webnovel

The Rose Revenge

sebuah pembalasan dendam seorang wanita yang bernama angela yang telah di renggut harapan dan cita-citanya oleh kelompok laki-laki bernama Badang ,Bane dan Franco. Namun kemudian Angela bertemu dengan Khaleed. Sang pacar yang membantunya dalam mencari bukti dan keadilan. Akankah Angela menemukan jawaban siapa yang telah menjadi dalang dalam kejadian yang telah di alami oleh Angela?! Akankah rahasia Angela terbongkar?! Bagaimana cara Angela menemukan semua bukti dari pelaku kejahatan terhadap dirinya?! Happy reading.. Jangan lupa taruh komentar nya.. Terimakasih..

Ari_Fauziah · Teen
Not enough ratings
153 Chs

BAB 23. BERDUA LEBIH BAIK

THE ROSE REVENGE ( PEMBALASAN SANG MAWAR)

Setelah semalam memadu kasih berdua dengan Khaleed. Kami pun bangun siang karena melakukan hubungan intim hingga subuh. Saat aku masih tertidur pulas. Ternyata Khaleed sudah memasak untuk sarapan kami. Dan masuk ke kamar untuk membangunkan aku yang masih terlelap di kasur.

" Selamat pagi sayang!!" ujar Khaleed mencium keningku.

" Selamat pagi juga sayang!!" ujarku sambil menguap.

" Wah sepertinya kamu nyenyak banget tidur nya. Jam segini baru bangun" ujar Khaleed menyindir.

" Hehehehe.. maaf ya sayang. Kamu sih lagian ngajakin Sampai subuh. Jadinya aku kesiangan banget bangunnya" ujarku sambil memeluk erat tubuh Khaleed.

" Sarapan yuk. Aku udah bikin mie goreng spesial buat kamu" ujar Khaleed sambil menggendong tubuhku menuju ruang makan.

" Ya ampun sayang. Aku kan bisa jalan sendiri!! Enggak perlu di gendong juga!!" ujarku malu.

" Ya enggak apa-apa. Biar cepat sampai kalo aku gendong kamu!!" ujar Khaleed sambil menurunkan tubuhku di depan meja ruang makan.

Kamipun menikmati hidangan makanan untuk sarapan pagi yang di masak oleh Khaleed.

" Gimana masakan aku?! Enak enggak?!" tanya Khaleed padaku.

" Hmmmm.. luar biasa enaknya!!!" Ujarku sambil lahap makan nya.

" Aku cobain juga deh" ujar Khaleed mencicipi masakannya.

Dan saat Khaleed mencoba masaknya. Aku pun tertawa jahat.

"Makanan apa ya begini!! Kagak enak banget!! mie nya belum mateng. Maaf ya sayang aku baru belajar masak" ujar Khaleed yang memuntahkan makanan nya.

" Iya enggak apa-apa. Aku menghargai masakan kamu kok" ujarku membela.

" Ya udah kita makan di luar yuk sekalian pulang beli oleh-oleh di pinggir jalan" ujar Khaleed mengajak pulang ke Jakarta.

" Iya nanti. Aku packing dahulu ya" ujarku yang sedang packing baju dan tas.

Setelah aku packing baju ke dalam tas. Aku dan Khaleed menuju restoran yang dekat dengan tempat pusat penjualan oleh-oleh di daerah Bogor.

" Kamu mau makan apa?!" tanya Khaleed.

" Aku ngikut kamu aja mas" ujarku sambil bermain handphone.

" Mau pesan apa kak?!" tanya waitress.

" Aku pesen bebek goreng kremes satu ekor,cah kangkung dua porsi,udang saos Padang satu porsi, cumi tepung satu porsi ,sama kerang saos tiram satu porsi. Terus minumannya es jeruk dan es teh manis" ujar Khaleed memesan.

" Baik,kak!! Pesanan akan segera di antarkan di meja kakak. Mohon sabar untuk menunggu!!" ujar waitress sambil bergegas ke ruangan chef.

Lima belas menit kemudian waitress datang dengan membawakan hidangan makanan yang telah kami pesan.

" Alhamdulillah makan enak hari ini. Selamat makan!!" ujarku bahagia.

" Emang kamu jarang makan enak!! Kan aku udah ngasih ATM?!?! kamu bisa pakai bila buat makan atau kebutuhan urgent seperti sakit atau orangtua kamu ada yang sakit. Kamu pake aja ya. Jangan sungkan sama aku" ujar Khaleed menjelaskan.

" Iya makasih banget sayang. Aku gak enak kalo kamu ngasih ATM ke aku. Makanya duit di ATM kamu masih utuh enggak aku pake sama sekali" ujarku.

" Yang penting jangan boros ya. Pakai duit sesuai kebutuhan bukan keinginan" ujar Khaleed mengingatkan.

Dan setelah kami menikmati hidangan makanan siangnya. Lanjut membeli oleh-oleh buah alpukat,talas,aneka cemilan dan kerupuk pasir buat keluarga budeku. Lalu melanjutkan perjalanan ke rumah budeku.

" Akhirnya kalian pulang juga" ujar Pakdeku.

" Wah kayanya pada nungguin aku ya" ujarku bercanda.

" Iya dong pasti. Lagi ngomongin kamu nih. Nanyain kapan pulang dari villa puncak Bogor" ujar Budeku.

" Ini aku bawain oleh-oleh buat kalian semuanya. Mas Khaleed yang beliin. Katanya oleh-oleh buat semua orang rumah Disini" ujarku sambil memberikan semua oleh-olehnya.

" Makasih ya Khaleed atas oleh-olehnya" ujar Budeku.

" Iya sama-sama bude" jawab Khaleed sambil tersenyum.

" Udah pada makan belum?! Ibu masak soto ayam kesuksesannya Angela" ujar Karina.

" Kami baru banget makan tadi sebelum beli oleh-oleh" ujar Khaleed menolak halus.

" Owh Begitu. Padahal bude masak banyak banget" ujar Budeku bersedih.

" Kan nanti malam bisa makan akunya,bude. Kalo soto kan enggak basi. Masih bisa di hangatkan" ujarku memberikan saran.

" Iya nanti sehabis ini bude hangatkan buat makan kamu sama Khaleed" ujar budeku.

Dan kami melanjutkan obrolan di meja makan sambil makan malam. Dan budeku bercerita tentang percintaan nya dengan Pakdeku. Awal mereka perkenalan hingga menikah dan mempunyai usaha seperti sekarang ini.

" Wah dulu yang nyatain cinta siapa nih?!"tanyaku penasaran.

" Pakde lah. Pakde kan gentleman. Takut keburu di tikung temen. Jadi nyatain langsung. Urusan di terima atau enggak itu mah belakang" Ujar Pakdeku menghibur.

" Wah hebat banget dong dulu pakde. Pantes aja bude langsung jatuh hati sama pakde" ujarku memuji.

" Dulu zaman pakde pacaran belum ada telpon umum, handphone atau laptop dan internet yang canggih seperti sekarang. Tapi dulu kalo suka dan kangen pasti nulis surat suratan biar romantis. Dan sampai sekarang semua balasan surat dari bude masih tersimpan rapi hingga sekarang" ujar Pakdeku membela.

" Ah so sweet banget sih" ujar Karina menyahut.

" Terus kapan mulai melamar bude?!" tanya Khaleed.

" Waktu itu kerjaan pakde gajinya gak seberapa hanya bisa buat makan sehari-hari. Tapi ayahnya Angela selalu bilang kalo kamu laki-laki lamar sekarang dan jangan sampai menyesal nantinya. Nah pakde ke rumah bude berdua dengan ayahnya Angela untuk menemani pakde melamar bude. Awalnya orangtua bude pikir yang mau ngelamar bude itu ayahnya Angela karena wajahnya lebih tampan daripada pakde. Tapi setelah di jelaskan oleh ayahnya Angela seperti apa pakde. Nah langsung di terima lamaran pakde" ujar pakde bercerita.

" Wah berarti hebat juga ya ayahnya Angela meyakinkan orangtuanya bude untuk menerima lamaran." ujar Khaleed bersemangat mendengarkan ceritanya.

" Iya ayahnya Angela memang sahabat terbaik pakde. Dan pakde enggak akan pernah melupakan nya. Semua biaya pernikahan pakde di tanggung oleh ayahnya Angela" ujar Pakdeku bersedih.

" Ya udah sekarang yang terpenting kita semua sehat terus. Biar makin erat persaudaraan dan silahturahmi juga gak putus kan komunikasi sama orangtuanya Angela" ujar Khaleed.

" Cuma kemarin lupa pakde sampaikan ke Angela. Maaf banget ya nduk. Ayahmu lagu sakit. Katanya dia kangen banget sama kamu. Nyuruh pakde tolong sampaikan ke kamu nduk" ujar Pakdeku bersedih.

" Apa?! Ayah sakit?! Kalo boleh tau sakit apa ya pakde?!" tanyaku penasaran.

" Katanya sakit stroke dan diabetes" ujar Pakdeku bersedih.

" Aku harus kesana ambil cuti buat jengukin orangtuaku di kampung" ujarku menangis.

" Mau pakde anterin ke kampung?! Biar kita semua sekalian berlibur kesana?! ucap Pakdeku.

" Iya kita liburan ke kampung yuk. Maen ke rumahnya Angela sekeluarga" ujar karina.

" Iya kabarin pakde kapan kamu cuti biar kita samakan jadwal berangkat bareng" ujar Pakdeku.

Dan akhirnya dengan musyawarah bersama-sama. Aku dan semua keluarga pakde berangkat ke kampung halaman ku.