webnovel

The Shadow of Heroes

Rein adalah seorang anak yang lahir di keluarga bangsawan kecil, hidup dengan damai di desa yang indah bersama ibu dan kakaknya. Ia sama seperti anak anak lainnya dan memiliki sebuah Impian. Namun, masa kecilnya yang indah hancur setelah desanya diserang oleh seekor monster. Desanya hancur berkeping-keping dan hangus terbakar, dan Dadu telah digulirkan. Takdir yang tercatat sejak terciptanya semesta, bagaimana Rein dan Kakaknya dapat menghadapi kejamnya dunia. ...

GCMerlin · Fantasy
Not enough ratings
12 Chs

Demonia

〔 Rein POV 〕

* DUAR *

Tiba-tiba, suara ledakan yang sangat keras terdengar di telingaku, saat aku mendengar itu, aku langsung mencari sumber suara Ledakan itu, dan saat aku melihat kedepan, tepatnya dari Arah desa, Asap Hitam telah mengepul dan menjunjung ke Langit merah senja, melihat hal itu, aku sedikit mengalihkan pandanganku kearah kakak, yang sepertinya juga sedikit kaget, lalu aku melirik Ibu yang wajahnya kelihatan khawatir sekaligus bingung.

Lalu, saat kami bertiga masih berdiri diam di Jalan, terdengar suara Panik yang keluar dari Mulut Ibu yang tertuju kepada kami.

" Nash, Rein, Asap itu dari arah desa, mungkin saja terjadi Kebakaran di Desa, jadi kita harus bergegas kesana. " Ucap Ibu, yang langsung berlari kearah Desa, melihat hal itu, Kakak yang tasinya masih berdiri disebelahku juga mulai berlari mengkitunya, sedangkan aku, aku berpikir ini bukan kebakaran biasa.

Kenapa? Bayangkan saja, Sumber penerangan Desa kami adalah Lux Ore, yang merupakan Batuan kecil yang biasa ditemukan di Hulu Sungai, yang dapat bercahaya selama 24 Jam, dan itu tidak mungkin menjadi Sumber Api, dan kemungkinan yang tersisa adalah Kompor dan Asap dari Kayu Bakar, dan kedua itu juga tidak masuk akal, dari kedua itu, apa yang bisa menjadi Sumber ledakan? Kompor adalah alat Memasak yang dibuat menggunakan Massive Granite dan Ignis Ore.

Setiap jenis Ore, mereka semua tidak akan bisa meledak, itu karena mereka adalah Sekumpulan Energi Sihir Pasif yang tidak bergerak, ataupun bergesek, dan hal ini telah kuuji beberapa kali dengan cara menggesekan satu Ore dengan Ore lain. Dan hasilnya, tidak seperti Wujud Aslinya, dimana Api akan Dipadamkan oleh Air, Ignis Ore yang kugesekan dengan Aqua Ore, tidak menghasilkan Efek apapun, aku berasumsi bahwa Cangkang keras dari Ore nya lah, yang menjadi penyebab dari hal itu.

Walaupun aku menganggap Asap yang terlihat dari Arah desa bukanlah Kebakaran biasa, Aku tetap berlari mengikuti Ibu dan Kakak, sambil membawa Keranjang Alurga dengan Erat. Setelah berjalan cukup Lama, kami akhirnya tinggal beberapa Puluh Meter lagi dari Gerbang Desa, lebih tepatnya Gerbang masuk ke Tempat Pemukiman warga.

Setelah beberapa saat berlari, aku melihat Ibu dan Kakak yang sudah berhenti didepanku, aku lalu mendekati mereka, dan saat aku mengalihkan pandanganku kearah mereka, Ekspresi mereka kelihatan sangat buruk, itu campuran antara Rasa Takut dan Terkejut. Melihat itu, aku langsung mengalihkan pandanganku kearah Desa, saat aku melihat itu, mataku melebar.

Apa yang kulihat itu sungguh mengerikan, Seluruh Desa terbakar dengan Api yang sangat besar, Api merah kehitaman berkobar seperti tidak akan pernah padam. Saat aku masih terkejut dengan pandangan didepanku, Ibu yang ada di sampingku berjalan tertatih-tatih mencoba untuk masuk ke desa. Aku langsung bertindak dan menarik bajunya.

" Tidak Bu, jangan masuk, Seluruh Desa sudah terbakar, kita harus pergi dari sini, dan mencari bantuan dari Kota Uldermoras. " Ucapku. Setelah aku mengucapkan itu, ibu langsung mengalihkan tatapannya kearahku dan berkata dengan ekspresi mati.

" Tidak, Ibu tidak akan pergi dari Desa. " Ucapnya, yang membuat Kakak angkat bicara.

" IBU!!! Rein benar, kita harus pergi dan menemui Ayah. " Ucap Kakak yang juga terlihat menarik lengan baju Ibu.

Namun, Ibu seperti tidak menggubris perkataan kami, dia dengan Paksa melepaskan cengkraman Tangan kami di Bajunya, dan berkata dengan wajah meringis, sedikit air mata terlihat di ujung matanya, sebagai warga desa, aku sendiri tahu perasaannya, bahkan sekarang, melihat desa yang kucintai terbakar dan dilahap oleh Api, masih membuat hatiku sakit, apalagi dia, yang merupakan Istri dari pemimpin Desa ini.

Ia lalu memegang tangan aku dan kakak dengan lembut, dan melepaskannya dari Bajunya, Ibu lalu mengusap Air mata di matanya, dan berkata dengan senyum lembut kepada kami.

" Nash, Rein, Kalian berdua maafkan aku, sebagai Ibu, aku tidak bisa melakukan tugasnya dengan benar, hari ini aku mungkin akan meninggalkan kalian selama-lamanya, aku lebih memilih desaku daripada Anak-anakku, maafkan Ibu, Ibu masih akan mencari Orang yang selamat disini. " Ucap Ibu yang langsung mengambil langkah dan mencoba berlari, aku berpikir bahwa itu adalah sebuah keputusan yang bodoh, jadi Aku berteriak kepadanya.

" IBU!!! Kenapa kau melakukan hal bodoh seperti Itu! Jangan sok menjadi Pahlawan jika kau bahkan tidak bisa mengurus anak-anakmu sendiri, Tidak mungkin ada yang selamat dari Api Besar ini! Penyebab dari api ini saja kita tidak tahu, Untuk apa kau membuang-buang Nyawamu dengan Sia-sia! Jawab aku, IBU!!! "Teriakku, aku menyampaikan semua isi dari pikiranku dengan Apatis, yang membuat Ibu berhenti berlari. Ia lalu mengalihkan pandangannya kearah kami berdua, kali ini Air mata benar-benar mengalir dari matanya.

Sepertinya aku sudah membuatnya sangat sedih dengan Ucapanku, Ibu lalu mulai mendekat kearah kami, saat sudah tiba didepan kami, ia lalu berjongkok dan menatap kearah mata kami sebentar, tidak beberapa lama, ia mengangkat kedua tangannya dan dengan lembut mengelus Pipi kami. Dia lalu tersenyum dan berkata.

" Kalian berdua adalah anak yang hebat, Nash kau adalah anak yang periang, kau juga anak yang bertanggung jawab, sebagai seorang Kakak kau harus menjaga Adikmu baik-baik, Dia mungkin adalah anak yang pendiam dan selalu mengikutimu, jadi aku harap, kalian berdua tidak bertengkar satu sama lain, jadi seorang Kakak yang menjadi contoh bagi Adikmu, Nash. " Ucap Ibu, yang membuat Kakak langsung kelihatan sedih, Air mata mulai bercucuran di pipinya, ia merengek sangat keras, dan berkata.

" Aku akan melakukannya bu. " Ucap Kakak, yang membuat Ibu tersenyum. Kemudian, Ibu mengalihkan tatapannya kearahku dan berkata.

" Rein, kau adalah anak yang pendiam, jika seperti ini terus, kau mungkin saja tidak akan mempunyai pacar saat besar nanti, jadi lebih beranilah untuk berbicara dengan Orang lain, jangan menutup dirimu dalam berinteraksi di Lingkungan sekitar, dan Juga, Kau adalah anak yang Cerdas, kau adalah anak yang mengerti dan tahu Apa yang baik, dan apa yang buruk, jadilah Anak yang baik. " Ucapnya, aku merasakan hatiku bergetar dan tanpa sadar, air mata mulai keluar dari mataku. Lalu aku mulai menangis tersedu-sedu, sambil berkata.

" Baik *hiks* Bu. "

Mendengar itu, senyum Ibu melebar, ia lalu berdiri dan kembali berkata kepada kami.

" Mungkin hidup kalian akan sulit setelah ini, jadi... carilah Ayah kalian, dan juga Selamat Tinggal, aku sangat menyayangi kalian, Nash, Rein. " Setelah mengucapkan itu, Ibu berlari kearah Kobaran Api dan menghilang dari Pandangan kami, merasa bahwa hati ini belum dapat menerimanya. Aku dan kakak berteria secara bersamaan.

"" IBU!!! """

Namun, setelah kami berteriak seperti itu, terdengar lolongan dan teriakan seorang Wanita. Yang membuat kami langsung berhenti berteriak.

* AUUUUUURRRRRHHHHH *

" ARGHHHHH!!!! " Teriak suara itu.

Seketika, kami berdua langsung memasang Posisi berlari, jika tiba-tiba saja, ada sesuatu yang mendekat kearah Kami, setelah itu, langkah Kaki, muali terdengar.

* BOOM *

* BOOM *

* BOOM *

Langkah demi langkah mulai terdengar di Telingaku, dan setelah beberapa saat, Makhluk yang sangat besar muncul di arah dimana Ibu pergi meninggalkan kami, Wujud Makhluk itu sangat Unik. Kulitnya Hitam dan terlihat sangat keras, ada banyak retakan yang menyala merah di kulitnya, itu seperti melihat Ore yang menyala di dalam Tubuh suatu Makhluk. Di dunia ini, ada Ras yang paling Umum, yaitu Monster. Sebuah Ras yang tercipta dari Ras lainnya, hal itulah yang kubaca di Buku.

Dan bentuk makhluk ini, mirip dengan Makhluk-makhluk yang pernah kulihat, di Gambar-bambar Ilustrasi di Buku Ensiklopedi, Dijelaskan disana, mereka adalah Makhluk dengan dua Tanduk,mereka memiliki Sepayang sayap di punggung mereka, Jantung Mereka adalah Crystal Ore, Kulit mereka sekeras Granit, dan Mereka tidak memakai Energi Sihir sebagai sumber Magis mereka, mereka adalah salah satu Ras yang termasuk dalam Ras Demonia, LLubel.