webnovel

The sole ruler of the new world

Novel ini menceritakan Seorang yang bernama Axelle Daven Digar yang kehilangan kedua orang tuanya sebelum dia beranjak 6 tahun, Demi membalas dendam dia berhasil melalui kehidupan seperti di nereka dan mendapatkan kekuatan sehingga dia berhasil melakukan balas dendam. Pada akhirnya dia mempunyai kekayaan dan pristise tidak tertandingi di kehidupan di bumi yang membuat dirinya dijuluki Khan yaitu raja tunggal di bumi. Namun setelah mendapatkan semua yang dia inginkan, Dia kehilangan Arah, seperti mayat hidup tanpa tujuan dibawah eksterior glamor seorang raja yang kuat. Sehingga membuat Dirinya ingin bereinkarnasi dan hidup normal seperti manusia pada umumnya. Akan tetapi kehidupan tempat Axelle Daven Digar bereinkarnasi yaitu dunia yang penuh dengan sihir dan monster, ditambah dengan kerakusan manusia yang sama dengan di kehidupan sebelum dia bereinkarnasi. Sehingga membuat dirinya mengoreksi kesalahan masa lalunya dan berlatih menjadi kuat agar dapat menjaga keluarganya.

Ak_han · Fantasy
Not enough ratings
28 Chs

Pos guild petualangan

Setelah Mira Mendes membuat barir untuk menyembunyikan keberadaan mereka, aku pun pergi meninggalkan mereka bersama rinia.

Tempat tujuanku adalah kembali ketempat aku bertemu Rindia, aku juga mencoba mencari informasi tentang musuhku yang akan datang di masa depan, sekaligus aku ingin mencari keberadaan rindia dengan kemampuanku. Meski yang aku tau, Rindia sudah tidak ada didunia ini sekarang.

Tapi dia pernah mengucapkan, jika aku berada inti putih, aku dapat bertemu dengannya, kembali, jadi aku harus memastikan keberadaan Rindia

Bersamaan diperjalanaan, aku merasa bersalah memikirkan kembali pedangku yang patah diperjalanan, karena itu merupakan pemberian dari kedua orang tuaku. Pada saat di Glades Mountain nantinya, aku akan memperbaikinya sendiri dan mendapatkan bahan yang bagus untuk pedangku tersebut.

Aku mempunyai sedikit keahlian dalam melakukan pandai besi dari waktu aku menjadi seorang prajurit aktif di Kerajaan. Pada waktu itu masih diperintah oleh Nigel Worly.

Dan bahan senjata yang digunakan lawanku beragam, ada yang melebihi kualitas dari pedangku, dan juga ada yang lebih buruk kualitas pedang yang dimiliki lawanku. Sehingga membuat pedangku mempunyai banyak goresan di pertempuran garis depan.

Karena itu, aku mencari cara agar pedangku mempunyai kualitas bagus dengan menempanya sendiri. Aku belajar dari master pandai besi kerjaan yang membuatkan senjata untuk prajurit. Dia sangat baik membuatkan senjata untuk 1 peleton, jumlah dari 1 peleton terdiri dari 30 sampai 50 orang. Hasil dari penempaan besi yang dia buat yaitu, pedang, Belati, tombak dan sejenisnya.

Namanya adalah Bartoleon, namun dia sangat selektif terhadap para prajurit, karena pendapat dia tentang prajurit itu sangat buruk. Prajurit itu dia anggap sangat senang merusak karyanya, dan juga mempunyai sifat mesum dan pemabuk. Sehingga sulit jika seorang mau belajar cara menempa besi padanya.

Meski begitu, aku mempunyai cara tersendiri untuk belajar menempa darinya yaitu, memanfaatkan kesukaannya tentang prajurit perempuan yang sexy. Ditambah sedikit pujian setinggi langit tentangnya, dan memberikannya sedikit Bir. Sehingga Bartoleon mau mengajarkanku, tentang cara melakukan pandai besi untuk menempa pedangku sendiri.

Di perjalanan aku bergerak cepat menuju tempat itu, menempuh jalan lurus kearah selatan. Jika kalian mau menuju ke arah Glades Mountain yaitu barat. Sedangkan, jika mau kembali ke kota cape town yaitu timur. Dan desa Aster sudah kami lewati yaitu berada di tenggara.

Aku tidak dapat menjelaskan detailnya, karena sekarang aku sudah sampai ditempat tujuanku.

Sebuah tanda di bahuku bekas gigitan Rinia bersinar, seperti menanggapi ikatan dari ibu dan anak.

"Papa!" terdengar suara Rinia yang melakukan telepati.

"Ada apa?" Balasku kembali.

"Aku merasakan sesuatu papa," Ujar dari Rinia.

"Ah tenanglah, itu mana yang kau rasakan adalah tempat aku menemukanmu," Balasku pada rinia dan aku belum memberitahu tentang Rindia.

Pastinya akan ada banyak pertanyaan dikepalanya, karena Rinia masihlah bayi Naga, jadi aku sedikit menghindari perdebatan kecil, itu akan menghambat diriku sekarang.

"Tapi pa!" Ujar rinia kepadaku.

"Tenanglah dan istirahat kembali, perjalanan masih jauh, dan ingat rinia! Percayalah kepapamu ini," Balasku padanya.

"Baiklah papa! Hati-hati," Balas dari rinia dan sepertinya tidur.

Tempat masuk kedalam gua sudah tertutup oleh runtuhan pertarungan Rindia dengan musuh seperti Wujud awal aku bertemu Rindia. Dan tempat itu sudah ditumbuhi tumbuhan rambat dan rumput liar lainya.

Aku mencoba mencari celah dinding tipis, agar aku dapat memasuki kedalam gua. Yaitu dengan menghancurkan dinding gua yang tipis, menggunakan kekuatanku.

Karena perkembanganku menggunakan elemen tanah, aku mencoba merasakan semua benda yang bergerak termasuk burung yang bertengger dikaki gunung. Terlihat dan terdengar kerumunan burung bertengger, itu merupakan celah dari gua.

aku bergerak cepat agar rekanku tidak kecewa, karena menunggu diriku yang terlalu lama. Aku membuat suhu udara sedikit dingin agar burung yang bertengger pergi, kemudian aku menghancurkan dinding gua tersebut.

Setelah kuhancurkan, aku dapat masuk kedalam dan gua itu menurun kebawah sekitar 100 Meter. Sesampai ditempat itu, aku seperti melihat sekilas pertarungan Rindia di dalam gua bersama musuh yang tidak aku ketahui.

Pada pertarungan itu, rindia melakukan segala cara, agar dia bertahan sampai nafas terakhirnya. Rindia terpojok dan terluka parah, aku merasa bersalah karena menerima kekuatan rindia.

Tapi aku ingat dia memberikan kekuatan itu, karena dia tau pasti kalah dan dia takut jika kekuatanya akan digunakan oleh musuh tersebut. Namun aku tidak menyangka rindia melakukan Bunuh diri sehingga mengalahkan musuh itu. Rindia meledakkan dirinya membuat musuh yang tidak aku ketahui namanya terbunuh dan menyisakan Kristal core hitam yang dimliki musuh itu, bisa dibilang musuh yang dilawan rindia adalah naga hitam.

Aku tidak membutuhkan lama untuk menemukanya, karena hawa dari Kristal core hitam itu memancarkan hawa yang berat, tapi ditekan oleh Kristal core putih milik rindia. Meski hanya core, mereka dapat mengumpulkan mana sendiri dan mempunyai kesadaran sendiri.

Pada saat aku menghampiri Kristal core terdengar suara burung dan aliran air, tak lama kemduian terdengar suara seseorang, "Darah! Darah! Darah!" Dan suara itu berasal dari kristal core hitam.

"Suara ini dari Kristal itu, akhirnya aku harus bergegas," Dalam pikiranku sambil mendekati kedua core tersebut.

Sepertinya ini kelebihan dari Ras Naga, namun jika core biasa tidak akan mempunyai kesadaran sendiri. Itu merupakan pengetahuanku karena membaca buku sebelumnya.

Ada pepatah, "Kekuatan tanpa pengetahuan buta," Ya bisa dibilang, jika kau mempunyai kekuatan saja, kamu itu akan menjadi budak, dan gampang dibodohi oleh orang yang mempunyai ilmu pengtahuan. Namun jika kau mempunyai kekuatan dan ilmu pengetahuan, kau pastinya akan menguasai dengan bebas, karena kekuatan dan limu pengetahuan tersebut.

Aku pun mengambil dua core Kristal dan sebelum aku memasukkan kedalam ranselku, aku membuat kedua core tersebut tidak mengeluarkan energy yang berat. Hal itu akan mengejutkan Lesley dan Mira, aku akan menjelaskannya perlahan kepada mereka.

Diriku masih mencoba mungkin mendapatkan dengan meditasi sejenak,namun aku tidak mendapatkan gambaran informasi tentang rindia dan musuhku.

Aku hanya menyerap dan melihat inti manaku yang sudah merah, setelah mencoba memastikan tidak mendapat informasi lagi, aku pun bergegas keluar dengan cepat, aku pun harus mengakui kenyataan Rindia telah meninggalkan dunia ini, dan aku tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang musuhku, apakah dari ras naga atau ras monster lain yang tidak aku ketahui.

Aku harus menjadi lebih kuat, dan juga sekarang, aku menemukan bahan untuk pedangku yang patah. Dengan menggunakan Core hitam dan Core putih ini.

Aku tidak perlu mencari bahan untuk pedangku di dalam Glades Mountain, karena aku telah mendapatkan 2 bahan yang luar biasa.

Dengan cepat aku pergi dari tempat core, dijalan sekilas melihat tempat lorong gua, dimana aku bertemu dan berbicara banyak hal dengan Rindia. Aku tidak berhenti untuk melakukan nostalgia, karena terdapat beberapa orang yang menungguku.

Dengan memperkuat kaki dengan mana, mempercepat gerakanku melewati sungai, hutan dan aku membawa buah, sebelum aku mengambil core, aku mengambil buah yang biasa rindia berikan padaku.

Aku ingin memberikan buah ini kepada mereka, karena telah mau menungguku. Akhirnya aku sampai disambut senyum ramah Mira Mendes dan Lesley Turner seperti biasa tanpa ekspresi yang dia tunjukkan.

Aku pun langsung masuk kedalam gerbong bersama mereka, saat mau membuka Barir penghalang, Mira mendes memperhatikan sekitar agar tidak mengujutkan orang lain.

Kami pun berangkat, didalam perjalanan aku memberikan mereka buah yang kupetik didalam gua. Mereka semua senang terutama rinia, memakan buah dengan wajah kegirangan.

Pada saat memakan buah didalam perjalan aku pertama kali, melihat Lesley Turner tersenyum dengan manis, karena ada sisa buah dibibirnya.

Kemudian Mira memulai pembicaraan, dia menanyakan "Apakah aku pergi meninggalkan mereka, untuk memetik buah?" Ujar dari mira.

"Ya tentu, mencari buah itu, dan memetiknya untuk kalian," Balasku dengan tersenyum.

"Aku tidak yakin, kau terlalu gegabah untuk mencari buah buah seperti ini," Balas dari Lesley turner.

"Lesley benar dira, dank kamu juga, terlalu buruk! Untuk berbohong," Sambung dari Mira Mendes.

"Ha ha ha ha, iyyah kalian benar, aku sangat buruk untuk berbohong, sebenarnya aku mencari bahan untuk pedangku yang patah, dan aku menemukan ini," Balasku pada mereka dengan tidak memberitahukan sepenuhnya, yaitu memastikan keberadaan Rindia dan mendapatkan infromasi tentang musuh dimasa depan.

Sifatku yang tertutup sepertinya, masih sulit untuk dirubah sepenuhnya, aku membutuhkan proses yang panjang seperti berlatih pedang maupun sihir.

Aku menunjukkan kepada mereka Kristal core naga dan seperti yang aku pikirkan, mereka terkejut dengan yang kuperlihatkan.

"Dira! Dimana kau menemukannya?" Ujar Mira Mendes.

"Apa kau pergi keglades Mountain? Tanpa sepengatahuan kami Dira," Tanya Lesley.

"Tidak-tidak, tentu tidak saja, aku tidak masuk ke dalam glades Mountain, aku menemukanya sebelum kita berangkat, dan jika bukan karena pedangku yang patah, aku tidak akan mengambilnya, karena di buku, kristal core itu bagus untuk bahan pedang," Balasku pada mereka.

"Oh iyya, pedang dira patah, saat ujian petualang pemula tadi," Balas Mira mendes, dia mengingat ceritaku saat ujian untuk pemula.

"Yak kau benar, Kristal core itu, memang bagus untuk bahan pedang, dan kau mendapatkan dimana dira?" Sambung dari Lesley.

"Ehem! Baiklah! Aku menda..." sebelum selesai menjelaskan kusir memotong pembicaraan.

"Kita sudah sampai! Di pos depan Guild petualangan," Ujar dari kusir desmiter.

"Sebaiknya kita bahas lain hari, karena sudah sampai," sambungku kembali kepada Lesley dan mira.

Tidak Terasa perjalanan menuju pos terdepan begitu cepat, namun terlihat matahari mulai terbenam. Setelah menurunkan bawaan dan memastikan tidak adaa yang tertinggal, kami bertiga menuju pos guild petulangan.

Terlihat seperti desa kecil, dan banyaknya penjagaan, karena banyaknya Leviathan beast mana berkeliaran keluar masuk kedalam Glades Mountain.

Terlihat bangun cukup mewah di tengah desa, bangunan itu di sebut pos guild petualangan. Kami pun masuk kedalam dan terlihat resepsionis perempuan, tempat itu, lebih sederhana dibandingkan markas utama Guild petualangan di kota cape town yang terlihat besar dan mewah.

Lesley dan mira menunggu diruang tunggu, aku tidak khawatir akan ada yang mengganggu mereka, karena penjagaan di pos guild petualangan lebih ketat, jadi aku pun langsung menuju resepsionis tersebut.

"Senang bertemu denganmu, disini adalah pos depan Guild Petualangan, ada yang bisa saya bantu?" Ujar resepsionis perempuan tersebut.

"Kami ingin mengambil sebuah misi," Balasku pada resepsionis.

"Kalau begitu, silahkan perlihatkan identitas petualangan terlebih dahulu, jadi tolong berikan kartu anda," Balas kembali resepsionis tersebut.

"Wah! Anda pendatang baru, dan peringkat anda B, jadi saya sarankan ambil misi yang setingkat atau lebih rendah, dikarenakan anda pendatang baru," ucap dari resepsionis.

"Ya aa, baiklah, aku akan mengambil yang setingkat, tapi tolong jelaskan kembali macam-macam misi dipos guild petualngan ini," Jawabku pada repsionis.

"Baiklah tuan, Misi misi di Guild Petualang bermacam-macam salah satunya seperti, Quest jenis pencarian level rank G, membawa 10 buah tanaman Krisan untuk obat di daerah Goblin, hadiah dari Quest 10 Perak, Dan juga ada misi menemukan barang yang hilang levelnya tergantung dari harga barang yang hilang," resepsionis itu menjelaskan dengan baik.

"Secara sederhanya, Guild petualang adalah tempat yang menyediakan permintaan langsung dari orang yang mengalami kesulitan, dan permintaan itu disediakan sebagai fasilitas bagi para petualang," sambung menjelaskan lagi dari resepsionis

"Em, ada misi yang seperti itu?" aku bertanya untuk memastikan lebih jelas.

"Ya! Tuan, jadi ada permintaan misi mencari kucing yang hilang loh, Kemudian terdapat Quest jenis pemburuan, membunuh 5 serigala bertanduk dan 5 kelinci telinga panjang bertanduk hadiah 10 koin tembaga, Dan terdapat juga Quest berburu Goblin berjumlah 10, level rank E mempunyai hadiah 10 Koin mas." Dia menjelaskan kembali dengan baik.

"Tunggu, kenapa Goblin level E bayarannya menggunakan emas?" aku bertanya kembali penjelasanya.

"Iyya tuan, Hadiah dari berburu Goblin terbilang cukup tinggi meski level rendah, karena Goblin dapat bersosialisasi dalam kelompok membuat harga dalam berburunya cukup tinggi dari Guild petualang, dan goblin mempunyai nafsu yang tinggi terhadap Ras lain yang membuat sebagai Leviathan Rank E,"

"Baiklah aku mengerti," balasku pada resepsionis.

"Jika sudah mengerti, silahkan liat papan misi yang ada didinding pos ini, jika sudah memilih berikan kepada saya kembali tuan, saya akan memberikan stempel untuk anda kerjakan," Ucap dari resepsionis tersebut.

"Ah baiklah! Nona," ucapku pada resepsionis tersebut.

Aku pun langsung mengecek dan melihat banyaknya misi permintaan dari orang yang kesulitan, dan aku melihat kertas permintaan yang kosong. Aku mengambil kertas kosng tersebut dan memberikan kepada resepsionis tersebut.

"Ehm tuan, saya masih belum menjelaskan tentang selembar kertas kosong ini, lembaran itu merupakan untuk menjelajahi dugeon yang belum pernah dijelajahi tuan, dan anda dapat mengisi permintaan anda agar menjadi sebuah misi tuan," Ujar dari resepsionis.

"Owh iyya! Bagaimana cara kita membuktikan Leviathan mana yang kita bunuh?" aku bertanya pada resepsionis.

"Biasanya untuk sebagai bukti, telah menyelesaikan misi aku itu perlu membawa bagian unik dari tubuh sebagai bukti, contohnya jika dalam Quest memburu Goblin, Tuan wajib membawa telinga dan barang yang berhaga yang dimiliki goblin yaitu kalung dan gelang, Jenis goblin yang mempunyai kalung dan gelang merupakan jenis goblin perempuan." Balas dari resepsionis.

"Baiklah, aku mengambil kertas kosong ini, karena aku pun bersama kedua temanku yang ada disana," ucap dari resepsionis.

"Ah it... itu lesley dan Mira! Em Jika begitu, saya akan stemple, saya memperbolehkan anda mengambil kertas permintaan yang kosong, karena Anda sepertinya teman dari anggota kelompok Soul Light, " Ujar dari resepsionis.

"Begitulah? Jika seperti itu, aku sangat berterima kasih padamu, perkenalkan saya Axele Digar temen dari kelompok Soul Light," Balasku agar aku dapat mengetahui namanya.

"Ya tuan, perkenalkan juga nama saya, Diandra. Dan juga, karena Anda meski pemula mempunyai peringkat B sudah cukup alasan saya memperbolehkan Anda mengambil misi lembar kosong. Namun, setelah mengerjakan misi usahakan jangan menghilangkan kertas permintaan ini, karena saya akan stemple kembali sebagai bukti telah selesai melakukan misi,"

"Terima kasih, pengertiannya Nona Diandra, " Dengan langsung bergegas menghampiri Lesley dan mira.

Bersambung…

Catatan:

MC tidak menggunakan nama asli dari Dunianya.

Spesial dari Author

Terima kasih yang telah membaca cerita novel fantasi ini, jika nantinya novel ini updatenya sedikit lama. Mohon maaf sebelumnya, dikarenakan saya seorang guru, jadi saya disibukkan dengan kegiatan mengajar dan kerja keperluan rumah lainya. Terima kasih lagi untuk para pembaca, terus dukung novel ini dengan cara like komentar yang positif agar saya tambah semangat dalam mengerjakan novel ini yang penuh Fantasi, Misteri, Dialog di dalamnya.

Terima kasih selamat membaca dan tunggu kelanjutan dari ceritanya.