tak suka keheningan.

Kini, tinggallah Ara dan Keenan yang masih di ruang tamu bersama orang tua mereka.

"Dad, Ara-," ucapan Ara terhenti saat mendengar ucapan Daddy nya.

"Duduk di sini, girl," tegas Daddy Heri.

"Baiklah-baiklah," ucap Ara pasrah.

"Apa lihat-lihat," ucap Ara saat Keenan menatapnya.

"Kamu yang melihat saya," ucap Keenan tak mau kalah.

"Ara, bisa jelaskan maksud Kenzo kalau Keenan menabrakmu," pinta Daddy Heri.

"Ah itu, sebelumnya maaf Uncle, Keenan yang salah, Keenan yang tidak fokus menyetir waktu itu," jelas Keenan.

"Dad, bukan sepenuhnya salah beruang kutub, ups Keenan. Saat itu Ara juga salah, tanpa pikir panjang Ara langsung menyelamatkan anak kecil. Makanya bisa sampai kena tabrak, tapi Mom sama Daddy nggak usah khawatir, Ara nggak apa-apa," jelas Ara panjang lebar.

"Syukurlah kalau kamu tidak apa-apa, Sayang." Ara tersenyum tipis.

"Kucing kecil, aku haus," bisik Keenan membuat Ara mencebik.

"Diamlah beruang kutub, minum yang ada saja," bisik Ara, sedangkan Keenan langsung mengambil minuman milik Ara.

"Hei, itu minumanku," protes Ara saat melihat Keenan menyesap minuman bekas Ara.

"Katanya ambil yang ada, lalu salahnya di mana?" tanya Keenan pura-pura tak tahu apa-apa.

"Hish, kan yang masih ada yang lain beruang kutub dari antartika," ucap Ara penuh penekanan.

"Kan tidak ada yang lain kucing kecil yang nakal," ucap Keenan tak mau kalah, membuat Ara mendengus. Ada saja alasan yang dilontarkan oleh beruang kutub itu.

"Sayang, kau galak sekali." Mom Jia terkekeh melihat putri sulungnya sangat galak melebihi singa betina.

"Tapi dia sangat lucu kalau sedang galak," ucap Mrs. Anderson dengan tertawa kecil.

"Lembutlah sedikit boy," sambung Mrs. Anderson.

"Baiklah, Mom." Keenan pasrah mendengar ocehan mommy nya.

"Ya sudah, ikut denganku," ucap Ara seraya menarik Keenan ke arah dapur.

"Mau ke mana? Astagah," gerutu Keenan tapi tak dipedulikan oleh Ara.

Mom Jia senang karena ketiga putrinya sudah ditemukan, tinggal ngurus pernikahan Ara dan Keenan terlebih dahulu.

Kinan dan Kenzo keluar dari lift mereka sudah rapi dan Kinan sudah tidak memakai cadar lagi.

"Kalian mau kemana?" tanya Mrs. Aberto.

"Aku mau ngajak Kinan dinner Mom," jawab Kenzo.

"Tidak bisa, kalian harus makan malam bersama kami. Dan tidak ada penolakan," ucap Mr. Aberto dengan tegas.

"Lagian Mom Jia sama Mom akan memasak makan malam untuk kita," sahut Mrs. Aberto.

Akhirnya Kenzo dan Kinan pun pasrah karena ucapan orang tua tidak boleh dibantah.

"Tak apa honey, kita bisa pergi lain kali saja," ucap Kenzo sambil merangkul bahu Kinan.

"Anak tengil, turunkan tanganmu dari bahu putriku!" teriak Daddy Heri.

Kenzo langsung melepaskan tangannya sedangkan Kinan harus terkekeh dengan tingkah kekasihnya itu. Di dapur Ara dan Keenan sedang membuat minuman.

"Kucing kecil, aku tidak menyangka jika kau adalah putri sulung dari keluarga Pratama," ucap Keenan.

"Memangnya kenapa? Apa ada yang salah," jawab Ara dengan ketus.

"Tidak sih, cuma tanya saja memang aku salah tanya sama calon istriku sendiri," ucap Keenan dengan penuh penekanan.

Ara tidak menggubris ucapan Keenan dia pun langsung menuju ke ruang tamu, disusul Keenan yang mengikuti Ara dari belakang.

Kinan menyipitkan matanya jiwa keponya meronta-ronta, ketika melihat Keenan dan kakaknya berjalan dari dapur.

"Kakak habis ngapain sama beruang kutub?" tanya Kinan.

"Honey, tidak usah kepo," ucap Kenzo.

"Aku tidak kepo honey, Aku hanya penasaran aja," ucap Kinan tak mau kalah.

"Kita makan kuenya, suapin aku honey," rengek Kenzo.

Dengan terpaksa Kinan menyuapi Kenzo orang yang ada disitu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kenzo dan Kinan.