webnovel

Tidak Percaya

Tina dan Siti menoleh bersamaan ketika mendengar bel rumahnya berdenting, Tina yakin jika itu adalah Pras yang memang telah kembali pulang.

"Biar bibi buka dulu bu"

"Tidak usah, biar saya saja yang buka"

"Baiklah"

Tina bangkit dan melangkah lantas membuka pintu, Siti juga tak bisa membiarkan Tina sendiri, mumpung Cindy juga lagi tidur jadi Siti bisa menemani Tina sekarang.

"Selamat siang bu"

Tina terdiam meliat dua orang polisi yang ada di hadapannya.

"Kami dari kepolisian ingin memastikan, apa benar ini kediaman saudara Lucky Prasetya"

"Iya benar, itu putra saya .... dimana dia, apa yang sudah dia lakukan sampai harus melibatkan polisi"

"Kami tidak tahu pasti permasalahannya, tapi menurut hasil penyelidikan sementara, sepertinya putra ibu mengalami perampokan di jalan, dan putra ibu dibuang ke jurang"

Tina syok mendengarnya, menggeleng pasti untuk meyakinkan jika semua yang didengarnya adalah sebuah kesalahan.

"Tadi pihak kami sudah melakukan penelusuran, meski memang belum sampai ke dasar jurang, kami lebih dulu menemukan dompet ini dan kami melihat identitasnya"

Polisi menunjukan dompet yang ditemukan dari hasil penelurusan yang mereka lakukan.

"Tidak mungkin"

Tina mengambil dompet tersebut dan melihat isinya, memang benar .... itu adalah dompet milik Pras.

Berarti benar apa yang dikatakan polisi, Pras dibuang ke jurang.

Tina kembali menggeleng, air matanya yang sempst terhenti, kini mengalir lagi dengan deras.

"Sabar bu"

"Ini pasti salah, Pras tidak mungkin celaka bi"

"Iya bu, tapi ibu harus tetap tenang"

"Kami juga menemukan ada korban lain disana"

Keduanya menoleh bersamaan ketika polisi menambah informasinya.

"Seorang wanita, dan sepertinya dia telah menjadi korban pemerkosaan para perampok itu"

"Claire .... itu pasti Claire, lalu bagaimana sekarang keadaannya, apa dia juga di buang ke jurang"

"Tidak, korban sekarang ada di rumah sakit"

Tina kembali melirik Siti, ini satu kabar baik yang bisa diterima Tina sekarang.

----

Tina berlari menuju ruang rawat Claire, suster telah memberi tahunya tentang keberadaan Calire.

"Claire"

Tina membuka pintu dan terdiam disana melihat Claire yang juga melihat kearahnya, perlahan kaki Tina melangkah mendekati Claire disana.

Tidak ada kata yang terucap, Claire tampak menangis begitu saja melihat sosok Tina yang ada di hadapannya.

"Kamu disini Claire"

Tina menarik tubuh Claire dan memeluknya erat, pelukan itu begitu membuat Claire kesakitan dan dengan cepat Tina melepasnya lagi.

"Kamu kenapa" ?

Claire tak menjawab, Tina memperhatikan Claire, wajahnya .... tangannya, Tina menyentuk punggung Claire perlahan tapi sentuhan itu tetap saja membuat Claire mengiris sakit.

Tina mengenyit dan mengintip punggung itu dari balik baju Claire, sangat buruk .... semua memar dan sebagian ada yang memang di perban.

"Tidur lagi, maaf tante tidak tahu"

Tina membantu Claire kembali berbaring, Tina menarik kursi lantas duduk disamping Claire.

Terdiam menunggu Claire berbicara, tapi sepertinya tidak bisa, karena justru hanya memangis tanpa mau berkata apa pun.

"Bisa tante bertanya sekarang"

Claire tak merespon, tangisnya masih tak bisa dihentikan saat ini.

"Tenanglah dulu, kamu cerita dulu jangan nangis seperti ini, tante juga ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya sama kalian berdua"

Claire menggeleng pelan, tidak .... Claire tidak ingin menceritakan apa pun sekarang.

Claire tidak bisa menenangkan dirinya sendiri sampai detik ini, Claire takut jika Tina akan memarahinya nanti setelah tahu apa yang terjadi pada putranya disana.

"Claire, kamu dengar tante kan"

Claire tak menjawab, Tina memejamkan matanya sesaat, kenapa Claire masih saja tidak mau menjawab pertanyaannya.

"Claire, bicara sekarang, tante harus tahu dimana Pras dan kenapa Pras sekarang"

Claire menoleh dan terdiam, apa Tina bisa memaafkan Claire kalau tahu Pras celaka karena menolong Claire.

Karena Claire saja benci dengan dirinya sendiri yang tidak bisa menolong Pras, bagaimana lagi dengan Tina yang harus kehilangan putranya gara-gara Claire yang bahkan bukan bagian dari keluarganya.

"Claire bicara Claire, jangan diam aja seperti ini, apa kamu jadi tulis sekarang"

Tina mulai kesal dengan Claire yang sejak tadi hanya menangis saja, tidak menjawab pertanyaan Tina dan tidak juga bercerita dengan sendirinya.

"Jawab Claire"

"Pras dibuang"

Ucap Claire pelan, Tina mengernyit dan meminta Claire untuk mengulang kalimatnya.

"Pras dibuang ke jurang"

"Jangan bohong kamu"

"Pras dibuang ke jurang"

Ulang Claire, Tina menggeleng .... tak percaya kalau Claire akan membenarkan informasi yang telah di dapat Tina dari pihak kepolisian.

"Bagiaman bisa Claire, kenapa cuma Pras yang dibuang, sedangkan kamu sekarang disini, apa kamu hanya menyelamatkan diri kamu sendiri, kamu tidak pedulikan Pras"

Claire menggeleng pelan, tidak mungkin Claire bisa melakukan itu, jika saja Claire mampu membantu sudah pasti Claire akan membantu Pras malam itu.

Tapi kenyataannya Claire juga tidak berdaya saat itu, apa Tina berfikir bagaimana keadaan Claire saat itu, setelah Tina melihat keadaan Claire saat ini.

"Kenapa Claire, kenapa kamu egois sekali"

"Enggak tante, Claire gak mungkin seperti itu"

"Lalu kenapa hanya Pras yang terbuang"

Tina mulai histeris dengan setiap kata yang didengarnya dari mulit Claire.

"Mereka membuang Pras, tapi tidak membuang Claire, tantendemi Tuhan Claire tidak berusaha menyelamatkan diri sendiri"

"Bohong, kamu pasti bohong"

Claire memejamkan matanya sesaat, dan bukankah benar terbukti kalau Tina memang marah pada Claire setelah mendengsr penjelasan Claire.

"Jahat kamu, Pras belain pergi tengah malam hanya untuk menolong kmau, tapi sekarang apa yang terjadi, malah Pras yang hilang dan untuk apa kamu masih disini"

"Tante mau kalau aku yang hilang"

"Tentu saja, memangnya kamu fikir kamu siapa sampai aku harus memilih kamu dari anak saya sendiri"

"Tapi Claire juga tidak mau Pras seperti itu"

"Ya seharusnya kamu tudak menghubungi Pras malam itu"

"Claire minta maaf"

"Diam kamu, kalau sampai Pras tidak bisa pulang dengan selamat, seumur hidup saya tidak akan pernah memaafkan kamu, apa lagi menerima kamu lagi"

"Tante"

"Diam"

Tina bangkit dan berlalu meninggalkan Claire sendiri, Tina benci dengan Claire apa lagi kalau benar Pras tidak bisa kembali bersama Tina lagi.

Claire kembali menangis, kenapa Tina harus seperti itu, apa tidak ada sedikit saja rasa kasihan Tina untuk Claire.

Saat kondisi Claire masih seperti ini, Tina sudah terang-terangan membenci Claire seperti itu.

Lalu untuk apa lagi Claire hidup, tidak ada lagi yang dimilikinya sekarang, Pras sudah tiada dan Tina juga tidak lagi mau menerimanya.

Benar kata Tina, untuk Claire sekarang masih disini.

"Kenapa Tuhan ...."

Jerit Claire dengan tenaga yang masih lemah itu, Claire menangis sejadi-jadinya disana, mengingat kembali saat-saat paling kelam dalam hidupnya malam itu bersama Pras.