webnovel

Menemukan

Berhari-hari sudah proses pencarian Pras itu dilakukan, polisi tak merasa lelah harus turun dan naik berulang kali ke jurang sana.

Demi mendapatkan hasil yang diinginkan, polisi tetap melakukan pekerjaannya dengan baik.

Tina juga berkali-kali ikut mencari, tapi Tina terus saja kecewa dengan hasilnya, Pras belum juga di temukan di hari kelima sejak malam dimana Pras dilempar ke jurang itu

Tina tak lagi ikut mencari hari ini, karena Cindy juga sedang sakit di rumah, jadi Tina tidak bisa meninggalkan Cindy hanya dengan Siti saja.

Tina tidak pernah terlihat tenang meski hanya satu menit saja, Tina terus saja gelisah menantikan hasil dari pencarian pihak kepolisian.

Tina selalu berdoa agar mereka bisa menemukan Pras, sekali pun memang Pras tidak bisa lagi diselamatkan, setidaknya Tina bisa melihat Pras untuk terakhir kalinya.

Claire juga sudah mulai membaik saat ini, meski pun masih harus dirawat di rumah sakit, tapi Claire sudah lebih bisa bergerak sekarang.

Luka di tubuhnya juga sebagian sudah sembuh, tinggal luka yang memang parah saja yang masih terlihat.

Teman kantor pun sudah bergantian mengunjungi Claire di rumah sakit, bahkan sampai pihak managemennya pun tak malu untuk menengok bawahannya itu.

Tentu saja mereka menagih cerita Claire tentang apa yang telah dialaminya, Claire juga menjelaskannya meski hanya sebagian saja.

Claire juga malu kalau harus menceritakan semuanya pada mereka, apa lagi perihal pemerkosaan itu .... Claire menutupnya rapat dan mereka tidak tahu kalau Claire telah dirusak oleh banyak laki-laki malam itu.

Mereka semua turut prihatin dengan apa yang dialami Claire, mereka juga tetap suport Claire untuk cepat sembuh dan cepat bergabung kembali bersama mereka di Kantor.

Claire juga telah meminta maaf pada atasannya perihal mobil perusahaan yang rusak itu, dan Claire berjanji akan ganti kerugiannya kalau Claire sudah kembali bekerja nanti.

Tapi ternyata Claire salah, karena pihak perusahaan tidak meminta ganti rugi apa pun pada Claire, mereka ingin agar Claire lekas pulih dan bisa segera bekerja lagi di Kantor.

Kantor sangat membutuhkan Claire, dan Claire harus mengerti itu, bukan perkara mobil yang merugikan, tapi justru karena ketidak hadiran Claire di Kantor yang merugikan.

Tak ada yang bisa diandalkan untuk mengganti posisi Claire, para sales juga jadi tidak jelas langkahnya selama Claire tidak ada di Kantor.

Claire tersenyum mendengar setiap keluhan yang datang padanya dari setiap mulut yang datang menemuinya, karena dengan begitu Claire merasa kalau hidupnya masih berarti saat ini, meski pun Claire telah kehilangan semua dalam dirinya.

Langit sudah gelap, tanda siang sudah berganti malam.

Bel rumah Tina berdenting dan dengan cepat Tina membukanya, itu polisi yang kembali datang menemui Tina.

"Selamat malam bu"

"Selamat malam, bagaimana pak, anak saya sudah ditemukan"

Polisi memberikan helai kain, dan sebelah sepatu warna abu pada Tina, Tina menerimanya dengan takut.

Tina tidak tahu itu baju Pras atau bukan, karena saat pergi Tina melihat Pras memakai jaket, dan jaket itu justru ada bersama Claire di rumah sakit.

Tapi sepatu yang hanya sebelah itu memang milik Pras, Tina masih ingat kalau Tina melihat Pras memakai sepatu itu saat pergi tengah malam waktu itu.

"Apa ini maksudnya ?"

Air mata Tina menetes begitu saja bersamaan dengan pertanyaannya yang terlontar, polisi mengangguk .... yakin kalau Tina mungkin sudah mengerti dengan jawabannya.

"Kami menemukan itu bersama dengan satu jasad, satu tubuh yang bahkan sudah tidak utuh lagi"

Tina menggeleng, tidak bisa .... bukan itu kabar yang ingin Tina dengar sekarang.

"Kami sudah mengantar jasad itu ke rumah sakit, kalau ibu berkehendak, ibu bisa datang kesana untuk memastikan semuanya"

Tina mengangguk pasti, dengan cepat Tina kembali ke dalam untuk mempersiapkan diri, terutama menitipkan Cindy pada Siti di rumah.

Tina kembali keluar dan meminta polisi untuk mengantarkan Tina ke rumah sakit yang mereka maksud.

"Mari bu, silahkan masuk"

Tina mengangguk dan memasuki mobil polisi, Tina benar-benar diantar ke rumah sakit untuk melihat jenazah yang telah mereka temukan.

Polisi tidak bisa mengenali siapa yang mereka temukan tadi, karena sebagian tubuhnya yang memang telah hancur.

Mungkin jasad itu telah menjadi sisa makan binatang buas di jurang sana, dan keadaan itu sangat menyulitkan polisi untuk mengenali jasad siapa yang telah mereka temukan.

Mobil telah berhenti, polisi mengantarkan Tina ke dalam untuk langsung menemui pihak rumah sakit, dan tentunya untuk melihat jasad itu.

Pihak rumah sakit juga merespon cepat, mereka lantas mengantarkan Tina menuju ruang jenazah.

Mereka menunjukan tubuh itu, Tina menutup wajahnya sesaat, tak kuasa melihat tubuh yang telah hancur itu.

Tina menguatkan diri untuk memastikan kebenarannya, Tina meminta mereka untuk mau membalik tubuh jasad itu.

Kalau bisa memberi petunjuk, di punggung Pras ada tanda lahir berwarna merah.

Tina kembali menangis melihat tubuh yang sebagian besarnya telah hilang itu, dibalik sehingga menunjukan punggungnya.

Suster tampak menyingkirkan apa yang menutupi punggung itu, memperjelas semuanya, dan memang benar.

"Tidaak .... "

Jerit Tina histeris, Tina terduduk dan menangis disana.

Tanda merah itu begitu jelas, Tina tidak bisa percaya itu, polisi lantas membawa Tina keluar ruangan.

Polisi berusaha menenangkan Tina sekarang, tapi sulit karena Tina terlalu hancur dengan kenyataa yang didapatkannya malam ini.

Putra tercintanya yang selalu Tina harapkan kembali pulang bersamanya, kini telah ditemukan .... Pras memang kembali tapi dalam keadaan yang sangat mengerikan.

Tina takut mengingat semuanya terus menerus, kenapa harus seperti itu nasib yang menimpa putranya.

Bagi Tina, Pras adalah anak baik, dia selalu berbuat baik pada siapa pun.

"Kenapa Pras, mamah selalu nunggu kamu pulang, kenapa dalam keadaan seperti ini kamu kembali"

Polisi terus saja berusaha menenangkan Tina, tidak akan ada gunanya meski Tina menjerit hingga suaranya habis.

Hal itu tidak akan mampu mengembalikan Pras padanya, semua sudah terjadi sekarang dan Tina hanya harus belajar menerimanya dengan segenap keikhlasan hatinya.

Pras sudah menemui takdirnya, takdir Pras adalah kembali pada Sang Maha Pencitpa diusianya yang masih 27 tahun.

Hidup Pras telah berakhir, tak akan ada lagi putra kebanggaan Tina sekarang.

Sosoknya tak akan mampu lagi Tina dekap, Pras sudah meninggalkannya dan meninggalkan dunianya.

Kini hanya tinggal Cindy yang ada bersamanya, Tina bersumpah tidak akan membiarkan Cindy dekat lagi dengan Claire.

Claire tidak boleh lagi muncul di kehidupan mereka, Tina membencinya .... sangat membencinya.

Harusnya malam itu Claire menghubungi pihak kepolisian untuk membantunya, bukan malah menghubungi Pras.

Claire bersalah dan Tina tidak akan pernah memaafkan kesalahan itu.