webnovel

Perempuan

"Hmm kenapa seorang perempuan masuk ke dalam toilet pria? Ada urusan apa?" Ketus Lucas dengan datar sembari menutup kran wastafel. Gadis tersebut menatap kearahnya ketika mendengar kata-kata yang dituturkan.

Ia menghampiri Lucas dan tanpa aba-aba langsung mencium bibir nya yang membuat Lucas lantas terdiam membatu. Di saat-saat itu juga, tiga orang pria berjubah hitam datang dan menyaksikan adegan tersebut. Gadis itu berjalan mundur kemudian menatap kearah tiga pria yang menyaksikan aksinya.

"Sudah kubilang aku sudah memiliki pacar! Jadi tidak perlu mengatur-atur ku! Lihat saja, tadi kami berciuman!" Tegas sang gadis dengan yakin sembari menunjuk kearah Lucas yang tak tahu menahu masalah yang terjadi.

Tak lama setelah nya, gadis itu kembali menghampiri Lucas dan menggandeng tangannya yang membuatnya lantas menatap kearah gadis tersebut.

"Bantu aku, aku tidak ingin dikurung lagi." Bisik sang gadis yang membuat Lucas menatap nya. Dia lantas menatap kearah ketiga pria itu dan bicara.

"Iya, saya pacarnya. Jadi saya sarankan kalian untuk tidak mengatur-atur hidupnya lagi! Dia sudah dewasa, tidak sepatutnya kehidupan diatur-atur. Biarkan aku yang membimbing dan membahagiakan nya." Tegas Lucas yang membuat ketiga pria itu diam terpaku. Gadis tersebut juga tak menyangka bahwa dirinya akan mengatakan hal seperti itu.

"Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan mengusik kalian, walau begitu aku akan tetap mengawasi mu secara diam-diam. Ingatlah selalu, kamu adalah orang terpenting di keluarga kita." Ujar salah satu dari ketiga pria sembari melirik kearah gadis yang menggandeng tangan Lucas.

Ketiga pria tersebut kemudian pergi meninggalkan mereka berdua. Kini tinggallah Lucas dan sang gadis aneh sendirian di dam toilet pria. Gadis tersebut melepaskan gandengan tangan lalu membungkukkan tubuh nya.

"T-terimakasih karena kamu telah menolong ku tadi. Hmm ngomong-ngomong namaku adalah Charlotte, siapa namamu?" Tanya sang gadis dengan sopan. Terlihat, Lucas menundukkan kepala nya saat itu karena ini kali pertamanya dia merasa gugup dengan seorang gadis.

"Ah anu, aku gugup karena baru kali ini seseorang mencium ku." Balas Lucas dengan kedua pipi yang memerah. Mendengar hal itu tentu saja membuat Charlotte terkejut dan mengalihkan pandangan nya.

"Ah maafkan aku! Aku sebenarnya tak mau melakukan nya, tetapi karena aku sedang...." Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Lucas membalas.

"Yosh, aku mengerti maksudmu. Hmm aku Lucas." Balasnya yang kembali dingin. Mendengar hal itu membuat Charlotte terdiam lalu bertanya.

"kau seorang tentara kah?" Tanya Charlotte, Lucas menganggukkan kepala nya.

"Ya, aku anggota pasukan tentara penjaga klan manusia. Btw, apakah kau memiliki tempat tinggal? Kalau kau tak memiliki nya, aku mengizinkan mu untuk tinggal di kediamanku. Kebetulan aku tinggal di markas, sehingga tak ada yang menghuni kediamanku." Ketus Lucas yang membuat Charlotte terpaku.

"Anu, kau seperti nya tak memiliki rasa emosional seperti manusia pada umum nya? Apa jangan-jangan dalam dirimu, kau menyimpan kekuatan spiritual tingkat tinggi yang bahkan dapat menghancurkan dunia ini?" Charlotte tiba-tiba saja menebak yang membuat Lucas tercengang mendengarnya.

Siapa gadis ini? Kenapa tebakan yang dituturkan memang benar yang terjadi pada dirinya? Tapi Lucas lantas membantah untuk menutupi jati dirinya.

"Apa maksudmu? Sejak kecil aku sudah di didik keras, oleh karena itu aku terlihat seperti tak berperasaan." Bantah Lucas yang kemudian menundukkan kepala nya. Charlotte tersenyum lalu memegangi pipi nya yang membuat dia kembali memandang gadis misterius dihadapannya.

"Kau sangat lucu ya? Hmm senang bisa bertemu orang baik dan lucu seperti mu." Tutur Charlotte. Disaat Charlotte baru saja selesai bicara, datang Evan. Dia sungguh terkejut melihat rekannya yang bersama gadis asing.

Sontak saja, Evan langsung berlari menghampiri mereka berdua, setelah nya menepis tangan Charlotte hingga Charlotte hampir saja terjatuh.

"Apa yang kau lakukan pada sahabat ku? Sahabat ku ini masih suci, jangan kau kotori!" Tegas Evan sembari berdiri di depan Lucas. Melihat nya membuat Charlotte langsung menghampiri dan menjawab.

"Anu, tidak bisakah anda bersikap sopan pada perempuan? Anda bisa memberitahu saya baik-baik tanpa harus mendorong saya lho." Ujar Charlotte yang jengkel, membuat Evan sempat terdiam.

Evan mengerutkan dahi nya, bersiap untuk memarahi. Tetapi baru saja mau membuka mulut nya, Lucas mengehentikan nya.

"Evan, sebaiknya kau tidak perlu ikut campur mengenai masalah ku sekarang. Dia kekasih ku! Bukankah kau pernah bilang, kau akan ikut campur urusan ku kecuali tentang urusan percintaan dan urusan pribadi? Maka dari itu, jangan menggangguku lagi sekarang sampai aku kembali bertugas." Tegas Lucas yang kemudian menarik tangan Charlotte pergi dari sana.

Mendengar perkataan Lucas membuat Evan diam membatu.

"A-aku tidak salah dengar? Lucas memiliki pacar? Wahhhh aku harus beritahu berita terbaru ini pada semua nya!" Evan bergegas lari keluar dari toilet.

***

Lucas dan Charlotte kini berada di atas atap mall. Dari atas ketinggian, mereka memandangi pemandangan jalanan kota.

"Wah indah nya menatapi pemandangan seperti ini. Rasanya sangat lega gitu!" Ucap Charlotte yang membuat Lucas menatap nya.

"Memang nya kau tidak pernah melihat pemandangan begini?" Tanyanya dengan raut datar.

"Tidak! Aku tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Sejak kecil, aku dikurung oleh keluarga ku. Mereka bilang bahwa aku harta berharga yang dapat melindungi mereka semua! Tetapi aku merasa bahwa diriku itu bukanlah siapa-siapa hingga akhirnya aku dengan keluarga ku bertaruh! Jika aku menemukan pasangan yang baik, mereka akan melepaskan ku," Jelas Charlotte.

"Hmm kalau begitu, aku akan menjadi pasangan kontrak mu. Supaya kau bisa hidup bebas." Balasnya dengan enteng yang membuat Charlotte sampai melongo dengan pernyataannya.

"Apa kau bilang? Kau ingin menjadi pasangan ku hanya karena ingin menyelamatkanku dari keluarga ku?" Tanya Charlotte, Lucas menganggukkan kepala nya.

"Ya karena itu. Lagipula sudah jadi tugasku untuk melindungi klan manusia! Keluarga mu sama jahat nya seperti klan iblis, mengatur-atur kehidupan mu." Jawab Lucas yang membuat Charlotte terdiam mendengar nya.

"Ah begitu ya. Aku sungguh tak menyangka bahwa akan bertemu dengan orang baik seperti mu, ya meskipun kau tampak aneh karena sikap mu yang serupa dengan robot. Kau ini benar-benar asli manusia kan?" Tanya Charlotte sembari mendekati Lucas.

Disaat itu, cincin yang dikenakan Lucas berbunyi tetapi hanya pemilik nya yang dapat mendengar nya.

"Penarikan energi aktif, energi siap ditarik!" Mendengar suara tersebut tentu saja membuat Lucas terkejut karena tak biasa nya cincin nya mengeluarkan suara begitu. Sontak saja cincin yang semula terpasang di jari manis itupun melayang tepat di atas Charlotte yang membuatnya terkejut.

"Ke-kenapa cincin mu tiba-tiba saja berada di atas kepala ku?" Tanya Charlotte yang takut. Lucas langsung mendorong Charlotte hingga terjatuh kemudian menarik cincin yang hampir menyerap energi Charlotte.

"M-maaf! Memang terkadang cincin ku suka seperti ini." Balas Lucas yang kemudian memasang kembali cincin nya di jari nya.

"Penyerapan energi dibatalkan, sebagai gantinya semua tenaga mu hanya tersisa sedikit." Ujar cincin tersebut yang membuat Lucas membatu mendengar nya.