webnovel

The Tales of Lixe

Pada suatu hari, ketiga dunia yang seharusnya terpisah bersatu. Dunia itu adalah Iume, Lapha, dan Veden. Masing-masing dunia mempunyai ras-ras yang menghuninya. Kejadian itu membuat seluruh dunia terkejut, tetapi di tengah itu tiba-tiba ras-ras dari Lapha menyerang dan mengakibatkan perang besar pertama. 20 tahun kemudian Edward, seorang pemuda yatim piatu yang mempunyai sebuah tujuan besar yaitu untuk membuat perdamaian di seluruh dunia. Edward adalah pemuda yang tidak mempedulikan ras karena dia menganggap seluruh ras itu sama. Tetapi tujuan itu sangatlah jauh dari jangkauannya yang sekarang, tetapi apakah ini sebuah keberuntungan atau kesialan, dia mengalami kejadian yang merubah hidupnya dan itu membuatnya semakin dekat dengan tujuannya itu. Inilah kisah dari dari dia yang telah menjadi legenda di masa lalu, maupun masa depan. Sebuah kisah legenda yang telah terlupakan tentang dia yang agung.

OlphisLunalia · Fantasy
Not enough ratings
105 Chs

The Twin Princess of the Sea part 2-6 End

Kurohime dan adiknya pun Kembali ke dalam tubuhnya sendiri.

Setelah dia sadar, dia melihat Edward yang ada tepat di hadapannya memegang pedang cahaya miliknya.

"Akhirnya kau sadar juga!"

Ini adalah sebuah kengerian bagi Kurohime yang sudah melihat kebenaran dari semuanya. Kebenaran tentang apa yang terjadi di saat dunia di ambang kehancuran itu.

Kebenaran itu, kebenaran yang sangat amat mengerikan baginya, seorang yang telah berani menentang sang Cahaya sendiri tanpa tahu kebenarannya.

Dia terlalu naif, dia hanya berpikir bahwa musuh dari gelap adalah terang tanpa tahu kebenaran dibaliknya.

Tanpa tahu apa sebenarnya yang dia lawan.

Tetapi sekarang dia tahu.

Dia tahu siapa yang sebenarnya menjadi tangan kanan dari sang Cahaya.

Itu bukanlah anak-anak Zodiak, itu adalah seorang yang jauh lebih kuat dari mereka semua.

Orang yang bahkan bisa menghancurkan dunia jika dia menghendaki.

Orang yang juga telah menghentikan peperangan besar pertama dengan cara yang paling brutal.

Hanya sedikit orang dari ratusan ribu prajurit yang berperang yang selamat dari kemunculan pertamanya di dunia setelah sangat lama.

Bahkan salah satu Archangel dan raja Iblis Leviathan terbunuh saat kemunculannya itu.

Layaknya serangga, mereka sama sekali tidak bisa memberikan perlawanan sama sekali kepadanya.

Hanya membayangkan kalau dia ada di hadapannya saja sudah cukup untuk membuat Kurohime lari ketakutan karena bagaimanapun dia tidak akan pernah bisa menang melawannya...

Melawan sesuatu yang kekuatannya sudah jauh di luar akal sehat dan kabar buruknya jika dia melawan sang Cahaya lagi pasti dia akan bertemu dengannya tetapi kali ini bukan hanya dia saja, melainkan seluruh orang yang ada di siluet yang ditunjukkan oleh ARCHIVAL.

Edward yang melihat wajah ketakutan Kurohime pun berkata:

"Apa kau takut pada kematian?"

"Kematian...?"

Selama ini Kurohime tidak pernah memikirkan itu. Dia memang pernah membunuh orang tetapi dia tidak pernah membayangkan akan kematiannya.

Semua itu tidak lain karena kekuatan kegelapan yang ada di dalam tubuhnya yang membuatnya hampir abadi bahkan jika tubuhnya terpotong-potong pun dia masih bisa pulih tetapi...

Melawan kekuatan Cahaya yang bisa melenyapkan apapun itu masalah lain karena Cahaya itu bisa melenyapkan sihir apapun yang ia kehendaki.

"Ta...kut...apa kau akan membunuhku?."

"Jadi begitu...kau memang benar-benar terlihat seperti seorang badut. Setidaknya jika kau mempunyai keberanian menghadapi kematian maka aku akan sedikit menghormatimu dan mengakhirimu tanpa rasa sakit tetapi yang aku lihat darimu hanyalah seperti anak-anak yang tidak tahu apa yang dia lakukan."

Mengecewakan bagi Edward. Selama dia berada di dunia bawah, orang seperti Kurohime adalah salah satu tipe orang yang Edward tidak sukai.

Orang yang suka membunuh tapi tidak mempunyai keberanian untuk menghadapi kematiannya sendiri.

Itu sama saja seperti orang yang suka bermain api tetapi tidak mau terbakar.

Mau bagaimanapun ini adalah cara kerja dunia.

Jika kau membunuh maka bersiaplah dibunuh.

"Tidak berguna."

Edward pun menarik tangannya dari Kurohime.

"Aku berniat untuk mengakhirimu di sini tetapi melihat dirimu yang menyedihkan..."

ARCHIVAL yang ada di dalam diri Edward pun mengatakan sesuatu kepada Edward tentang menentukan nasib Kurohime selanjutnya.

Tentu saja Edward tidak akan membiarkan Kurohime lepas begitu saja selama ada kemungkinan dia kembali, setidaknya dia ingin mengakhirinya disini untuk selamanya tetapi ARCHIVAL mempunyai pikiran yang berbeda.

"Begitu ya? Hmmm...baiklah itu patut dicoba."

Edward melihat ke arah Kurohime dengan tatapan tanpa emosinya sebagai wujud sang Cahaya.

Kurohime pernah melihat tatapan itu, tatapan dengan ekspresi tanpa emosi apapun dari sang Cahaya yang seharusnya adalah sosok yang paling baik.

Tatapan yang seolah sama sekali tidak ada rasa iba atau apapun di dalam hatinya.

Semua yang dia ingat selama ini sama sekali tidak benar.

Dia mengingat bahwa sosok sang Cahaya adalah sosok yang lemah sehingga dia membutuhkan para anak-anak Zodiak seperti yang ada di dalam ingatan palsunya.

Memang sudah terlambat untuk menyesali keputusannya selama ini.

Seharusnya dia hanya menjalani kehidupan yang aman-aman saja tetapi...

Semenjak Darklord mempengaruhinya dia menjadi berubah yang mengantarkannya kepada kehancuran.

"Apanya yang bisa menang? Kita semua hanya seperti mainan baginya..."

Edward membuka tangannya dan menyentuh kepala Kurohime.

Kurohime menatap Edward dengan keputusasaannya.

Dia bahkan melihat bayangan Innocentia, seseorang yang telah membuatnya merasakan untuk pertama kalinya seperti apanya menjadi serangga yang ada hanya untuk dibasmi.

"Tuan, aku mohon berilah kesempatan kedua untukku dan juga adikku!"

"Apa kau pikir orang-orang yang telah kehilangan nyawanya di tanganmu juga tidak menginginkan itu? apa kau sudah memberikan kepada mereka kesempatan itu?"

Edward menatap langsung mata Kurohime.

"Kau mungkin akan berkata bahwa kau telah dipengaruhi tetapi sejak awal yang memutuskan untuk melakukannya adalah kau sendiri dan itulah yang harus kau pertanggung jawabkan."

Tangan Edward mulai menampakkan cahayanya yang agung. Cahaya yang telah menjadi musuh Kurohime dan yang lainnya selama ini entah kenapa membuatnya merasakan nostalgia ketika kehidupannya masih normal seperti dulu.

"Sesalilah apa yang kau perbuat dan bertobatlah di sana."

Penglihatan Kurohime pun mulai tertutupi oleh cahaya yang terang benderang.

"True Light Magic: Rebirth."

Cahaya itu menutupi semua pandangan Kurohime dan mulai membuat tubuhnya lemas dan kehilangan kesadaran.

[Apakah ini akhirnya?]

Kurohime berkata di dalam hatinya.

Seluruh hidupnya dihabiskan dengan melakukan perbuatan yang sia-sia...

Sangat sia-sia karena walau bagaimanapun dia melawan, dia tidak pernah akan bisa menang jika melawan orang-orang itu.

Semua harapan palsu itu terasa indah pada saat itu, tetapi jika ia mengingat itu sekarang rasanya menjadi sangat pahit dan menyakitkan.

Sementara itu Lily dan semuanya merasa bahagia karena Lorelei telah kembali sekaligus cemas karena Edward pergi menghadapi musuhnya sendirian.

Setelah puas berbahagia, Chamuel pun mendekati Arashel.

"Arashel-chan, orang yang muncul itu..."

"Ya, tidak salah lagi kalau asap itu adalah dia..."

Sejauh yang mereka ingat asap itu sendiri adalah bawahan langsung dari Darklord yang selalu beraksi bersama-sama dengan kakaknya. Dia memang tidak sekuat raja Naga hitam tetapi dia tetap musuh yang kuat.

Arashel melihat ekspresi wajah Chamuel yang jelas menampakkan kecemasannya.

"Jangan cemas, Darling bagaimanapun adalah tuan kita. Mana mungkin dia dikalahkan semudah itu."

Beberapa waktu pun terlewati tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa Edward akan kembali.

Arashel mungkin sudah mencoba untuk tidak cemas tetapi kalau sudah selama ini Edward tidak kembali dia tidak bisa untuk tidak merasa cemas terhadapnya.

Bersama dengan Lorelei, Lily, dan yang lainnya mereka semua berdiri memandangi tempat di mana Edward menghilang.

"Ed-chan...apa Ed-chan benar-benar baik-baik saja?"

Lorelei pun juga ikut merasa cemas.

Dia sudah ingat tentang janji yang ia buat dengan Undine dulu dan dia tidak mau kehilangan orang yang sudah ia buat menjadi kekasihnya itu dalam waktu yang sesingkat ini.

Tiba-tiba mereka merasakan kehadiran kekuatan Cahaya milik Edward.

Kekuatan cahaya yang mereka rasakan itu sangatlah kuat, bahkan berbeda dengan yang waktu Edward melawan Avvanyyon.

Dengan tiba-tiba Edward muncul disana membawa serta sesuatu atau lebih tepatnya seseorang di pundaknya.

Mereka semua pun bersuka cita melihat Edward kembali terutama Lily yang langsung memeluk Edward.

"Ed...kangen!"

Melihat itu Edward pun tersenyum seperti biasanya.

"Lily, ini kan belum ada satu jam."

"Lily tahu tapi tetap saja...kangen!"

Chamuel, White, dan yang lainnya pun mendekati Edward.

"Ed-chan ini bikin khawatir saja!"

Chamuel pun juga mengikuti langkah Lily, dia langsung memeluk Edward dengan wajah bahagianya seperti biasa tetapi dia mencium sesuatu.

"Chamuel mencium bau wanita.", Ucap Chamuel sambil melihat ke arah orang yang dibawa Edward di pundaknya itu.

Orang atau lebih tepatnya gadis yang dibawa Edward itu ialah seorang gadis yang terlihat seperti dari ras manusia hewan. Gadis itu bahkan mempunyai telinga kelinci yang sangat lucu.

"Ed-chan, siapa gadis kelinci itu?"

"Dia? Hmmm...bisa dibilang aku kebetulan bertemu dengannya dan menyelamatkannya dari sana."

"Menyelamatkannya? He~ jadi begitu...walau Ed-chan bilang gak suka dengan harem tetapi Ed-chan malah mau tambah lagi. Ed-chan ini Tsundere ya?"

"Hoi jangan berkata yang tidak-tidak. Mana mungkin itu terjadi, kami kan juga baru bertemu."

"Mungkin saja...te-tetapi kemungkinan dia buat suka kan sangat tinggi. Apa Ed-chan gak kasihan dengan gadis-gadis yang sudah Ed-chan buat begitu!"

"(sigh) Ya terserahlah mau bagaimanapun yang penting sekarang kita harus menyelesaikan masalah yang lebih penting."

Edward menatap Lorelei yang sudah tersadar sepenuhnya.

"Jadi begitu ya? Setelah itu kamu berhasil melepaskan saudari Lorelei dari kristal yang ada di dahinya itu ya?"

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku adalah dirimu, tentu aku tahu semuanya juga."

Edward tidak tahu apa yang dimaksud Luxia dengan itu tetapi dia benar-benar terkejut Luxia bisa tahu.

"Ya setelah itulah alasan kenapa aku bisa kemari."

Edward mengingat ketika Edward sudah berhasil mengembalikan Undine yang sudah terjebak menjadi kristal situasi berubah menjadi berbahaya.

Baik Lorelei maupun Undine keduanya melihat Edward dengan tatapan yang penuh akan harapan.

Ya, itu semua terkait janji Edward yang akan mengabulkan permintaan Lorelei yang dulu.

Sebagai Mermaid, untuk menghilangkan kutukan ini maka Lorelei perlu untuk menemukan cinta sejatinya maka itulah Edward.

Melihat itu Edward sudah merasakan perasaan yang tidak enak.

"A-apa? Apa ada yang salah?", Edward bertanya.

Lorelei pun mengalihkan pandangannya ke seorang Mermaid yang sangat cantik yang ada di sampingnya yang tengah tertidur itu karena malu.

"Te-tentang janji kita...se-sebagai uang muka dulu bisakah ki-kita...berci-ci-ciuman?"

"Ti...tidak...TIDAK!"

Dengan sigap Chamuel, Arashel, dan yang lain memegangi Edward yang membuatnya mulai panik.

"Oi kalian!"

"Sekarang Lorelei-chan! Meskipun Chamuel iri setengah mati...ugh...Cepat sosor Ed-chan!"

"STOP! Ji-jika kau melakukan itu kau bisa mati!"

"Hahaha Ed-chan ini bisa saja bercandanya. Cepat Lorelei-chan!"

"Tunggu dulu baiklah baik aku mengerti jadi lepaskan aku. Aku akan melakukannya sendiri."

Lorelei yang mendengarnya pun melihat Edward dengan mata yang berkaca-kaca sambil menahan rasa malunya.

"Be-benarkah?"

"Ya! karena itu lepaskan aku biar aku bisa melakukannya sendiri!"

"Chamuel mau kalau setelah sama Lorelei-chan lalu lanjut ke Chamuel!"

"Ba...baiklah..."

"Kalau begitu aku juga. Sebagai tunangan rasanya aku yang lebih berhak duluan tetapi karena aku adalah orang yang baik maka aku tidak masalah setelah Chamuel."

Mendengar itu Chamuel langsung tersenyum lebar dan melepaskan Edward begitupun dengan Arashel dan Lily.

Segera setelah Chamuel dan yang lainnya melepaskannya Edward pun melihat ke arah Lorelei yang sudah bersiap. Dia pun tersenyum sinis.

"Hehe tapi bohong, Sihir Cahaya: Teleportasi!"

Dengan sekejap Edward menghilang dari sana pergi entah kemana dengan sihir teleportasinya itu.

Chamuel dan yang lainnya yang tidak sempat bergerak dalam waktu yang sangat singkat itu hanya bisa melongo dan tepat setelah itu Chamuel yang merasa dibohongi itu merasakan kekesalan yang amat sangat yang terlihat jelas di wajahnya.

"DASAR ED-CHAN BODOOOH!"

Luxia pun tertawa kecil mendengar kisah itu.

Tetapi seperti yang Luxia bayangkan kalau Edward sangatlah baik untuk tidak membiarkan itu terjadi.

"Kamu itu memang sangat baik ya?"

"Baik...ya...?"

Edward tidak tahu apakah itu baik atau jahat untuk berbuat sesuatu seperti itu kepada Chamuel dan yang lainnya.

Luxia mengerti apa yang dipikirkan oleh Edward sekarang.

Dengan senyum lembutnya dia tersenyum kepadanya sambil mengelus rambut Edward.

"Ya, kamu sangat baik. Kamu sudah menyadari kebenarannya...kebenaran tentang mereka yang telah kehilangan cahayanya dan juga bahayanya ketika mereka benar-benar dekat dengan Cahaya itu sendiri."

Luxia yang mengerti tentang kekuatan cahaya itu mengerti apa yang akan terjadi jika mereka mendekati cahaya.

Cahaya sejati yang agung nan murni yang akan membinasakan semuanya.

"Lebih tepatnya semua yang mendekati cahaya akan binasa."

Apa yang dikatakan Luxia bukanlah bualan belaka, itu adalah salah satu kebenaran tentang kekuatan Cahaya.

Sebagai seseorang yang pernah memegang kekuatan Cahaya, dia sangat tahu seperti apa kekuatan Cahaya itu sendiri.

"Karena itulah aku akan mengajarimu cara mengendalikan kekuatanmu dengan lebih baik. Setidaknya itu bisa membantumu."

Mereka pun tetap berbincang-bincang selama beberapa waktu dan pada saat inilah awal dunia mulai menuju fase terakhir.

Peperangan yang sudah akan pecah antara kekaisaran Aritophia melawan kekaisaran manusia hewan, dan juga Yulia yang sudah mulai bergerak menuju ke medan perang dengan seluruh pasukan Valkyrienya.

Yulia yang duduk di singgasananya itu sudah tidak sabar untuk membalas apa yang sudah para pengkhianat itu perbuat di masa lalu.

Carmilla yang sekarang ada di sisi Yulia itu tersenyum sambil berlutut di hadapannya.

"Nona Yulia, semuanya sudah siap."

"Ratatoskr, maju!"

"Perintah diterima.

Memulai proses...

System all green

Start."

Seketika semua Valkyrie dari Yggdrasil aktif dan mata mereka semua terbuka dan bersinar.

"Furrsern."

Pohon raksasa Yggdrasil yang terbang atas perintah sang Libra pun mulai berangkat ke medan peperangan bersama dengan para Valkyrienya yang sudah siap untuk bertempur.

Dengan Claíomh Solais yang ada di depannya itu dia benar-benar sudah gatal ingin menghabisi para pengkhianat yang telah beraninya mengkhianati tuannya, Sang Cahaya.

"Tunggu kedatanganku, para pengkhianat!"

Tawuran

OlphisLunaliacreators' thoughts