webnovel

The Tales of Lixe

Pada suatu hari, ketiga dunia yang seharusnya terpisah bersatu. Dunia itu adalah Iume, Lapha, dan Veden. Masing-masing dunia mempunyai ras-ras yang menghuninya. Kejadian itu membuat seluruh dunia terkejut, tetapi di tengah itu tiba-tiba ras-ras dari Lapha menyerang dan mengakibatkan perang besar pertama. 20 tahun kemudian Edward, seorang pemuda yatim piatu yang mempunyai sebuah tujuan besar yaitu untuk membuat perdamaian di seluruh dunia. Edward adalah pemuda yang tidak mempedulikan ras karena dia menganggap seluruh ras itu sama. Tetapi tujuan itu sangatlah jauh dari jangkauannya yang sekarang, tetapi apakah ini sebuah keberuntungan atau kesialan, dia mengalami kejadian yang merubah hidupnya dan itu membuatnya semakin dekat dengan tujuannya itu. Inilah kisah dari dari dia yang telah menjadi legenda di masa lalu, maupun masa depan. Sebuah kisah legenda yang telah terlupakan tentang dia yang agung.

OlphisLunalia · Fantasy
Not enough ratings
105 Chs

The fall of Dwarf Kingdom part 1 end

Yulia dan Okein pun segera pergi ke tempat para pemberontak berada.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya kenapa ada pemberontak di sini. Itu semua karena kerajaan Dwarf yang sekarang tengah goyah dan juga sangat terpuruk dengan berbagai alasan.

Keberadaan pemberontak di sini membuktikan keadaan kerajaan Dwarf yang semakin lama semakin terpuruk terutama kondisi di atas.

Sama seperti kekaisaran manusia hewan, kerajaan Dwarf semakin lama bersikap semakin aneh. mereka tiba-tiba menjadi sebuah negeri yang tertutup, mereka menaikkan pajak sehingga menyiksa rakyatnya, bahkan yang tidak bisa membayar pajak harus dipaksa bekerja di tambang. Itu adalah kondisi yang ada di dalam kerajaan Dwarf sekarang ini.

Oleh karena kondisi itu lama kelamaan mulai muncul kelompok pemberontak yang ingin menjatuhkan pemerintahan kerajaan Dwarf, mereka adalah orang-orang yang sekarang ada di dalam perkemahan ini.

Okein benar-benar terkejut melihat kondisi perkemahan para pemberontak yang sangat tidak layak disebut perkemahan, bahkan prajurit pemberontak pun juga terlihat sangat kurus dan tersiksa. Bahkan di sana terasa dengan jelas kesuraman dari setiap-setiap pasukan yang ada di sana.

Yulia yang melihat itu hanya melihat para Dwarf itu dengan tatapan merendahkan darinya.

"Apakah ini yang namanya kelompok pemberontak? Menyedihkan!"

Okein tidak tahu apa yang terjadi, tetapi pasti ada sesuatu yang terjadi di sini karena mereka seharusnya adalah kelompok pemberontak yang kuat.

"Pasti ada sesuatu yang terjadi di sini."

Okein mendekat ke arah salah satu prajurit yang ada di sana.

"Hoi kau, ada apa ini? kenapa di sini suram sekali?"

Prajurit itu menoleh ke arah Okein dengan lemas, bahkan saking lemasnya sampai dia terlalu lemas untuk terkejut dengan penampilan Okein dengan tangan robotiknya.

"Kau...siapa? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya?"

Prajurit itu berusaha berdiri tetapi dia langsung terjatuh lagi.

"Oi bertahanlah!"

Okein langsung mengeluarkan sepotong roti dan sebuah kantong berisi air yang ada di balik sakunya, dia pun memberikannya kepada prajurit yang lemas itu.

"Oi ini makan dan minumlah."

Segera setelah melihat roti yang sudah nampak seperti daging baginya itu, dia langsung mengambil dan memakannya.

Okein berjalan kembali ke Yulia.

"Kelihatannya memang ada yang aneh, nona Yulia."

Melihat dari cara makan prajurit muda itu yang sudah seperti dia tidak makan selama beberapa hari semakin membuktikan kalau ada yang tidak beres.

"Apapun itu, bertanya langsung adalah jalan terbaik."

Kali ini Yulia bersama dengan Okein mendekat ke arah prajurit muda yang sudah habis makan roti itu.

"Oi kamu!"

Pemuda itu pun melihat ke arah Yulia yang memanggilnya dan kemudian dia pun terkejut karena ada wanita yang layaknya bidadari sekarang ada di depannya.

"Ah...apakah apakah aku ada di surga?"

Pemuda itu pun berlutut dan memegang tangan kiri Yulia yang dibalut dengan sarung tangan putih itu seolah-olah seperti seorang pemuda yang mau melamar kekasihnya.

"Hei gadis cantik...maukah kamu-"

Bagi Yulia, situasi yang terlihat romantis itu terlihat seperti penghinaan baginya yang seolah-olah itu sama dengan dirinya dilempar kotoran tepat di mukanya.

Sekilas mungkin ada yang aneh melihat pemuda yang tiba-tiba melamar Yulia meskipun penampilan Yulia mirip seperti Lily yaitu terlihat seperti gadis yang sangat muda terlepas sudah berapa umur mereka, tetapi begitupun para Dwarf.

Berbeda dengan para Elf yang biasanya bertubuh langsing dan bagus, biasanya dada mereka juga boing kecuali untuk beberapa kasus, Dwarf adalah ras yang bertubuh pendek dan kecil sehingga wanita yang sudah mempunyai anak pun bisa terlihat seperti seorang bocah. Maka dari itu bahkan pemuda yang ada di depan Yulia itu juga bahkan tingginya hanya sekitar 150 cm, hanya berbeda 5 senti dari Yulia. Berbeda dengan Edward yang tingginya menyentuh 183 cm.

Yulia mengepalkan tangan kanannya berniat untuk meninju pemuda itu karena penghinaan yang sudah melampaui batas yang bisa ditolerir darinya.

Dengan segera Okein menghentikan Yulia.

"Tungu tunggu tunggu tunggu, Jangan membunuhnya!"

"Tenang saja, Yulia gak gunain kekuatan serius buat mukul dia."

"Tidak serius? Tidak serius bagi Anda itu sampai seperti apa?"

"Orang bodoh itu hanya akan mengalami patah tulang."

"Hentikan, saya mohon hentikan."

Yulia pun menuruti kata-kata Okein, dia tidak jadi meninju pemuda itu karena sudah menghinanya. Yulia melepaskan tangan kirinya dari tangan pemuda itu dan menepuknya dengan tangan kanannya seolah-olah sedang membersihkan kotoran.

"Untung Yulia pakai sarung tangan, kalau tidak..."

Yulia menatap dengan tatapan mata yang mengerikkan ke arah pemuda itu.

Pemuda yang tidak tahu apa-apa itu pun hanya bingung karena Yulia menatapnya seperti itu padahal dia sama sekali tidak melakukan sesuatu yang salah.

Inilah yang Okein khawatirkan, karena Yulia bisa terbilang pendek sehingga dia bisa disangka seorang Dwarf, kemungkinan kejadian seperti ini juga akan terulang jika dia bertemu yang lainnya.

"Hoi anak muda, kalau kau mau berumur panjang, aku sarankan jangan mendekati dia lagi."

"Eh kenapa?"

"Pertama karena dia sudah punya orang yang dia tetapkan di hatinya, yang kedua dia bukan ras Dwarf, dan yang ketiga dia pasti akan memusnahkanmu kalau kau melakukan itu lagi di hadapannya."

"Eh dia bukan Dwarf?"

"Hanya dengan melihat penampilannya kau juga sudah tahu kan?"

"Dan dia juga punya seseorang?"

"Aah kalau itu aku gak tahu siapa tapi dilihat dari cara dia mengagung-agungkannya kemungkinannya ada."

Pemuda itu memang terkejut ketika mendengar kalau Yulia itu bukanlah Dwarf, tetapi ketika mendengar kalau dia sudah mempunyai orang yang sudah dia tetapkan di hatinya membuat pemuda itu merasa bersalah karena sudah mengatakan hal seperti itu sebelumnya.

"Ka-kalau begitu maaf atas kelancanganku nona kecil!"

"Hmph! Asalkan kamu tahu tempatmu, Yulia akan memaafkan."

"Jadi siapa kalian berdua dan kenapa ada di sini?"

"Aku adalah Okein, mantan prajurit elit kerajaan dan dia adalah Yulia, tuanku yang sekarang."

Seketika pemuda itu terkejut mendengar kalau orang yang ada di depannya itu seorang mantan Elit kerajaan, dia langsung menghunuskan pedangnya dan bersiap untuk bertarung.

"Mantan elit?!"

"Tungu-tunggu, aku sudah mundur dari posisi itu tetapi sekarang aku ada di pihak kalian."

"Apa kau pikir aku akan mempercayaimu, bisa saja kau, tidak! Bisa saja kalian berdua adalah mata-mata yang dikirim untuk kami lagi!"

"Lagi? Apa maksudmu?"

"Sebelum ini ada mata-mata yang menyusup di sini dan menghancurkan kami dari dalam, kami sudah muak dengan itu dan kami tidak ingin terjadi lagi!"

"Oi bocah..."

Itu bukanlah suara Okein yang memanggil pemuda itu, melainkan suara Yulia.

"Apa kamu bercanda?"

Yulia kali ini mengeluarkan auranya yang luar biasa agar pemuda itu tahu tempatnya sekarang. Yulia berjalan perlahan menghampiri pemuda itu dengan aura yang sangat luar biasanya itu.

"Yulia...menghancurkan kalian? Jika Yulia mau Yulia bisa melenyapkan seluruh kerajaan kalian dan segera pergi buat urusan yang lebih penting, tetapi Yulia menahan diri karena Yulia yakin tuan Yulia yang murah hati gak akan setuju dengan ini. jadi tutup mulutmu itu atau Yulia akan berubah pikiran dan melenyapkan kalian semua!"

Setelah melihat itu, pemuda yang menghunuskan pedangnya itu seketika menjatuhkan pedangnya, kakinya terasa lemas melihat sosok aura yang sangat luar biasa mendekatinya berbicara dengan suara yang terdengar sangat dingin.

"Achaaaa...nona Yulia mulai lagi, padahal aku ingin mereka semua tidak tahu kekuatan dia yang sebenarnya tetapi ya sudahlah."

Okein mendekati pemuda itu.

"Ehem! Jadi seperti itu, aku yakin kalau kau masih punya akal sehat kan?"

"Ba-baik!"

Pemuda itu pun menjelaskan kepada Okein dan Yulia tentang situasi yang ada di perkemahan ini, yaitu tentang mata-mata yang menggali informasi tentang siapa orang yang mendanai mereka selama ini dan membocorkannya ke petinggi kerajaan.

"Dia adalah seorang bangsawan Dwarf, tetapi dia adalah orang baik yang mendukung kami sambil menggali informasi di dalam kerajaan sana tetapi...semenjak informasi itu bocor bangsawan itu ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara sehingga sekarang tidak ada lagi pemasukan dana, bantuan makanan, atau apapun dan akhirnya beginilah kami."

Tentu masih ada situasi buruk yang lainnya yaitu kemungkinan pasukan kerajaan akan menyerang tempat ini karena situasi mereka saat ini yang sangat sulit.

Tentu mereka bisa berburu di hutan tetapi ras Dwarf adalah ras yang tidak pandai berburu, ditambah juga anggota pasukan pemberontak yang sangat banyak membuat

"Bagaimana ini nona Yulia? Apa yang harus kita lakukan?"

Ini adalah situasi yang sulit, sejujurnya kalau begini situasinya maka mereka pasti akan dihancurkan oleh kerajaan Elf suatu hari tetapi...

"Menarik...Menarik...Sangat Menarik!"

Ini adalah situasi yang sangat menarik bagi Yulia sendiri. Baginya menjadi juru selamat di dalam situasi keputusasaan bukanlah hal yang buruk karena itu juga bisa berpengaruh baik terhadap tuannya yang agung ditambah dia bisa menunjukkan seperti apa kekuatannya kepada semua orang di dunia ini dan menunjukkan kepada mereka tempat mereka masing-masing, yaitu di bawah kaki sang Cahaya yang agung sehingga tidak akan ada lagi yang menentang kekuasaannya yang mutlak.

"Baiklah kalian para serangga, beruntungnya kalian memiliki Yulia di sini!"

"A-apakah Anda akan membantu kami?"

"Ya, Yulia bisa...tetapi jika kalian mau menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Yulia maka Yulia akan kabulkan keinginan kalian itu!"

"Jangan bercanda!"

Tiba-tiba dari belakang pemuda itu muncul sosok Dwarf yang berpakaian armor tebal dan senjata kapak besar di tangannya.

"Ke-ketua!"

Yulia sudah menyadari keberadaan Dwarf itu dari tadi yang menguping pembicaraan mereka, dia sudah ada di sana semenjak dia merasakan aura Yulia yang sengaja dia keluarkan untuk memancing pemimpin mereka keluar.

"Oi kamu...apa kamu tahu di dunia ini untuk mendapatkan sesuatu itu dibutuhkan kekuatan?"

"Ya aku tahu, tetapi walau seperti itu kami tidak akan memerlukan bantuan-"

"Kalau begitu mari kita lihat siapa yang lebih kuat, kau? Apakah bawahan Yulia ini?"

Yulia menunjuk kepada Okein.

"Apa kau mau membuatku bertarung dengannya dan membuktikan kekuatan kalian? Dan dengan itu kalian bisa mendapatkan yang kalian mau? Jangan bodoh! Cara kekanak-kanakan seperti itu tidak akan berpengaruh kepada kami!"

"Ini memang terdengar seperti kekanak-kanakan, tetapi apapun itu tidak akan berubah. Walau jika kalian berhasil mengalahkan kerajaan pun kami semua bisa menyerang kalian yang melemah dan merebut tampuk kekuasaan."

"Apa?!"

"Dan walaupun bukan kami, orang lain bisa juga menyerang kalian dan yang lebih buruk lagi mereka memporak-porandakan kerajaan Dwarf dan menghancurkannya. Apa kalian lupa kalau di samping kerajaan kalian ada kerajaan Elf?"

"Tetapi itu juga sama kan dengan kalian? Jika kalian menang maka negeri ini-"

"Yulia tidak akan menghancurkan negeri ini, setidaknya jika Tuan Yulia tidak menyuruh Yulia melakukannya. Faktanya Yulia bisa menjadikan negeri ini menjadi negeri yang lebih maju. Okein!"

Okein pun langsung mengerti apa yang dimaksud oleh Yulia, dia menunjukkan tangan robotiknya kepada kedua Dwarf yang ada di depannya.

"Perubahan, tangan Giant!"

Seketika tangan robotik Okein berubah menjadi berukuran sangat besar.

Itu membuat kedua Dwarf yang ada di hadapan Okein tercengang, tetapi ini masih satu hal yang bisa dilakukan tangan robotik itu, tangan itu masih bisa melakukan banyak hal yang lainnya.

"Perubahan: Cakar elang!"

Seketika tangan robotik Okein itu berubah menjadi kaki elang dengan cakar laser yang bisa memotong apapun.

"Yulia yakin kalau teknologi kalian yang sekarang tidak akan bisa membuat yang seperti ini."

Memang ini adalah suatu hal yang belum pernah dia saksikan sebelumnya, sebuah tangan palsu yang bisa berubah-ubah seperti itu.

Untuk teknologi sendiri, para Dwarf bisa menciptakan senjata api di mana itu sedikit tidak berguna melawan sihir Elf yang hebat, tetapi itu tetaplah bagus karena setiap orang, bahkan hanya rakyat biasa pun bisa menggunakannya tanpa kemampuan khusus seperti sihir yang bisa membuat seluruh rakyat mereka menjadi prajurit.

Tiba-tiba ada sesuatu yang berada di atas perkemahan para pemberontak itu, Sesuatu yang mempunyai tubuh raksasa dengan kulit yang sangat tebal, sayap lebar di punggungnya, mulut dengan gigi yang sangat runcing , dari dalam mulut itu seolah-olah dari dalam mulut itu dia bisa menyemburkan api yang sangat panas.

"Akhirnya ketemu kalian!"

"Naga...peringkat menengah!"

Ini adalah saat-saat terburuk bagi mereka, mereka tidak akan mempunyai kekuatan untuk melawan, bahkan hanya untuk memegang senjata mereka masing-masing pun mereka masih kesulitan tetapi mereka harus mencoba atau mereka akan mati.

"SEMUANYA, PERSIAPKAN SENJATA KALIAN!"

Tentu kejadian mengerikan pun terjadi, satu persatu Dwarf dibantai tanpa belas kasihan oleh naga itu, ada yang dimakan, ada yang mati terbakar, pokoknya di sana sudah porak-poranda dengan hanya hadirnya seekor naga.

Sebenarnya daripada pertarungan, itu lebih mirip sebagai pembantaian sepihak karena baik alat maupun senjata sama sekali tidak bisa menggores kulit keras dari naga peringkat atas itu.

"Ada apa? Apa hanya ini kekuatan kalian?"

Tentu Okein juga sudah gatal ingin bergerak melihat orang-orang yang satu ras dengannya mengalami hal ini, tetapi dia tidak bisa karena Yulia sama sekali belum memerintahkannya.

Yulia pun berjalan mendekati Ketua dan para Dwarf yang berusaha melawan naga itu.

"Sungguh menyedihkan, inilah kenapa kalian harus mendengarkan perkataan Yulian inilah hukum dasar dari dunia ini...yang lemah akan kalah."

Yulia pun berbalik dan bersedekap.

"Okein...bunuh dia!"

Dengan segera Okein maju dan menyerang naga itu menggunakan kemampuan barunya.

Di dalam situasi ini bertambahnya satu atau dua orang pun tidak akan mengubah situasi, tetapi Okein berbeda dengan Dwarf yang lain, dengan sekejap dia bisa memotong salah satu kaki dari naga itu.

Naga itu sontak terkejut dengan Okein yang bisa melakukan itu di saat para Dwarf yang lain tidak bisa menggores kulitnya sekalipun.

"Kau! SIALAN!"

Naga itu berusaha menyerang Okein tetapi percuma karena Okein bergerak jauh lebih cepat dengan kemampuan akselerasi barunya itu.

Okein pun terus menyerang naga itu dan memberikan luka satu demi satu dengan kecepatan yang di luar jangkauan naga itu lalu...

"Tch dasar makhluk sialan berhenti berlari!"

"Baiklah kalau begitu naga sialan, aku beri kau kesempatan untuk menggunakan serangan terkuatmu dan aku juga akan menggunakan salah satunya, bagaimana?"

Ini merupakan kesempatan emas bagi naga itu untuk mengalahkan pak tua Okein itu dengan telak.

"Baiklah aku menerimanya, akan kubuat kau menyesali ini dasar ras rendahan!"

Naga itu pun mengarahkan kepalanya ke atas dan bersiap untuk mengeluarkan kekuatan terkuatnya. Tepat di depan mulut naga yang menganga itu mulai muncul sebuah bola api yang lama kelamaan menjadi besar.

Bola api itu pun membesar dan membesar sampai-sampai ukurannya melebihi naga itu sendiri.

"Okein, gunakan level 2."

"Yes ma'am! Level 2 dibuka!"

Tangan robotik yang berbentuk cakar elang itu pun berevolusi menjadi level 2 dan perbedaannya terlihat jelas dari sana, begitupun dengan kaki robotik yang ada di tubuh Okein.

Okein pun sekarang juga bersiap untuk menggunakan serangannya, dia memusatkan seluruh kekuatannya pada serangan ini.

"Rasakan ini! Bola api naga!"

Bola api raksasa itu dengan cepat mengarah ke Okein tetapi...

"Apa?!"

Tiba-tiba terlihat tiga tebasan yang menebas bola api itu dan membuatnya meledak di sana sehingga tidak mengenai Okein, bukan hanya itu tebasan itu tanpa disadari sudah sampai ke tempat naga itu berdiri.

"I-ini...tidak mungkin! Naga sepertiku...kalah!"

Dengan perlahan tubuh naga itu pun mulai tercincang menjadi tiga bagian dan terlepas satu sama lain. Naga itu pun seketika tewas pada saat itu juga karena serangan tebasan yang datang dari Okein itu.

Para Dwarf di sana seolah-olah tidak percaya ketika melihat itu, tetapi lebih dari itu mereka pun bersorak merayakan akan kemenangan Okein atas pertarungannya, tetapi itu bukanlah akhir...

"Hoi-hoi apa-apaan itu?"

Tiba-tiba ada banyak kapal terbang yang mulai terlihat, kapal udara itu mendekat ke arah mereka semua. Mereka semua para Dwarf pemberontak yang ada di sana pun mulai panik karena itu.

"Ketua, apa yang harus kita lakukan?"

"Bagaimana mereka bisa secepat ini?"

Di dalam kerumunan kapal udara itu ada juga sesuatu yang tidak biasa.

"Naga...Dan juga itu naga peringkat atas..."

Naga, ras terkuat yang ada di dunia ini telah datang menuju mereka dengan puluhan jumlahnya bersama-sama dengan kapal udara untuk menyerang mereka.

Memang hanya ada satu ras naga peringkat atas di sana dan sisanya merupakan tingkat menengah dan bawah, tetapi hanya satu naga tingkat menengah saja bisa membuat mereka seperti ini, bagaimana dengan pasukan naga seperti itu.

"Ini sudah berakhir...mimpi kita...keluarga kita...rakyat-rakyat tersiksa yang ada di sana...mereka..."

Pemuda Dwarf itu pun memegang bahu ketua yang tengah dilanda keputusasaan itu.

"Ketua sadarlah! Kau harus memberikan perintah kepada kami!"

"Apa sekarang kamu mengerti serangga? Ini bukan pilihan dan kalian gak bisa memilih, dunia ini dikendalikan oleh orang yang kuat."

Yulia pun mulai melayang terbang, dia menghadap pasukan pemberontak dari Dwarf dengan ekspresi wajahnya yang serius.

"Sadarilah tempat kalian para serangga, sadarilah kalau kalian tidak akan bisa memenangkan perang dengan kerajaan, kalian bahkan bukan ancaman yang serius bagi mereka!"

Para prajurit pemberontak itu menundukkan kepala mereka karena kata-kata Yulia itu.

Yulia pun berbalik dan menghadap ke arah Kapal udara dan juga naga yang ada di sana.

"Dan yang lebih penting lagi...

Tepat di belakang Yulia muncul lingkaran-lingkaran sihir berukuran besar dan di sana muncul sesuatu seperti meriam yang sudah siap menembakkan isinya.

Pasukan Dwarf yang ada di dalam kapal udara itu pun melihat dengan alat mereka kalau di sana ada Yulia yang sudah bersiap menembakkan sesuatu kepada mereka.

"Apa itu? apa dia berniat menyerang kita dengan Sihir?"

"Apapun itu aktifkan sihir pelindung kita!"

"Aye aye sir!"

Mereka pun mengaktifkan sihir pelindung untuk memantulkan serangan dari Yulia itu tetapi...

"Alles-Lösen!"

Yulia melakukan identifikasi kepada sihir pelindung mereka itu dan di dalam otaknya sekarang berpikir dengan luar biasa cepat terus memikirkan pemecahan masalah dari data yang ia dapat setelah melihat sihir yang dia lihat.

Tentu mata Yulia bukanlah sembarang mata, mata itu bisa melihat sihir apapun dan komponen-komponen pembuatnya, mantra, bahkan lingkaran sihir pembentuknya sehingga semua jenis sihir hampir tidak berguna di hadapannya.

Kemampuan ini hampir sempurna, tetapi ada dua jenis sihir yang dia tidak bisa lihat dengan matanya itu yaitu sihir Cahaya dan Kegelapan, dua sihir tidak biasa yang pemiliknya hanyalah satu orang dari masing-masing.

"Data didapat!"

Alles-Lösen sendiri adalah kemampuan mengerikan dari Yulia di mana dia bisa mengidentifikai apapun baik sihir ataupun bukan, dia bisa memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang ada di sana. Sebagai contoh ketika dia bertarung dengan pengguna bela diri, dia bisa memperkirakan gerakan yang akan mereka gunakan selanjutnya dengan presentase keberhasilan yang tinggi sehingga kemampuan itu sudah seperti melihat ke masa depan.

Bukan hanya itu tentunya, kemampuan spesial yang dimilikinya itu bisa digabungkan dengan kemampuan matanya sehingga dia bisa membuat pemecahan masalah dari sihir lawan, mencari kelemahan dan celah yang dia bisa buat dari sana, atau bahkan mengkopinya dengan sempurna.

"Sekarang sadarilah kalau kalian tidak bisa menang melawanku...Yulia!"

Yulia pun melepaskan serangan sihirnya itu kepada kapal udara dan juga pana naga.

Pada awalnya mereka para Dwarf mengira kalau sihir yang digunakan Yulia itu hanya sihir biasa, tetapi...sihir itu menembus pertahanan kapal udara mereka dengan sangat mudah, bahkan terlihat sihir pertahanan mereka hanya membiarkan serangan sihir Yulia itu untuk lewat dan akhirnya Boom! Kapal udara mereka meledak seketika dan jatuh begitupun para Naga yang ada di sana.

Para Dwarf pemberontak pun tercengang melihat itu, sihir pertahanan yang telah dibuat oleh para Dward ahli yang mendedikasikan dirinya selama puluhan tahun dan akhirnya selesai, bisa dengan mudahnya ditembus oleh sihir dari seorang gadis misterius. Bahkan para naga kelas atas yang ada di sana pun seketika kalah dengan hanya satu serangan darinya.

Yulia pun menoleh ke arah mereka.

"Apa kalian sekarang sudah tahu perbedaan kekuatan antara kalian dengan mereka, dan kalian juga sudah tahu perbedaan kekuatan antara Yulia dengan mereka, sekarang apa yang akan kalian lakukan?"

Seperti yang Yulia katakan, para Dwarf itu sudah tahu hukum dari alam ini, sebuah peraturan dasar yang tidak bisa diubah oleh siapapun. Orang yang lemah akan selalu mengikuti orang yang kuat, dan orang yang kuat akan selalu menjadi pemenang.

Ketua dari pasukan pemberontak itu pun mendekati Yulia.

"Katakan kepada kami seperti apa orang yang Anda sebut sebagai tuan itu? apakah dia kuat?"

"Lebih dari itu, dia adalah orang yang berdiri di atas dunia ini. Tuanku sang Cahaya adalah orang yang pengasih dan penyayang, dia juga adalah orang yang sangat bijaksana dan adil, dia adalah gambaran dari kesempurnaan itu sendiri."

"Apakah dia seorang dewa?"

"Tidak...dia tidak pernah menyebut dirinya sebagai dewa penguasa atau apapun, dia hanya menyebut dirinya sebagai sang Cahaya, tidak kurang dan tidak lebih."

Ketua pasukan itu pun menjatuhkan senjatanya dan bersujud di hadapan Yulia.

"Ke-ketua?"

"AKU MOHON, PIMPINLAH KAMI NONA YULIA!"

Semua Dwarf yang ada di sana pun terkejut dengan kata-kata ketua itu, mereka tidak percaya dengan apa yang telah dilakukannya.

"Ketua?!"

"Ini adalah keputusanku, kalian lihat kan seberapa kejamnya kerajaan yang sekarang?"

Benar, bagi ketua itu Yulia yang merupakan makhluk terkuat yang bahkan tidak akan mendapat keuntungan walau dia menguasai kerajaan Dwarf jauh lebih baik daripada orang-orang yang ada di kerajaan sekarang.

Satu persatu dari pasukan pemberontak itu pun menjatuhkan senjata mereka dan bersujud di hadapan Yulia, sama seperti yang telah ketua mereka lakukan.

"KAMI MOHON, PIMPINLAH KAMI NONA YULIA!"

Melihat itu Yulia hanya memandangi mereka dengan ekspresi wajahnya seperti biasa dari atas.

[Sedikit lagi...sedikit lagi aku bisa...]

Dengan itu Yulia sekarang berhasil menjadi pemimpin para pemberontak ini dan sudah siap untuk rencana selanjutnya yaitu mengambil alih negeri ini, menghukum para penyembah kegelapan, dan akhirnya dia bisa kembali ke tujuan utamanya yaitu memusnahkan para pengkhianat.

Dan tinggi Sang Cahaya yg mereka kenal adalah 3 meter wkwkwkwk. sejujurnya klo w mau ngeship w lebih pilih MC sama White karena mereka bisa jadi pasangan Ideal, gak kaya anak sama bapak

OlphisLunaliacreators' thoughts