Tahun-tahun tanpa terasa telah berlalu.
Kami kini mahasiswa senior. Aku dan Starla sedang berjalan-jalan di pinggiran ITB.
"Hei, itu adik-adik kelasku!" Starla menunjuk ke arah sekumpulan mahasiswa TPB.
"Oh, anak TPB Mesin?"
"Iya, aku ke mereka bentar ya?"
"Oke,"
"Kak Starla!" beberapa dari mereka menyapa.
"Hai, apa kabar kalian?"
"Bingung Kak, kuliahnya susah." Timpal salah satunya.
"Ayo, kalian pasti bisa." Starla tersenyum.
"Masih belum nemu cara belajar yang bener, kak."
"Masak? Coba mana saya liat." Starla duduk di pelataran gedung kuliah TVST (Televisi Saluran Terbatas).
Mereka berdiskusi, Starla mengajari mereka caranya mengerjakan soal demi soal. Tidak ada seorangpun yang berbicara selain Starla, semuanya dengan penuh perhatian mengikuti cara Starla menyelesaikan soal-soal.
Starla dengan sabar menerangkan saat mereka tidak mengerti. Cukup lama aku memperhatikannya.
"Beres ya semuanya," kata Starla.
"Iya Kak, makasih ya, diajarin Kak Starla enak banget!"
"Gini, gimana kalo kita ketemuan rutin. Ajak anak-anak yang lain. Aku banyak tips, buat bisa belajar dengan lebih gampang."
"Bener kak? Wah makasih banget."
"Tentuin aja harinya, nanti SMS aku ya! Tempatnya di himpunan aja."
"Lho, kami kan belum boleh masuk himpunan, kak,"
"Nggak apa-apa, kan ada aku."
"Asik, makasih Kak!" seru mereka hampir berbarengan.
"Yuk ah!" Starla pamit dan menuju kembali kepadaku.
Aku tersenyum menyambutnya.