"A-apa?" tanya Illona karena merasa bingung jika ditatap seperti itu.
"Tidak apa-apa, duduklah!" Hugo mengulurkan tangan dan mengusap rambut Illona yang terurai. "Aku akan menemanimu sampai bel masuk!" imbuh laki-laki tersebut.
Illona mengangguk setuju. Mereka pun menghabiskan waktu dengan berbincang. Suasana di antara keduanya benar-benar hangat hingga Clara datang dan menggebrak pintu.
Gadis itu melakukannya tanpa tahu kalau ada Hugo di sana. Begitu matanya tertuju kepada lelaki tampan tersebut, barulah dirinya terdiam dan bersikap anggun. Padahal tingkahnya itu tidak berguna karena Hugo langsung mengalihkan pandangan dan kembali menatap Illona.
Decak kesal terdengar di sekitar Clara. Gadis itu benar-benar tidak suka melihat laki-laki yang ia sukai tertawa hangat bersama gadis yang ia benci. Namun, dirinya tidak bisa bertindak apa pun karena Andre dan laki-laki tersebut sudah berulang kali menegurnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com