webnovel

The Tales of Lixe

Pada suatu hari, ketiga dunia yang seharusnya terpisah bersatu. Dunia itu adalah Iume, Lapha, dan Veden. Masing-masing dunia mempunyai ras-ras yang menghuninya. Kejadian itu membuat seluruh dunia terkejut, tetapi di tengah itu tiba-tiba ras-ras dari Lapha menyerang dan mengakibatkan perang besar pertama. 20 tahun kemudian Edward, seorang pemuda yatim piatu yang mempunyai sebuah tujuan besar yaitu untuk membuat perdamaian di seluruh dunia. Edward adalah pemuda yang tidak mempedulikan ras karena dia menganggap seluruh ras itu sama. Tetapi tujuan itu sangatlah jauh dari jangkauannya yang sekarang, tetapi apakah ini sebuah keberuntungan atau kesialan, dia mengalami kejadian yang merubah hidupnya dan itu membuatnya semakin dekat dengan tujuannya itu. Inilah kisah dari dari dia yang telah menjadi legenda di masa lalu, maupun masa depan. Sebuah kisah legenda yang telah terlupakan tentang dia yang agung.

OlphisLunalia · Fantasy
Not enough ratings
105 Chs

The Emperor of The Death Arc: The Little Mermaid

Tentu Leviathan tidak selemah itu untuk gentar dengan sebagian kekuatan yang ditunjukkan oleh Aria itu, dia adalah mantan raja Iblis, dan juga dia masih belum mengerahkan seluruh kekuatannya.

"Huh apakah hanya dengan itu kau pikir aku akan kalah."

"Tidak, aku tidak berpikir seperti itu, setidaknya tidak sampai aku mengeluarkan kekuatan penuh."

Leviathan bergerak maju untuk menyerang Aria, dia mengepalkan tinjunya dan memusatkan kekuatannya, dia pun mengarahkannya tepat ke Aria.

Aria yang melihat itu tampak sangat santai, bahkan ia sama sekali tidak melakukan apapun untuk menghalangi Leviathan menuju ke arahnya.

"Augendae."

Tangan kanan Aria mengeluarkan sekilas mengeluarkan cahaya berwarna biru, lalu dengan sangat mudahnya dia menahan serangan dari Leviathan itu hanya dengan dua jari saja.

Meskipun itu Leviathan, dia tidak bisa untuk tidak terkejut dengan apa yang terjadi.

"I-ini!"

Aria pun hanya tersenyum melihat itu.

"Apakah kamu tahu kalau aku adalah pasangan dari kakakku, White?"

"Lalu apa?"

"Kakakku adalah The Virgo, dia mempunyai kekuatan untuk memanggil sebuah benteng dan kami berdua selalu menjadi duo yang sangat bagus."

Terlihat di wajah Leviathan kalau dia sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya Aria bicarakan.

"Hah? Aku jadi makin gak ngerti!"

"Itu artinya kekuatanku itu sangat cocok digabungkan dengan kekuatan milik kakakku."

Leviathan yang masih tidak mengerti itu pun menyiapkan tangan kirinya untuk menyerang Aria dengan tinjunya.

Aria yang melihat itu pun sama sekali tidak merasa terancam, malahan dia terlihat sangat santai menghadapi Leviathan.

"Speculum Reflexionem."

Dengan sekuat tenaga Leviathan meninju pipi sebelah kanan Aria.

Aria yang menerima serangan itu terlihat sama sekali tidak terlihat kesakitan atau apapun, dia hanya tetap tersenyum seperti biasa.

Tiba-tiba ada sesuatu yang aneh yaitu Leviathan terpental dan terlihat di pipi sebelah kanannya memerah seperti habis tertonjok sesuatu.

"A-apa? Apa yang terjadi?!"

"Mulai sekarang tidak akan aku biarkan kamu menyerang."

Aria mengangkat tangannya dan tepat di atas telapak tangannya muncullah sebuah lingkaran sihir.

Leviathan yang melihat itu pun mulai mempersiapkan dirinya.

Sebenarnya pada saat-saat merapal mantra adalah saat-saat yang paling rapuh untuk seorang pengguna sihir seperti Aria tetapi dia tahu Aria tidak akan seceroboh itu, dia yakin kalau Aria sudah mempersiapkan sesuatu untuk situasi seperti itu.

"Aries: Milia Vir Anthrax."

Tiba-tiba muncullah banyak sekali lingkaran sihir di sana, lingkaran sihir yang membuat perasaan Leviathan menjadi tidak enak.

"Aku mungkin tidak bisa membuat Valkyrie seperti nona Yulia, tetapi kurasa ini sudah cukup."

Dari lingkaran sihir itu muncullah sesuatu seperti ksatria yang berukuran raksasa yang mengenakan armor lengkap dengan perisai besar dan juga pedang panjang.

Tepat di helm para ksatria-ksatria itu ada sesuatu yang menjadi ciri khas dari Aria yaitu sepasang tanduk melingkar.

Tidak cukup dengan itu Aria juga membuat Treant dan Golem secara bersamaan sehingga sekarang terlihat Aria mempunyai pasukan raksasa yang berjumlah sangat banyak sampai-sampai hutan itu terlihat seperti penuh.

"Oi oi apakah ini sungguhan?"

Leviathan yang melihat itu pun tercengang, dia tidak percaya kalau Aria bisa memanggil pasukan yang sebesar ini.

Dia tahu kalau Aria itu seorang pengguna sihir yang ahli tetapi ini sudah keterlaluan, dia tidak pernah melihat seorang pengguna sihir bisa memanggil banyak sekali pasukan dan terlebih lagi dia masih menambahkan segala jenis Treant dan juga Golem mulai dari Lava, Es, dan yang lainnya.

"Tenang saja, aku yakin kalau mantan raja Iblis Leviathan tidak akan mati hanya dengan seperti ini."

Pasukan Aria itu mulai maju dan menyerang Leviathan dengan bersama-sama, satu persatu dari mereka melayangkan serangannya kepada Leviathan yang tidak mempunyai pilihan lain selain menghindar.

Normalnya seorang pengguna sihir spesialis di bidang ini sekalipun tidak akan bisa memanggil sesuatu sebanyak ini, mereka pasti akan sangat kesulitan mengendalikan mereka semua karena pada dasarnya sesuatu seperti Golem itu tidak mempunyai kesadaran sehingga kalau golem itu tidak diberi sihir khusus yang membuat mereka seperti dikendalikan otomatis oleh AI tetapi Aria sama sekali tidak melakukannya, dia mengendalikan seluruh pasukannya itu sendirian sehingga mereka semua bergerak dengan sangat efisien.

Akhirnya untuk menghindari mereka semua, Leviathan terbang menjauh ke atas agar pasukan Aria itu tidak bisa menjangkaunya.

Pada saat itu Leviathan pun mencoba menggunakan sihirnya untuk meratakan pasukan Aria.

"Makan ini!"

Dia mengeluarkan lingkaran sihir yang sangat besar untuk mengeluarkan sihirnya tetapi dia lupa kalau Aria tidak sebodoh itu.

"Aries: El Nath!"

Tiba-tiba tepat di atas Leviathan muncul domba raksasa berbulu emas, domba itu menyeruduk Leviathan dengan kerasnya sehingga Leviathan sendiri terhempas dan jatuh menghantam tanah.

Saking kerasnya Leviathan menghantam tanah, tanah di sekitar tempat Leviathan jatuh itu menjadi cekung seperti habis dihantam meteor.

"Apa kamu pikir aku akan membiarkanmu mengeluarkan sihir?"

Aria dari tadi sama sekali tidak bergerak dari tempatnya, itu membuktikan bahwa kekuatan Leviathan masih belum menjadi tandingan dari Aria, setidaknya untuk wujud palsunya ini.

Pasukan Aria pun mendekati Leviathan, mereka berusaha untuk menyerang Leviathan yang habis menghantam tanah tetapi...

"Apa kau pikir aku akan kalah hanya dengan ini?"

Tiba-tiba dari cekungan tanah tempat di mana Leviathan itu terjatuh, terlihat wujud seekor naga berwarna biru yang muncul dari sana.

"He~ akhirnya kamu mulai serius juga, baiklah kalau begitu aku juga akan sedikit serius."

"Sedikit serius?"

"Ya, karena kalau aku serius, kamu pasti akan mati apalagi dengan level kekuatanmu yang sangat jauh dariku."

"Apa?!

Kata-kata itu semakin membuat Leviathan merasa kesal, tubuh naga Leviathan itu menjadi semakin besar dan besar yang disertai dengan aura monster yang ada di dalam dirinya.

"Apa kamu tahu, bahkan kamu tidak lebih kuat dari wujud naga Arashel, bagaimana kamu bisa mengalahkanku atau menghadapi nona Yulia? Kamu hanya akan mati sia-sia di depannya."

Akhirnya pada saat itu pertarungan serius antara sang Aries dan sang mantan raja iblis Leviathan pun dimulai, tetapi meskipun pertarungan itu terlihat mengerikan tetapi masih jauh lebih baik daripada pertarungan melawan Yulia dulu yang jelas-jelas dengan satu serangannya bisa membuat satu gunung lenyap seketika, dan akhirnya Yulia yang selama ini mereka bicarakan akan memulai pergerakannya.

Sesuatu yang jika dengan mata itu terlihat seperti pohon aneh yang terbang di langit itu tengah terbang menuju ke negeri para Dwarf bersama-sama dengan Yulia dan para Valkyrie yang ada di sana.

Yulia yang sekarang ada di sebuah ruangan yang di sana terdapat seperti sebuah Sphere yang berisi cairan.

Di dalam Sphere itu terdapat seorang Dwarf yang mempunyai brewok yang tebal dan mempunyai tubuh yang pendek, dia adalah Okein yang menjadi pemimpin kapal Dwarf.

"Jadi hanya pak tua ini yang selamat."

Setelah kapal udara Okein meledak, dia terjatuh tidak berdaya dan di sana dia melihat teman-temannya yang tewas terkena ledakan, bahkan salah satu tangannya juga ikut putus karena ledakan itu.

Pada saat itulah Gewitter E-1195 tiba-tiba membawanya menuju ke Yggdrasil, sebuah tempat yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Yulia dengan tatapannya yang dingin seperti biasa menatap Okein yang sudah tersadar dari tidurnya.

"Cepat beritahukan kepada Yulia, apa rencana kalian?"

Tentu Okein menolak untuk memberitahukannya apalagi kepada Yulia, dia hanya terdiam menatap Yulia dengan tatapan kebencian.

"Mana mungkin aku memberitahukan itu kepadamu dasar Monster!"

Yulia yang mendengar itu sama sekali tidak merasa tersinggung, dari awal memang dia tidak pernah menganggap dirinya sama dengan orang-orang yang menginjak tanah ini.

"Begitu? Ratatoskr!"

"Ya, nona Yulia."

"A-apa yang mau kau lakukan?"

"Belah kepala orang ini dan ambil otaknya."

Itu adalah kata-kata yang sama sekali tidak terbayangkan akan keluar dari mulut seorang gadis, tetapi mata dingin nan datar yang menusuk itu menandakan kalau gadis itu sama sekali tidak bercanda.

Tepat di sebelah Yulia, ada seorang gadis lagi yang lain, dia adalah gadis vampir hampir abadi yang habis dikalahkan bahkan hampir dilenyapkan oleh Yulia dari dunia ini.

Selama Yulia bertarung dengannya, dia sudah bereksperimen dengan mencoba memotong tubuh dari gadis vampir itu sampai ke ukuran yang sangat kecil dan ajaibnya sekarang dia bisa kembali menjadi utuh.

Gadis itu merangkak menuju Yulia yang tengah melayang sambil mengarahkan tatapan matanya ke Okein.

"No-nona Yulia, kalau boleh saya bicara, saya bisa membuat pria itu menjadi lebih berguna dengan menjadikannya sebagai budak dan mematuhi segala perintahku."

"Jadi begitu, kamu mau menghisap darahnya dan menjadikannya sebagai budak?"

"Ya, tentu saja saya akan mematuhi perintah Anda."

Ras Vampir memang dikenal sebagai ras kegelapan, mereka selalu dikenal sebagai pembuat masalah meskipun masih di bawah Dragoon.

Para Vampir tingkat tinggi tentu berbeda dengan vampir biasa baik kekuatan maupun kecerdasan mereka, Vampir tingkat tinggi biasanya adalah Vampir bangsawan yang mempunyai pesona memikat lawan jenis dan menjadikan mereka sebagai budak dengan menghisap darahnya.

Tentu kemampuan itu juga memiliki batasan, Carmilla tidak bisa membuat orang-orang yang mempunyai kekuatan yang hampir sama sepertinya maupun jauh melebihinya menjadi budak.

Pada saat melihat Yulia, Carmilla bisa membayangkan kalau dia mencoba menghisap darah Yulia, tidak salah lagi energi yang sangat besar di dalam tubuh Yulia akan mengalir di dalam tubuhnya dan akan membuatnya meledak.

"Aku tidak membutuhkan anak buah yang lemah!"

Yulia pun kembali menatap Okein dengat tatapannya yang biasa, aura kebesaran dari Yulia pun keluar yang membuat Okein maupun Carmilla merasa seperti tidak berdaya.

"Pak tua, kalau kamu tidak ingin memberitahu maka Yulia tidak punya pilihan lain selain melenyapkan negeri para Dwarf dan membinasakan kalian semua tanpa sisa."

"Hah apa kau bisa?"

"Sebaliknya, apa yang membuatmu berpikir kalau Yulia tidak bisa?"

Yulia menarik jenggot dari Okein dan mendekatkan wajahnya, dia menatap Okein dengan tatapan mengerikan.

"Jika itu demi tuanku, tidak peduli mau itu satu negeri atau satu dunia sekalipun, bahkan dewa pun akan aku hancurkan!"

Seketika ketika melihat tatapan mata Yulia, Okein sadar di sana terdapat ketetapan hati yang sangat kuat, sebuah ketetapan hati yang telah terbentuk dari sesuatu yang sangat amat serius.

Okein sadar kalau apa yang dikatakan Yulia itu serius tentang menghancurkan negeri para Dwarf, itu membuat Okein merasa merinding melihat betapa kejam Yulia the Princess.

Yulia melepaskan jenggot Okein dan menjauh.

"Ratatoskr, cepat ambil otaknya, letakkan dia di mesin itu dan ambil semua informasi yang ada."

"Jawab: Princess Yulia, kami mempunyai solusi untuk ini."

"Solusi?"

"Jawab: seperti yang gadis vampir itu katakan, lebih mudah untuk menjadikannya boneka untuk mencari tahu rahasia tentang kerajaan Dwarf."

Yulia pun diam sejenak untuk berpikir.

"Jadi seperti itu, dengan mengendalikannya dan mengirimnya untuk menyusup ke kerajaan itu, kita bisa mencari tahu dalang di balik semua ini dan melenyapkannya, di samping itu kita bisa menjadikan para pemimpin negeri Dwarf boneka kita dan menguasainya tanpa berperang, dengan seperti itu Yulia bisa mempersembahkan kerajaan itu kepada dia untuk membuktikan kesetiaan dan seberapa berguna Yulia, lebih dari itu Yulia bisa menghemat tenaga dan pasukan untuk pertarungan menghadapi para penghianat itu...apa Yulia benar?"

"Ya, itu benar."

Okein yang mendengar itu pun merasa marah, dia mengutuk Yulia dan segala yang ada di sini, dia melotot kepada Yulia yang menampakkan betapa marahnya dirinya sekarang.

"Kau...KAU!"

"DIAMLAH YULIA SEDANG BERPIKIR!"

Dengan tatapan dingin dan aura yang lebih mengerikan yang mengancam, Yulia menatap Okein yang tengah merasakan amarah dan seketika amarah itu berubah menjadi rasa takut akan seberapa monsternya Yulia itu.

"Yulia rasa itu tidak buruk, lagian Yulia juga harus mempersiapkan untuk membuat anak itu menjadi senjata."

Berpindah kepada Edward, dia sekarang tengah berada di suatu tempat di dalam laut berenang sambil terlihat tengah mencari sesuatu.

Setelah beberapa lama, Edward mulai kehabisan napas dan akhirnya dia tidak mempunyai pilihan lain selain ke permukaan dan menghirup napas sedalam-dalamnya.

Dia memegang sebuah item komunikasi di tangannya dan mendekatkannya ke mulut.

"Hoi Himmel, apakah lokasinya sudah benar? Aku sudah mencari selama ini dan belum menemukannya."

"Berdasarkan buku dan juga informasi dari ketua, seharusnya ada reruntuhan lagi yang menjadi pusat dari daerah itu."

"Seperti yang sudah kuduga tidak akan semudah itu tanpa bantuan Lorelei ya?"

Edward hanya berpikir di sini ada beberapa kemungkinan, kemungkinan pertama yaitu lokasinya yang telah berubah dan kemungkinan kedua yaitu ada penghalang di sini yang menghalangi penglihatan Edward.

"(sigh) Baiklah kalau begitu aku akan mencarinya lagi, ngomong-ngomong seperti apa situasi di sana sekarang?"

"Buruk seperti biasa, Koharu-chan sedang berusaha keras mencari dalang kudeta ini dan membalas kekalahannya kepada pria bertopeng Oni itu, Halt dan Whiss juga sekarang tengah berjaga-jaga dan kalau tidak salah ada suatu kelompok anak aneh yang berusaha membantunya, kalau tidak salah nama pemimpinnya Stahl gitu, dan juga suratmu sudah sampai ke raja Arthur, dia sekarang tengah-"

"Tunggu dulu, kenapa Stahl bisa bersama Halt?"

"Mana aku tahu, tapi bukannya itu malah bagus karena kudengar bocah dari dunia lain itu lmayan kuat?"

Edward tahu kalau Stahl itu sebenarnya kuat, tetapi lebih dari itu bagi Edward Stahl hanyalah seorang anak yang masih polos, dia bisa melihat itu ketika bertemu dengannya langsung, dia masih belum tahu apa itu artinya berdiri di medan peperangan.

"(sigh) Aku harap dia baik-baik saja."

Berdiri di medan perang bagi Edward itu artinya adalah siap untuk membunuh dan juga dibunuh dan membunuh seseorang bukanlah hal yang bisa dilakukan segampang itu.

Mungkin bagi Edward itu sudah menjadi pemandangan yang biasa tetapi tidak bagi orang lain, selama ini dia banyak melihat orang-orang yang berusaha masuk ke Leon berakhir mati karena mereka sama sekali tidak siap secara mental.

"Ngomong-ngomong apa Ketua benar-benar tidak apa-apa mempercayakan itu kepada dia? Maksudku dia-"

"Aku sudah tahu apa yang ingin kau katakan, jangan khawatir dia sudah tahu apa yang dia lakukan, dia melakukan itu bukan demiku atau Leon, dia melakukan itu demi masa depan."

"Masa depan?"

"Jika perang ini dimulai maka pasti kebencian antar ras akan bertambah dan pasti akan terjadi peperangan lain di kemudian hari, oleh karena itu dia berniat menanggung itu semua."

"Jadi begitu, dia dari awal sudah berniat seperti itu ya?"

"Seperti yang pernah aku katakan kepadamu, perdamaian itu adalah sesuatu yang dibangun di atas mayat-mayat, tanpa pengorbanan maka tidak ada perdamaian di dunia ini."

Bagi Edward itu adalah wujud sebenarnya dari perdamaian, seperti layaknya sebuah bunga cantik tetapi dengan duri yang tajam nan beracun.

"Bagaimana? Dia keren kan?"

Tidak bisa dipungkiri di dalam hati Edward, dia mengagumi Halt yang terlihat seperti seorang pahlawan begitupun Halt, dia juga mengagumi Edward yang dengan segala kelemahannya dia bisa menjadi kuat.

"Tunggu apa ketua berniat mengorbankannya?"

"Mungkin...tapi aku tidak akan membiarkan itu, untuk itu aku ada di sini kan mencari apel emas dan menghentikan kegilaan ini?"

"Hahahaha...memang seperti ketua yang biasanya ya? Baiklah kalau begitu aku juga akan berusaha dengan keras membantumu."

Yah sebenarnya w agak males belakangan ini lanjutin cerita, bahkan buat lihat tulisan w sendiri aja berat wkwkwkwk, baiklah w akan istirahat dulu dan ngerjain cerita sebelah yang udah setengah selesai chapnya.

OlphisLunaliacreators' thoughts