webnovel

THE ZALCODDY FAMILY

Stalia dan Stevan, bocah kakak beradik yang masih sangat muda mengalami tragedi tak terduga. Keluarga mereka tiba-tiba mengirim mereka untuk berlibur ke kerabat yang jauh di Kerajaan Volkan. Tidak ada seorangpun di keluarga mereka bahkan pelayan mereka yang menjelaskan kenapa mereka harus pergi hanya untuk berlibur. Sementara saat mereka pergi Kota tempat mereka tinggal tiba-tiba penuh dengan asap hitam. Mereka juga di kejar oleh segerombolan orang bertopeng dan pengguna sihir api yang melempar panah api pada mereka. "Mereka sudah dekat Sepia! Pergilah dan bawa Stevan!" "Nona... Nona...!" --- 'Apa... apa ini akhirku?!' lalu sensasi dingin yang menyentuh sekujur tubuhnya dan membuat semuanya menjadi gelap. --- Apakah mereka dapat melarikan diri dan mengungkap apa yang terjadi?

Pirrossh · Fantasy
Not enough ratings
17 Chs

Prolog

Dahulu kala, hiduplah sesosok naga biru yang turun ke bumi atas perintah Dewa untuk menjaga keseimbangan bumi dari ulah umat manusia yang serakah. Naga itu mempunyai 4 kekuatan sihir yang hebat, yaitu api, air, tanah dan kemampuan sihir cahaya suci. Dewa memilih naga tersebut diatara naga lainnya karena sifat belas kasih dan kebijaksanaannya. Dewa yakin sang naga akan menyelesaikan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan memberi keistimewaan untuk menentukan nasib para manusia itu. Namun naga perak yang mempunyai kekuatan penghancur memprotes Dewa dan menganggap manusia-manusia serakah dan berdosa itu pantasnya di hukum dengan menggunakan kekuatannya. Namun Dewa tetap teguh pada pilihan pertamanya. Akhirnya dengan kekuatan dan kebijaksanaan naga biru selama ratusan tahun akhirnya segala kekacauan di bumi dapat di atasi dengan baik, rakyat dan para penguasapun mulai mengikuti si naga biru, di segala penjuru bumi dirasakan kedamaian dan kemakmuran yang melimpah.

Naga biru telah berada di bumi selama ratusan tahun untuk menyelesaikan tugasnya dan menyebarkan ajaran kebijaksanaanya maupun ilmu pengetahuan tentang elemen sihir pada manusia terpilih. Pada akhirnya tiba saatnya si naga biru kembali ke langit. Namun hal tak terduga terjadi, Raja iblis yang tinggal di bumi telah melakukan pengkhianatan besar-besaran di belakang para penguasa. Kekacauan terjadi dimana-mana, kegelapan mulai meracuni setiap orang dan terjadi pembantaian dimana-mana.

Raja iblis muncul di hadapan naga biru kemudian berkata, "saya tidak bisa membiarkan anda pergi begitu saja naga biru…!"

Naga biru menjawab dengan suara tajam namun tenang, "dan bukankah saya memberimu belas kasih, sehingga anda bertobat? Ataukah anda memang terlalu lemah oleh bujukan neraka?"

"Ketahuilah bahwa tubuh anda lemah jika dalam wujud manusia, bukankah itu akan menjadi mudah untuk saya menyingkirkan anda dibumi?" Raja iblis menyeringai dan tertawa sinis.

"Apakah anda kecewa saya bukan manusia? Hati anda bukanlah cinta atau belas kasih, melainkan jeritan neraka dan keserakahan sesaat dan sekarang kegelapan sudah mulai menggerogotinya. Harusnya anda mengerti dimana tempatmu." Naga biru melontarkan fakta untuknya.

"Lepaskanlah bayanganmu....!!" Naga biru seketika menggertak dan mulai menunjukkan kekuatannya.

Api biru yang berkobar keluar dari tangannya, lalu dengan cekatan raja iblis mengeluarkan pedang dengan kobaran api hitam, seketika waktu berjalan begitu cepat sampai raja iblis yang siap menghunus pedangnya tiba-tiba terbelalak saat naga biru sudah berada tepat dihadapannya dengan kilatan kekuatan cahaya suci yang menghunus hati gelapnya. Raja Iblis tidak tinggal diam, dia menghunus pedangnya dan mengenai jantung naga biru. Pertarungan ini hanya berlangsung sangat cepat, bahkan manusia biasa tak akan melihat apa yang terjadi.

Seketika diatas langit yang gelap, terdengar bunyi petir yang menyambar bumi menggelegar dahsyat dan angin terus menerus bertiup seperti badai. Raja Iblis yang sekarat menyeringai puas dan berkata "hidupmu menyedihkan....!" seketika tubuh raja iblis menghilang seperti asap. Naga biru yang lemah segera jatuh ke tanah, ia sadar bahwa ia tidak akan bisa bereinkarnasi menjadi naga lagi saat mati dalam wujud manusia. Beberapa penguasa, pengikut dan orang-orang segera berkerumun menghampirinya yang sekarat, dengan kekuatan yang masih tersisa naga biru memberikan warisan terakhirnya pada orang berhati suci dan tulus masing-masing kekuatanya, api, air, dan tanah, tiba saat kekuatan cahaya suci ia mendengar suara tangisan bayi perempuan yang sedang digendong ibunya diantara kerumunan orang.

Dengan suara lirih naga biru memanggil ibu bayi untuk mendekat, kemudian dengan susah payah menggendong bayi yang sudah berhenti menangis itu kepelukannya. Ia tersenyum kemudian sekejap mencium kening bayi itu, seketika tubuh bayi itu bersinar sekejap. Kemudian ia berpesan kepada pewarisnya dengan suara lirih, "jagalah kekuatan itu, jangan sampai hatimu menjadi bayangan, sampai tiba saatnya…." Orang-orang kemudian berlutut, memohon-mohon kepada dewa untuk memberikan keselamatan pada sang dewi naga, mereka menangisi sang dewi naga biru yang tidak bisa kembali ke langit.

Langit masih gelap, dan kekacauan masih tersisa di beberapa tempat, ratusan petir menyambar ke bumi dan badai angin semakin meluas, seketika satu petir yang amat dahsyat menyambar di sekitar naga biru yang sekarat, orang-orang yang tadi berkerumun pergi menjauh ketakutan. Muncul naga perak di dekat naga biru, kemudian ia bersimpuh menyandarkan kepala naga biru di pangkuannya. Dengan raut kesedihan dan kemarahan naga perak menatap naga biru yang berusaha tersenyum dan menatapnya tanpa berkata apapun. Air mata mengalir diantara keduanya. Kemudian perlahan sosok naga biru, perempuan yang dicintainya menghilang perlahan seperti debu cahaya.

"Mengapa kamu rela mati hanya demi manusia tak berguna ini…" ucap naga perak yang bersedih.

Naga perak memendam kemarahan dan kesedihannya dalam diam lalu berkata lirih, "Dewa Agung, Kabulkanlah permintaan terakhirku….."

Hujan kemudian turun dengan lebat seakan Dewa Langit sedang menangis.

Seketika naga perak bangkit, pusaran angin hitam serta rangkaian petir yang menyelubunginya semakin membesar, naga perak yang masih berwujud manusia hilang diantara pusaran badai petir itu. Bayangan-bayangan gelap yang menyelubungi di segala penjuru bumi mulai diserap oleh pusaran itu dan semakin membesar dan terus membesar. Hingga pada akhirnya sampai di titik akhir pusaran itu semakin mengecil, mengecil dan menghilang bagai asap. Hanya tersisa dua bola cahaya yang bersinar di atas langit, kemudian terlempar ke arah yang berlawanan lalu menghilang.

Langit yang mendung dan hujan deras yang mengguyur seketika berhenti, awan hitam mulai menyingkir dan nampak cahaya matahari bersinar menyilaukan mata. Tidak ada lagi jeritan dan tangisan anak kecil serta suara menggelegar dari langit. Hanya tertinggal kesunyian diantara orang-orang yang ditinggalkan dalam kekacauan. Pada saatnya kekacauan pun berakhir meninggalkan pengorbanan.

Sejak peristiwa itu manusia mulai membenahi kembali kehidupan mereka yang kacau dan merenungkan kesalahan besar mereka. Kehidupan di bumi menjadi lebih damai dan teratur meskipun tanpa sang naga biru dan naga perak.

Kisah mereka akan terus dikenang sebagai legenda benua yang melindungi umat manusia….

-THE END –