Dengan cepat, Pangeran Darell dan Putri Azaela sudah sampai di kamar yang di tempati oleh Raja Damian yang asli. Terlihat Raja mulut dan bibir, serta beberapa bagian tubuhnya yang sudah di penuhi dengan darah yang berasal dari muntahannya sendiri.
Pria itu sangat terlihat kesakitan, sehingga tidak dapat memuka kedua matanya sendiri. Selain merintih dengan penuh penderitaan pada setiap inci permukaan tubuh yang sama sekali tidak bisa di gerakkan.
"Ka-" hampir saja pangeran Darell menyebut pria yang sedang terbaring itu dengan sebutan kakak, di hadapan semua orang yang ada di sana. Beruntung Jessie yang ingat akan kebohongan yang sedang terjadi, sehingga dengan cepat memegang lengan Pangeran Darell, dan menggelengkan kepala dengan perlahan. "Pangeran Darell," lirihnya kembali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com