"Madam Kim, maaf. Tapi bisa kau keluar sebentar. Aku butuh privasi dengan Andrea," ujar Evans.
"Baik, Tuan," ujar Madam Kim.
Madam Kim kemudian keluar dari kamar Andrea dan Evans. Sementara Andrea masih memegang tubuh Evans seperti ketakutan.
"Tidak ada apa - apa Andrea. Tenanglah. Tataplah mataku, hemm," bujuk Evans.
Andrea menuruti apa kata suaminya itu. Ia menatap wajah Evans. Namun ia masih saja terbawa akan mimpi buruknya.
"Kenapa semua orang mati? Kenapa? Kenapa mereka membunuh ayah dan ibuku?" ujar Andrea.
Evans tak tega melihat ketakutan Andrea. Karena sedikit banyak, ia memegang peran penting atas kematian ayah orangtua Andrea.
Jika tak menolongnya, pasti kedua orangtuanya tak akan seperti ini.
"Maafkan aku. Andaikan, saat itu aku mati saja. Mungkin semua tak akan seperti ini," ujar Evans.
"Kenapa? Kenapa kau harus mati?" pekik Andrea.
"Orangtuamu dibunuh karena mereka menyelamatkanku. Mereka berpikir Paman Kuncoro telah bersekongkol dengan ayahku," ujar Evans.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com