2 mixed?

"panas, haus, capek, bosan…. Jo…. Be.. jo…. Bukanya ini aneh?"

Rintih Febri yang menempelkan pipinya pada meja kerjanya, tanda di jenuh dan tak punya hasrat untuk menulis. Yah seperti inilah dia wanita cantik nan moody ditambah cuaca siang yang terik, bahkan panasnya sampai menembus dinding apatemen nya. Ya aku berkerja dengan nya sebagai asisten penulis di apartemennya dengan katalain apartemennya adalah kantorku dan kantorku adalah tempat tinggal wanita teman kerjaku , ntahlah aku bahkan tidak tau apakah pekerjaan ini benar adanya atau tidak karna pada dasarnya aku juga terpaksa bekerja sama dengan nya.

"aneh?"

Jawab ku singkat, justru akan aneh kalau dia bisa bertahan 10 menit tanpa merengek padaku.yang tengah sibuk merapikan kertas yang berhamburan di lantai, bukannya apa, dia memang bukan penulis yang produktif dengan menulis berlembar-lembar tulisan sekali kerja. Ia justru lebih banyak mengumpulkan materi agar tulisannya bisa lebih dibuktikan kenyataan nya karna pada dasarnya dia adalah penulis dengan genre misteri

"kemarin kita ngomongin tentang plothole kan?"

Tanya febri menegakkan badanya di kursi kerja sambil membetulkan kacamata nya, dia memang paling suka menulis dengan setelan yang sama dari ujung kepala sampai kaki setiap harinya kacamata, rambut yang diikat dengan gaya kucir kuda, piyama dan tak lupa pula sandal nya yang benar-benar cocok untuk nya, sandal dengan gambar kodok di depannya, untung saja dia dilahirkan dengan segala kesempurnaan wanita dengan begitu memakai apapun dirinya entah kenapa terlihat cocok saja.

"bukankah akan aneh kalau percakapan kita kemarin dijadikan sebuah intro cerita? Maksudku kau tak bisa menebak kata-kata mana yang akan dijadikan intro dalam cerita documenter mu kan? Gimana kalau nggak ada yang membaca atau melihat merek dagangku karna tidak ada yang paham kalau itu intro? Gimana kalau hanya melihat lalu pergi tanpa kembali, bukankah itu menyedihkan karna sebuah intro yang buruk lalu ceritamu jadi tidak laku dipasaran? Bhakan percakapan kita yang terlalu serius itu tidak sampai 700 kata, apa menurutmu cerita dengan itro seperti itu akan laku?"

cukup waktuku dari berberes tempat kerjanya lalu memberikannya air dingin dari dapur menunggu omongan nya yang mencemaskan hal tidak penting itu selesai, dalam satu tahun ini aku sudah sering bertanya pada diri sendiri apakah semua tingkah penulis itu sama sepertinya.

"a… bukankah kalau kau terus memikirkan ini nanti aka nada masalah?"

"maksudmu?"

"jika memang percakapan kita yang kemarin akan dijadikan intro, apa nggak akan jadi masalah kalau kau mempermasalahkan hal seperti ini denganku, maksudku kau kemarin terlihat seperti seorang yang mengagumkan dengan segala pengetahuan mu dan aku hanya jadi orang yang ingin mencari tau, kalau kau mempertanyakan hal sesederhana ini padaku apakah karaktermu akan tergusur olehku? Kau taukan saat dimana main character malah kalah dominan nya dengan dan second character. Atau justru paling parah tidak ada pembeda satu dengan yang lainnya.padahal tiap individu itu berbeda sifatnya"

Jawabku yang berusaha memancing febri agar sedikit lebih memikirkan hal yang penting

"hei, kau sebaik nya tidak pernah meremehkan penulis apa lagi orang seperti ku"

Selesai sudah misiku, dengan pancingan seperti itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya kembali focus

"tiap individu punya sifat yang berbeda ya? Itu mengingatkanku pada Gordon Exner dengan disertasinya pada tahun 1952. Bila ada 6 milyar manusia yang menghuni planet ini maka aka nada 6 milyar jenis pikiran, kepribadian, dan watak yang berbeda, karna kondisi psikologis, watak dan kepribadian tiap manusia yang berbeda-beda. Semua manusia adalah unik."

"tuh kan, jadi seba-"

"itu adalah perkataanya sebelum dia sadar dan mengubah tulisanya sebelum kematian menjemputnya, pada kenyataan nya semua itu hanyalah 6 milyar manifestasi yang berbeda dari satu orang. Semua orang adalah sama"

Mendengar itu, seketika aku yang sengaja mencoba membuat nya sedikit serius justru tertekan dengan pembicaraan yang terlampau serius ini

"bukannya aku tidak terima dengan pernyataan mu, benar adanya dalam sebuah cerita di manapun itu harus ada garis dimana itu menjadi pembeda agar cerita bisa di bawakan dalam keadaan yang baik karna pada dasarnya dalam satu tim sepakbola tiap individu punya perannya sendiri-sendiri."

"lalu bagaimana caranya mebuat sebuah karakter tetap pada jalur nya atau dengan kata lain dia punya hal yang hanya ada pada dirinya,"

Dan dengan pertanyaan inilah kuliah dibuka bersama dosen Febridiana Feliska

"aku terbiasa membagi beberapa karakter menjadi ISFP (introvert, sensing, feeling, perceiving) dimana dia adalah orang yang mengsprsikan perasaan nya melalui karya seni nya, orang tipe ini biasanya popular dan punya banyak teman dan banyak yang mengira dia ekstrovert tapi terkadang orang dengan tipe ISFP butuh waktu sendirian untuk recharge, ENTP (ekstrovert, intuition, thinking, perceiving) biasa disebut juga Debater atau paling gampang nya orang yang paling banyak omong dan ceplas-ceplos, humoris, cerdas, meski kadang slebor, the mood maker atau INFP (introvert, intuition, feeling, perceiving) orang dengan aura yang mampu mempengaruhi atmosfir orang-orang disekitarnya, orang dengan tipe ini adalah orang yang energetic super seperti ENTP namun bedanya dia adalah orang yang mudah dibawa hati, INTP (introvert, intuition, thinking, perceiving) sederhanyanya orang dengan tipe ini adalah orang yang punya embel-embel logician tapi terkadang dia justru menantang pemikirannya sendiri, ISFJ (introvert, sensing, feeling, judjing) atau the defender adalah seorang malaikat pelindung yang lebih mendahulukan orang lain dan bersedia berdiri paling belakang untuk mendorang oranglain untuk maju, orang tipe ini terkenal tenang dan penyabar, INTJ (introvert, intuition, thinking, judjing) berbeda dengan karakter lain orang dengan tipe karakter ini bisa dibilang paling langka didunia.INTJ atau the architect adalah orang yang jenius, percaya diri, pekerja keras, tapi open minded tapi karena kelebihan itu emosional INTJ bisa dikatakan kurang terasah dan cenderung temperamen. Dan yang terakhir dan sama langkanya adalah INFJ (introvert, intuition, feeling, judjing) adalah orang yang punya keahlian di bidang diplomatis, jenius dalam menggunakan kemampuan orang lain. Dengan berpedoman pada itu karakter dalam sebuah cerita bisa terbentuk dan terus pada jalan nya."

Hampir saja aku jatuh tidur karna penjelasan nya yang begitu panjang, ya setidaknya dengan ini dia berbicara layaknya penulis

avataravatar
Next chapter