webnovel

Tiga Cinta Sama Sisi

Beni adalah mantan seorang forografer, studionya mengalami musibah kebakaran hebat, yang mengakibatkan usahanya bangkrut. Musibah itu memaksanya pulang dari perantauan, lalu kembali ke kota asalnya, meninggalkan cinta dan segala perjuangannya selama dikota kecil itu. Sekembalinya Beni di kota asalnya, ia bertemu dengan seseorang yang berhasil membuat hari-harinya kembali berwarna cerah. Perempuan itu adalah Bella, seorang vocalis band yang mempunyai karakter kuat. Dengan segudang harapan, ia berusaha untuk melanjutkan hidup dan melupakan kisah di masa lalunya. Tanpa diduga, wanita yang ia cintai di masa lalu itu kembali hadir disaat Beni baru saja menikahi Bella. Bayangan masa lalu kembali hadir. Mengembalikan trauma dan rasa sakitnya diwaktu itu. Bella Istrinya Beni itu baru menyadari, ternyata ia satu kampus dengan Icha, mantan kekasihnya di masa lalu. Mereka dipertemukan melalui sebuah projek pemotretan. Bella dan Icha semakin bertambah akrab, mereka saling menyukai satu sama lain. Melihat keakraban mereka, Beni merasa kikuk dan serba salah. Di suatu event musik, terjadi kejadian yang mengerikan. Bella terluka, hingga membuatnya terkapar di IGD. Ada satu permintaan Bella yang sangat mengejutkan, Beni sama sekali tidak menyangka istrinya itu meminta satu hal yang tidak masuk akal. Bagaimana ya kisah mereka selanjutnya?

elaangpraatamaa · Urban
Not enough ratings
314 Chs

Bab 45 - Ide Gila

Beni lalu melangkahkan kakinya menuju toilet yang ada di belakang lorong rumah sakit. Mencuci mukanya yang kusut sembari memanjatkan doa tiada henti dalam hatinya, memohon kesembuhan untuk istrinya.

Setelah melakukan ritual kegiatan wajib yang harus dilakukan setiap pagi hari di toilet, Beni segera menuju ke ruang perawatan.

Menurut informasi yang dia peroleh dari perawat, Bella sudah di pindahkan dari ruang pemeriksaan ke ruang perawatan kelas 2 ruang XIII, dilorong utama.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Beni segera menuju ke ruangan itu, matanya berkeliling mencari kamar kelas 2, ruang XIII di lorong utama rumah sakit itu. Beberapa perawat nampak saling melintasinya.

"Eh bu maaf, numpang tanya kamar kelas 2 ruang XIII di sebelah mana ya?" Tanya Beni kepada perawat yang kebetulan berpapasan dengannya itu.

"Oh itu pak, kamar yang kedua diujung." Jawab perawat itu sembari menunjuk kearah ujung koridor.

"Baik bu, terima kasih ya." Ucap Beni.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com