webnovel

Bab 23

Farel melihat anak didiknya dengan bangga.

"Apakah kau tahu bahwa dia berencana menahanmu di Italia selama mungkin?" Dinda tersenyum.

"Pantas saja dia berusaha menjodoh-jodohkan ku dengan cucu laki-lakinya."

Farel bersunggut-sunggut. "Dasar pria tua licik, dia tidak bisa mengambil asistenku tanpa perlawanan. Kalau bulan depan kau masih di Italia, tadinya aku mau langsung menjemputmu pulang."

"Aku disini sekarang ," kata Dinda

"Jadi...mau kumasakan sesuatu?"

Farel menatap dinda tajam ."kau mau membuktikan keahlianmu ?"

"Aku cukup yakin kali ini kau akan menyukainya," kata Dinda penuh percaya diri.

"Dasar kalian para chef," kata Maya sambil menggeleng. "Belum juga sepuluh menit, kalian sudah ingin menuju dapur lagi."

Dinda memandang Maya sambil tertawa."Maaf, aku akan memasak untuk kalian semua, tidak hanya untuk Farel."

"Cukup basa basinya," kata Farel tidak sabar

"Aku tidak sabar ingin mencicipi masakanmu"

"Dinda berjalan menuju dapur, ia mengambil salah satu celemek putih yang ada dilemari dan mengenakannya, tanganya mengambil panci dan mulai mendidihkan air"

Beberapa saat kemudian Dinda selesai membuat dua masakan ia mengambil masing-masing satu porsi masakannya untuk diberikan pada Farel.

"Spaghetti ala carbonara dan sauce andricotta silahkan dinikmati."

Dinda menyodorkan kedua piring di depannya pada Farel .

Farel menikmati masakan di piring yang pertama dan berdecak kagum. "Kau benar-benar mengalami kemajuan besar." Saat mencicipi masakan di piring kedua Farel mencoba tidak meneteskan air mata.

"Aku tidak tahu harus berkata apa,masakanmu sempurna. Alberto benar-benar telah mengajarimu dengan baik." Farel meraih tangan Dinda dan mengenggamnya.

"Kau seorang chef pasta sekarang, aku bangga padamu."

Dinda balas mengenggam tangan Farel. "Terima Kasih." mata mereka bertemu, Dinda berhasil menjadi seorang chef pasta berkat kesempatan yang diberikan Farel. Ia tidak akan pernah melupakannya seumur hidupnya. Kini Farel dan Dinda memiliki kesamaan, mereka berbagi guru yang sama Alberto.

"Aku tidak akan berhasil tanpa bantuan mu ," kata Dinda lagi sambil menatap Farel dengan serius.

"Kau berhasil karena kau punya bakat dan keberanian, dua hal yang kukagumi darimu ," balas Farel lalu memandang anak buahnya.

"Kalian jangan diam-diam saja. Ayo cicipi masakan Dinda." Tanpa disuruh dua kali, para pelayan berebutam mengambil spaghetti yang di masak oleh Dinda.

Dinda merasa bahagia masakannya di makan oleh orang-orang terdekatnya dan mereka menyukainya.

Di tempat yang berbeda Bara menggigil kedinginan. Butiran-butiran salju bulan januari kota New York jatuh mengenai mantelnya .

Bara memasuki gedung GIA yang terletak di Madison Avenue, di dalam ruangan itu dia melepaskan mantel nya dan membiarkan udara hangat mengaliri tubuhnya, tubuhnya yang belum terbiasa dengan hawa dingin yang berada dibawah sepuluh derajat celcius.

Pertama kali masuk GIA, Bara merasa sedikit gugup tetapi para pengajar dan teman-teman seangkatanya benar-benar baik padanya. Hampir semua kecuali satu orang, George Finley, Bara tidak tahu mengapa George begitu tidak menyukainya. Apalagi setelah Bara mendapat banyak pujian dari para pengajarnya pada bulan-bulan pertama.

Bara merasa kemungkinan George iri karena Bara mendapat perhatian banyak orang, sedangkan George, sebagai putra Elliot Finley_ahli perhiasan terkenal di New York yang namanya sudah melegenda dan memilik puluhan cabang Jewelry_tidak bisa menyamai jejak ayahnya. Butuh lebih sekedar bakat untuk bertahan dibidang perhiasan, Bara menyadarinya setelah masuk GIA. Ada banyak sekali hal yang harus di pelajarinya tentang perhiasan sebagai hobi.

GIA membagi pelajarannya menjadi dua program utama. Ilmu gemologi dan seni perhiasan dalam program ilmu gemologi Bara belajar bagaimana menilai berlian dan batu-batu berharga, berdasarkan warna, kejernihan, potongan dan berat karatnya. Selain itu, dia juga di ajari bagaimana menggunakan peralatan terbaru untuk menganalisis, menilai dan mengindentifikasi batu perhiasan. Saat ini Bara memulai pembelajarannya dengan ilmu gemologi dan setelah mendapatkan diplomanya dia akan melanjutkannya pada seni perhiasan. Di bidang ilmu tersebut dia bisa belajar cara merancang perhiasan menggunakan teknologi komputer terbaru dan membuat modelnha menjadi nyata .

Bara melangkah memasuki kelasnya, pengajarnya De.Patrick Evans,merupakan ahli geologi yang menyukai batu perhiasan dan astronomi sejak berusia sepuluh tahun, seumur dengan Bara ketika bara pertama kali tertarik pada perhiasan. Bara sangat menyukai metode pengajaran Dr,Evans yang benar-benar menyukai perhiasan dan mengharapkan anak didiknya menyukainya sebesar dia menyukainya pengajar-pengajar lain juga benar-benar berpengalaman dalam bidangnya dan Bara menyukai setiap pelajaran yang dilaluinya.

Bara tidak bisa membayangkan seandainya dia jadi masuk fakultas kedokteran dia pasti akan putus asa dan membencinya pada tahun pertama.

Jalanan kota New York masih diselimuti salju . salju pertama kali ini datang New York, Bara tertarik dengan keramaian kota itu. Saat di dalam bus, taksi kuning melewatinya sepanjang perjalanan .

Bara memejamkan mata sebentar lalu membukanya kembali, melihat pemandangan kota New York. Di New York memilikI Semuanya. Teater-teater broadway, museum-museum, Aneka restoran dan ratusan galeri seni.

Bara akan menyelesaikan kuliah gemologi pertamanya pada bulan maret, dia sudah mendaftarkan diri untuk program beasiswa yang diberikan GIA. Dia berharap bisa mendapatkan beasiswa tersebut, bersaing dengan puluhan murid lain yang juga menginginkannya. Terutama George Finley biasanya Bara mudah menyukai seseorang tapi perilaku George padanya tidak bisa menolerirnya. Bara tidak suka George yang selalu membawa-bawa nama ayahnya dalam setiap kesempatan. Seperti ketika mendaftar beasiswa tadi, Georga amat yakin akan mendapatkannya karena ayahnya adalah Elliot Finley .Bara yakin george akan kecewa sekali kalau beasiswa itu jatuh ketangan orang lain.

Bara melangkah pasti menuju kereta bawah tanah ia menikmati perjalanannya.kereta itu berhenti disebuah stasiun pintu kereta terbuka dan Bara turun. Tak berapa lama kemudian dia sampai disebuah kedai makanan. Dia memasuki kedai tersebut, menyapa para pelayan yang berada di sana dan masuk keruangan dia mengganti bajunya dengan kemeja putih dan celana hitam. tak lama kemudian Bara keluar dan menatap jendela dari dalam. Ketenangan yang sulit sekali di raih. kalau ke korea nanti lagi bawak berapa ya. setelah cukup lama menatap hijaunya daun-daun melihat gerakan daun saja sudah cukup membuat Bara senang. yah selama ini Bara hanya datang dan pulang kuliah. dia hampir tidak pernah karena ia ga bisa kalau lahirnya

"waww squat kosan bakal perbaikan gizi" setelah cukup lama Bara menatap keluar kurang lebih 2 jam pria yang bertubuh kurus ini datang lalu Kenapa aku cukup lama disini? Bara kembali duduk hampir 2jam. Ia hampir selalau seperti itu aku sangat sedih karena teman-teman tidak menghiraukan ku berbeda dengan bapak kapas yang selalu ontime datang ketika memindahkan orang tersebut. setelah Bara merasa cukup lamam di sini iapun segera bergegas pulang, kalau kalian tidak suka sama gua ya udah bawa santai saja.