THE ROSE REVENGE (Pembalasan Sang Mawar)
Aku pikir Badang hanya akan sekali bertemu dengan aku di apartemen nya. Dan tak di sangka hampir tiap hari setelah pulang kerja dia menyuruh ku untuk bertemu dengannya di apartemen miliknya yang terletak tak jauh dari kantor tempat ku Bekerja. Aku menekan bel pada apartemen nya Badang.
" Silahkan masuk!!" ujar Badang menyambut ku datang.
" Iya terimakasih." ujarku sambil tersenyum.
" Mau makan apa?! Biar aku pesan go food biar antar ke apartemen" ujar Badang tanpa basa-basi.
" Apa ajalah. Aku ikut selera kamu" ujarku langsung duduk di bangku sofanya.
" Kalo bebek goreng Kaleyo Gimana?!" tanya Badang.
" Wah ide yang bagus tuh" ujarku sambil menonton TV.
" Ya udah aku pesan dulu lewat aplikasi. Biar enggak terlalu lama nungguin makanan nya datang" ujar Badang.
Sambil menunggu makanan datang. Kamipun mengobrol sambil menonton film bersama.
" Aku pikir tadinya kamu cewek cantik yang kebanyakan sombong dan angkuh. Tapi ternyata kamu humble banget ya!!" ujar Badang memujiku.
" Ah jangan ngomong begitu!! Nanti aku bisa terbang" ujarku meledek.
" Ih beneran. Aku ngomong sejujurnya sama kamu!! Aku suka sama kamu. Aku juga sayang sama kamu. Aku sekarang cinta sama kamu. Selama beberapa bulan ini aku merasakan perasaan yang lebih terhadap kamu. Bukan sekedar teman dekat biasa. Kamu mau enggak jadi pacarku?!" ujar Badang mengungkapkan perasaan nya.
" Harus di jawab sekarang?!" ujarku yang deg-degan.
Saat aku gerogi. Datanglah ojek online membawa pesanan Go food badang. Dan kami menikmati makanan yang telah di pesan lewat aplikasi online.
" Oh ya. Menyambung omongan yang tadi. Kamu kasih Jawabannya dong!!" tanya Badang dengan tatapan penuh harapan.
" Yang mana ya?!'' ujarku pura-pura tidak tahu.
" Ya udah aku omongin lagi deh. Biar lebih serius dan pasti jawabannya. Kamu mau enggak jadi pacar aku, Rose?!" ujar Badang sambil memegang tanganku.
" Jangan menatap begitu dong!! Aku jadi deg-degan nih!! " ujarku kikuk.
" Jawaban nya apa dong!! Jangan bikin aku susah tidur nih nanti malam!!" ujar Badang yang berharap.
" Apa ya?! Tapi janji jangan marah ya!! " ujarku takut salah.
" Iya apapun jawabannya aku terima dengan ikhlas" ujar Badang pasrah.
" Oke. Aku jawab sekarang ya. Maaf kalo selama ini aku ke kamu seperti ini dan apa adanya. Enggak di buat-buat. Terimakasih atas ungkapan perasaan kamu padaku selama ini. Aku merasa terharu dan tersanjung banget. Jawaban aku adalah yess. Aku mau jadi pacar kamu" ujarku sambil tersenyum.
Dan secara spontan Badang mendorong ku berbaring di sofa bangku. Dan kemudian mengarahkan wajahnya untuk mendekati wajahku. Dan bibirnya Badang mulai menyentuh bibirku. Hasilnya kami berdua berciuman sebagai tanda bahwa kami telah berpacaran.
" Makasih ya sayang!! Udah Nerima aku jadi pacar kamu!! Aku bahagia banget!! Aku mikirin hal ini udah seminggu. Dan baru terlaksana ungkapan perasaan pada hari ini!! Maaf ya aku gak bisa romantis bikin candy light dinner seperti kebanyakan cowok yang lain" ujar Badang terharu dan bahagia.
" Iya sama-sama sayang. Aku malah lebih seneng suasana seperti ini. Kan romantis itu enggak harus dinner di restoran mahal. Atau ke tempat romantis yang lagi viral. Tapi yang terpenting buat aku ketulusan hati kamu" ujarku sambil mencium pipi nya Badang.
" Aku janji bakalan ngelindungi kamu selamanya. Aku tidak akan meninggalkan kamu. Selamanya sayang dan cinta kamu" ujar Badang yang kembali mencium bibirku.
Waktu pun terus berputar. Dan malam semakin larut. Aku pun di antarkan oleh ojek online lagi yang di pesan Badang melalui aplikasi handphone nya. Entah mengapa semakin aku mengenal Badang semakin aku bersimpati dan menaruh hati padanya.
" Hai sayang!! Lagi apa?! Sudah makan belum?!" tanya Khaleed lewat telepon.
" Hai ,mas!! Aku habis mandi!! Udah makan tadi. Kamu sendiri?!" ujarku sambil rebahan di kamarku.
" Aku baru pulang kerja. Tadi lembur. Jam segini kamu mandi?! Habis ngapain nih?!" ujar Khaleed meledekku.
" Gerah banget malam ini!! Sampai aku berkeringat Mulu!!" ujarku sambil rebahan di kasur.
" Aku kangen kamu!! Makanya aku pengen banget nelpon dan denger suara kamu Sebelum aku beristirahat tidur" ujar Khaleed.
" Ah lebay banget sih kamu mas. Udah larut malam malah ngomong nya ngelantur!!" ujarku bercanda.
" Malam Minggu jalan yuk. Biar Sabtu sore aku jemput kamu. Kita nginep di puncak Bogor. Menghabisi malam mingguan berdua. Kan udah lama enggak ketemu. Sekalian temu kangen" ujar Khaleed modus.
" Ah modus terselubung kamu ini mah" ujarku bercanda.
" Ya aku minta jatah dong. Kan kemarin udah aku kasih kartu ATM juga PINnya ke kamu. Itu tabungan aku selama ini. Semua gaji aku di transfer ke rekening yang kamu pegang" ujar Khaleed merayu.
" Tapi kan aku enggak minta buat di kasih kartu ATM dan PINnya. " ujarku menyindir.
" Kamu kan pacar aku. Jadi berhaklah. Kamu mengelola keuangan dan tabungan aku. " ujar Khaleed bersedih.
" Kan aku belum jadi istri. Jadi kurang berhak. " ujarku.
" Yah jangan gitu dong sayang. Aku boros kalo pegang uang gajian aku. Kalo kamu kan dari dulu pinter mengatur keuangan. Makanya aku percaya kamu" ujar Khaleed memuji.
" Kamu enggak takut duitnya aku abisin?! " ujarku meledek.
" Ya kalo kamu abisin duit. Kamu harus melayani aku sampai seumur hidup" ujar Khaleed mengancam.
" Lah jadi menang di kamu dong. Curang ah!! " ujarku sebal.
" Hahaha.. makanya jangan berani ngelawan aku!!" ujar Khaleed tertawa.
" Iya ampun bang jago!!" ujarku bercanda.
Dan obrolan kami berlanjut sampai pagi hari. Pagi hari aku tidur dan abis ashar baru bangun tidur kemudian mandi dan merias diri untuk bersiap di jemput oleh Khaleed. Sesampainya Khaleed di rumah budeku langsung berpamitan dan kami langsung on the way berdua ke villa puncak daerah Bogor.
" Dingin banget ya hawanya" ujarku yang kedinginan nya.
" Ya udah sini peluk aku" ujar Khaleed modus.
" Bisa banget ya kamu cari lokasi pacaran yang view-nya indah dan suasana romantis tanpa harus keluar villa" ujarku sambil mencubit pipinya Khaleed.
" Iya dong pasti. Aku kan pengen bisa romantis berdua sama kamu. Meski jarang ketemu. Aku pengen sekali kita ketemu quality time kita sangat bagus." ujar Khaleed bijak.
" Tumben kamu ngomong benar mas. Biasanya ngelantur Mulu" ujarku meledek.
Dan malam semakin larut. Khaleed menyewa satu rumah untuk kami berdua. Agar bisa menikmati malam berdua dengan ku. Aku pun menikmati waktu berduaan dengan Khaleed.
" Udah malam nih sayang. Makin malam makin dingin. Kamu enggak pengen apa menghangatkan tubuh?!" tanya Khaleed modus.
" Ah bilang aja mau nganu" ujarku to the points.
" Yah pasti dong" ujar Khaleed.
Akhirnya kamipun melanjutkan obrolan dengan hubungan intim bersama sampai fajar menjelang.